Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kunjungi Lemhannas RI

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto berjumlah 23 melakukan kunjungan ke Lemhannas RI dalam rangka melaksanakan kuliah kerja lapangan, Selasa (26/3). Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Bagian Protokoler dan Peliputan Rohumas Settama Lemhannas RI Kolonel (P) Eddy Tarjono dan dilanjutkan dengan Pembekalan materi oleh Tenaga Profesional Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Drs. Edijan Tanjung, M.Si. di Ruang Syailendra, Gedung Astagatra, Lantai III, Lemhannas RI.

Dalam sambutannya, Eddy Tarjono mengatakan bahwa dalam kunjungan ini, para mahasiswa diharapkan dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat mengenai kebangsaan yang akan disampaikan nanti. “Perhatikan paparan yang akan diberikan pada hari ini sehingga dapat dijadikan sebagai bekal setelah pulang dari Lemhannas,” ujar Eddy Tarjono.

Sementara itu, Efy Miftah, S.Pd, M.Pd, menyampaikan terimakasihnya atas sambutan yang diberikan kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk melakukan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan ke Lemhannas RI. Efy Miftah mengatakan bahwa kunjungan ke Lemhannas RI telah dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto telah dilakukan sejak 2015 lalu.

Kegiatan ini, jelas Efy Miftah, diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan pencerahan bagi para mahasiswa dan juga memberikan informasi kekinian untuk menjadi bekal para mahasiswa saat nantinya menjadi pengajar.

Edijan Tanjung di awal paparannya mengatakan bahwa Pancasila merupakan identitas dasar negara yang berisikan prinsip-prinsip moral kebangsaan. Pancasila juga merupakan penuntun hidup bansga Indonesia. Edijan juga menambahkan bahwa Pancasila merupakan alat perekat persatuan bangsa Indonesia dan menjadi sumber hukum dari segala sumber hukum di Indonesia.

Edijan juga menyampaikan bahwa esensi dari Pancasila menyatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius namun bukanlah bangsa yang menganut agama tertentu. Negara, jelas Edijan, tidak menyediakan tempat untuk orang yang tidak beragama.

Selain itu, bangsa Indonesia memiliki sistem gotong-royong atau kebersamaan. Namun, dengan kemajuan teknologi, semangat gotong-royong dirasakan mulai menurun. “Dengan kemajuan teknologi, gotong royong kita rasakan sudah semakin tergerus,” jelas Edijan Tanjung.

Sesi penyampaian materi tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai proses penentuan Pancasila sebagai dasar negara dan dilanjutkan dengan diskusi. Acara tersebut kemudian ditutup dengan tukar menukar cenderamata dan sesi foto bersama.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749