Lemhannas RI Selenggarakan FGD untuk Mendukung Pemanfaatan Bonus Demografi dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) melalui Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang “Optimalisasi Angkatan Kerja Guna Pemanfaatan Bonus Demografi Dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya” bertempat di Ruang Kresna, pada Selasa (20/2).

FGD tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari kajian jangka panjang guna mencermati perkembangan lingkungan strategis untuk menyusun naskah kajian dan rekomendasi kebijakan kepada Presiden Republik Indonesia.

Menghadapi bonus demografi, Sekretaris Utama Komjen Pol Drs. R.Z. Panca Putra S., M.Si. pada sambutannya menyampaikan bahwa negara bertanggung jawab untuk menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Melalui pendidikan yang berkualitas, pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja, dan penguatan sektor industri, termasuk promosi kewirausahaan, dapat menjadi solusi alternatif dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.

“Dengan melakukan persiapan yang matang dalam pengembangan SDM pada angkatan kerja, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi sebagai momentum untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal ini memiliki kontribusi yang sangat penting pula dalam memperkuat ketahanan sosial budaya kita,” ujar Panca Putra. 

Lebih lanjut, Panca Putra mengatakan angkatan kerja yang aktif dapat membentuk jaringan sosial yang kuat melalui interaksi di tempat kerja dan komunitas. Hal tersebut tentunya dapat memperkuat rasa kebersamaan serta solidaritas di antara anggota masyarakat yang merupakan aspek penting dari ketahanan sosial budaya.

Angkatan kerja yang terlatih juga dapat menjadi penjaga dan penggerak kebudayaan lokal dan nasional. Mereka dapat memelihara, memperkaya, dan mengembangkan tradisi budaya serta menjaga keberagaman budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, angkatan kerja yang kuat dan terampil berperan penting dalam memanfaatkan bonus demografi untuk memperkuat ketahanan sosial budaya.

Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Dr. Dadang Solihin, S.E., M.A. bertindak sebagai fasilitator dalam FGD yang menghadirkan beberapa narasumber tersebut. Narasumber pertama, yakni Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Ibu Woro Srihastuti Sulistyaningrum, S.T., MIDS, hadir menyampaikan paparannya dalam acara tersebut.

Mengawali paparannya, Woro Srihastuti menyampaikan struktur demografi Indonesia. Penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Milenial dan generasi Z yang sebagian besar merupakan penduduk di kelompok anak, remaja, dan pemuda. SDM yang berkualitas, berperan penting dalam perekonomian, politik, dan peningkatan kesejahteraan bangsa, adalah perempuan yang jumlahnya separuh dari potensi sumber daya pembangunan; anak sebagai generasi penerus bangsa; pemuda sebagai aktor perubahan; serta lansia sehat dan produktif yang mendukung pembangunan bangsa. Oleh karena itu, setiap individu perempuan dan laki-laki (anak, pemuda, lansia) harus memiliki kualitas hidup yang baik.

Woro Srihastuti melanjutkan materinya dengan menyampaikan peluang dan tantangan pemanfaatan bonus demografi bagi SDM perempuan. Selama tahun 2019, jumlah penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif adalah 19,2 juta orang yang dihitung berdasarkan persentase sejumlah 15,21% dari tenaga kerja nasional. Woro Srihastuti menyampaikan bahwa lebih dari setengah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif adalah perempuan. Pada prevalensi berbisnis berdasarkan gender dan wilayah, mayoritas perempuan bergerak di sektor informal, atau pada sektor semiformal. Dibandingkan dengan negara lain, tingkat perempuan yang memilih menjadi pengusaha di Indonesia lebih tinggi dari Malaysia, Cina dan India.

Peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan terjadi karena beberapa urgensi, yakni keuntungan partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi, memberikan kebebasan finansial, dan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan keluarga. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk pemanfaatan bonus demografi bagi SDM perempuan tersebut di antaranya, pelatihan vokasional dan angkatan kerja perempuan melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, lalu terbukanya teknologi dan inovasi mendukung fleksibilitas work arrangement seperti mempromosikan keterlibatan perempuan dalam sektor teknologi dan inovasi dengan menyediakan sumber daya, pelatihan, dan peluang untuk terlibat dalam industri mutakhir, serta meningkatkan akses pemberdayaan dalam pendidikan dan pelatihan. 

Penyelenggaraan FGD tersebut turut menghadirkan narasumber lain, yakni Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden RI Bapak Abetnego Tarigan, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI Drs. Aris Wahyudi, M.Si, Kepala Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional Bapak Nawawi Ph.D, Kepala Kelompok Kajian Perlindungan Sosial dan Ketenagakerjaan, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI Bapak Muhammad Hanri, Ph.D., dan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dr. Bambang Wasito Adi, SH, MSc. (SP/CHP)

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749