Retno Marsudi Berikan Pembekalan kepada Peserta PPRA LIX

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi berikan kuliah kepada peserta PPRA LIX di Ruang NKRI, Gedung Pancagatra Lt. 3, Lemhannas RI (11/4). Dalam kesempatan tersebut Retno Lestari Priansari Marsudi menyampaikan mengenai kebijakan politik luar negeri dalam menghadapi isu-isu global.

Di hadapan para peserta, Retno menyebutkan” Terkait diplomasi Indonesia kita melihat bahwa tahun ini merupakan tahun, bulan dan minggu sibuk bagi diplomasi Indonesia bahwa mesin diplomasi dan politik luar negeri Indonesia terus bergerak dan bekerja secara bebas aktif dengan mengedepankan prinsip bebas aktif,” kata Retno. Retno menyampaikan bahwa beberapa pihak mempertanyakan masih perlukah politik bebas akitif bagi Indonesia, bagi kita prinsip politik luar negeri bebas aktif itu semakin perlu untuk diadopsi dan dijalankan.

Yang dimaksud dengan politik bebas aktif dalam konteks dunia saat ini adalah bebas untuk memperjuangkan kepentingan nasional tanpa harus mengikuti kata orang lain. Berbicara mengenai kepentingan nasional maka politik luar negeri utamanya adalah untuk melindungi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dan untuk perlindungan warga negara Indonesia yang berkerja dan tinggal di luar negeri. Diplomasi juga digerakkan untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Sedangkan maksud aktif pada politik luar negeri bebas aktif adalah berupa kontribusi untuk kawasan dan dunia, karena sebagus apapun, sekaya apapun, dan sebesar apapun negara jika tidak dapat memberikan kontribusi bagi tetangganya, dan bagi dunia maka tidak akan dihormati negara-negara lain dan dunia. Hal tersebut diumpamakan seperti dalam kehidupan sosial, saat kita diberikan kelebihan rejeki sedangkan tetangga kita serba kekurangan, namun kita tidak membantunya maka tanggapan tetangga akan berbeda seperti tidak ada penghormatan, pengakuan dan penghargaan.

Retno mengatakan, “Mesin diplomasi kita gerakkan agar terus dapat berkontribusi, terutama yang terdekat adalah ASEAN karena banyak sekali inisiatif yang digerakkan oleh Indonesia tetapi tentunya tidak hanya dalam kerangka ASEAN saja tetapi juga beyond ASEAN.” Saat ini ada sebuah konsep yang sedang dikembangkan Indonesia dan ASEAN beserta mitra kita mengenai Indo-Pasifik. Mesin diplomasi politik luar negeri ini menjadi lebih banyak tantangannya karena dunia ini sedang tidak stabil, banyak ketidak pastian seperti multilateralism. Setelah keberadaannya sekarang banyak beberapa negara yang berusaha menihilkan multilateralisme dan lebih mengedepankan unilateralisme. Kekhawatirannya adalah dengan terkikisnya multilateral ini maka tidak akan ada persamaan lagi di antara negara-negara dunia karena sesungguhnya dalam sistim multilateralisme PBB, negara-negara tersebut berkedudukan sama, dihargai dan tidak dibeda-bedakan. Juga dengan semakin terkikisnya multilateralisme dan semakin mengedepankan unilateralisme maka yang terjadi adalah dunia terancam bahaya dengan the mighty takes all game permainan di mana yang kuat yang berkuasa, yang kuat akan mengambil semuanya.

Kuliah umum PPRA LIX bersama menteri luar negeri tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. (YA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749