Realisasikan EBT Nasional, Lemhannas RI Gelar FGD Penyusunan Peta Jalan PLTN

Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Ekonomi Dan Sumber Kekayaan Alam (SKA) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Penyusunan Peta Jalan PLTN Dalam Rangka Merealisasikan EBT Nasional” pada Senin (25/9), di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI. 

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. menyampaikan bahwa Indonesia sedang mengalami permasalahan yang kompleks akhir-akhir ini, yakni perburukan kualitas udara. Hal tersebut terlihat pada kondisi kabut asap yang menyelimuti gedung pencakar langit di Ibu Kota setiap pagi.

Polusi tersebut yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur dan sumber daya listrik. Adanya beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sekitar Jakarta yang beroperasi, ditambah dengan peningkatan emisi kendaraan dan aktivitas industri menjadi pemicu penurunan kualitas udara.

Hal tersebut menjadi perhatian yang serius mengingat dampak pencemaran PLTU terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. “Maka diperlukan langkah strategis untuk pembangunan infrastruktur energi dimana dilakukan transisi energi dari penggunaan pembangkit batu bara menjadi pembangkit ramah lingkungan,” ujar Reni Mayerni.

Acara tersebut dimoderatori oleh Direktur Pengkajian Ekonomi dan SKA Laksma TNI Ocktave Ferdinal, S.T.,M.Si.(Han)., CHRMP.,CFrA. salah satu narasumber yang hadir Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T., IPU menyampaikan perangkat untuk persiapan pembangunan PLTN, yakni perangkat regulasi, komitmen pemerintah dalam membangun PLTN, persiapan sumber daya manusia dan sistem pendidikan pendukung, persiapan kapasitas industri nasional untuk mendukung pengembangan teknologi PLTN, dan persiapan lembaga riset untuk pengembangan teknologi PLTN.

Lebih lanjut, Andang Widi Harto menyampaikan beberapa strategi global pengembangan PLTN di Indonesia dalam rangka menuju kemandirian energi nuklir berkelanjutan, diantaranya mengintensifkan eksplorasi sumber daya energi nuklir yang ada di Indonesia, melakukan riset dan pengembangan teknologi reaktor maju yang menggunakan siklus bahan bakar uranium tertutup atau siklus bahan bakar thorium tertutup, melakukan riset dan pengembangan proses-proses bahan bakar siklus uranium tertutup atau siklus thorium tertutup, melakukan eksploitasi secara terbatas sesuai keperluan terhadap sumber daya energi nuklir yang ada di Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTN baru yang menggunakan siklus uranium atau siklus thorium tertutup, dan menghindari mengekspor uranium atau thorium mentah. Dengan strategi tersebut, diharapkan Indonesia mampu mencapai kemandirian energi nuklir berkelanjutan.

Narasumber lain yang hadir pada kegiatan tersebut, yakni Plt. Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir BRIN RI Dr. Eng. Topan Setiadipura, M.Si., M.Eng., Direktur Aneka Energi Baru Dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI Andriah Feby Misna, S.T., M.T., M.Sc., Anggota Dewan Energi Nasional Dr. Ir. As Natio Lasman dan Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PT. PLN Persero Dr. Zainal Arifin. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749