Gubernur Lemhannas RI: Indonesia Memiliki Potensi Pangan

“FGD ini diminta Presiden agar Lemhannas RI memberikan update-update kondisi terkini,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto saat menyampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang “Strategi Ketahanan Pangan Nasional Menghadapi Ancaman El Nino dan Krisis Pangan Global” pada Kamis (21/9), di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI. 

Andi Widjajanto membagikan pengalaman kunjungan kerjanya ke Uni Emirat Arab (UEA), yakni kondisi UEA yang tidak pernah menghadapi masalah stok pangan. Hal tersebut antara lain karena UEA berhasil membangun tempat penyimpanan stok pangan yang sangat besar dan melakukan intensifikasi pangan. UEA menunjukkan keseriusannya dalam menjaga pasokan pangan melalui kolaborasi dengan berbagai laboratorium untuk terus mencari terobosan teknologi pangan, seperti rekayasa genetika. “Food storage di UEA besarnya enam kali lapangan bola dengan food storage yang luar biasa teknologinya,” ujarnya.

Selain melakukan kunjungan kerja ke UEA, Andi Widjajanto juga melakukan kunjungan kerja ke Dubai dan bertemu dengan berbagai food trader dan pengepul impor bahan pangan yang skalanya multinasional. Pangannya didatangkan dari berbagai negara di dunia. Terkait hal tersebut, ditemukan bahwa masalah pangan bukan di ketersediaannya, namun pada distribusi karena sulitnya kapal. Menurutnya, UEA sebagai negara yang ukurannya kecil telah berhasil menjadi hub perdagangan pangan yang signifikan.

“Kunjungan singkat saya ke UEA dan Dubai itu yang menyadarkan saya bahwa kita punya banyak peluang,” ungkap Andi Widjajanto. Salah satu contohnya adalah ketersediaan air di Indonesia yang masalahnya adalah terletak pada distribusinya. Oleh karena itu, harus dikelola dengan baik distribusinya. Atas hal tersebut, Andi Widjajanto memandang Indonesia memiliki banyak peluang pangan dalam menghadapi El Nino.

Diharapkan melalui FGD ini dapat didiskusikan dan dirumuskan rekomendasi untuk diserahkan kepada Presiden RI. Hadir dalam FGD tersebut selaku narasumber, yakni Wakil Menteri Perdagangan RI Dr. Jerry Sambuaga; Anggota Dewan Pengawas BULOG RI Donny Gahral Adian; Deputi III Bidang Perekonomian Kepala Staf Kepresidenan Dr. Ir. Edy Priyono, M.E.; Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Irma Marlina; Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Ferry Ardianto, S.E., M.M., Ph.D.

Wakil Menteri Perdagangan RI Dr. Jerry Sambuaga menyampaikan kebijakan perdagangan Indonesia dalam menghadapi krisis pangan dunia. Beberapa kebijakan yang diambil, yakni Melakukan stabilisasi harga dan ketersediaan stok; Percepatan digitalisasi perdagangan; Penguatan fasilitas logistik dan distribusi; Peningkatan promosi produk pertanian dan pangan; dan Pemanfaatan kerja sama perdagangan internasional

Selain itu, Indonesia saat ini juga menjalin kerja sama perdagangan internasional. Setidaknya sampai saat ini sudah ada 37 perjanjian yang ditandatangani/ratifikasi/implementasi. “Mulai dari sisi distribusi, kawasan, ketersediaan harga dan kestabilan, sampai ekspor dengan memastikan perjanjian dagang supaya bisa masuk secara bilateral, kami lakukan secara konkret untuk memastikan supply aman, ketersediaan oke, rantai pasok kondusif, dan harga komoditas dapat kami jaga dengan baik,” pungkas Jerry Sambuaga. (NA/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749