FGD Mitigasi Risiko Krisis Ekonomi Nasional Triwulan III Tahun 2023

Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Mitigasi Risiko Krisis Ekonomi Nasional Triwulan III Tahun 2023” pada Selasa (26/9) di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.

FGD tersebut merupakan kajian urgent dan cepat tentang ekonomi yang bersifat series per triwulan guna mendapatkan perkembangan dan mencermati dinamika yang terjadi untuk menyusun mitigasi dalam rekomendasi kebijakan yang akan dibuat.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami perbaikan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya,” kata Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. Hal tersebut terjadi meskipun pertumbuhan ekonomi Tiongkok di bawah ekspektasi dan pertumbuhan ekonomi global masih tertekan. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada dalam kisaran 4.7 hingga 5,0 persen.

Pada semester I tahun 2023, ekonomi Indonesia telah tumbuh sebesar 5.1%. Untuk mencapai target rencana kerja pemerintah (RKP) 2023, ekonomi Indonesia perlu tumbuh sebesar 5.5% di semester II tahun 2023 mengingat perlambatan aktivitas ekonomi global.

Lebih lanjut, Reni Mayerni juga menyampaikan bahwa pertumbuhan konsumsi pemerintah masih diperkirakan positif karena didorong oleh pemulihan dari kontraksi yang terjadi pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diperkirakan mencapai sekitar 4% pada semester II tahun 2023 berkat adanya penyelesaian proyek strategis nasional dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, ekspor dan impor barang akan mengalami kontraksi akibat terjadinya perlambatan ekonomi global. Namun ekspor dan impor jasa diperkirakan akan tumbuh positif seiring pemulihan sektor pariwisata dan pelonggaran kebijakan mobilitas Tiongkok.

Acara yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si. menghadirkan salah satu narasumberm Plt. Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko Perekonomian RI Dr. Gunawan Pribadi, S.E., M.B.T., AK., C.A. menyampaikan beberapa terkait risiko ekonomi global, yakni adanya tekanan geopolitik pada perang Rusia dan Ukraina, perubahan iklim (termasuk el nino) yang meningkatkan kerentanan ketahanan pangan, pembatasan ekspor komoditas pangan oleh beberapa produsen utama yang mengurangi ketersediaan pasokan di pasar global, salah satunya beras dan perlambatan ekonomi Tiongkok yang lebih tinggi daripada perkiraan.

Pada kesempatan tersebut. Dr. Gunawan Pribadi menyampaikan bahwa beras menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023, yakni sebesar 0.05%. Secara akumulatif, hingga Agustus 2023 beras telah mengalami inflasi sebesar 7.99%. Terkait bauran kebijakan, ia menyampaikan strategi 4K untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi dan memastikan inflasi dalam rentang sasaran. Pertama adalah keterjangkauan harga dengan meningkatkan operasi pasar/bazar pangan dan melaksanakan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Kedua adalah ketersediaan pasokan dengan meningkatkan produksi melalui program tanam pekarangan, pengembangan food estate, dan penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Ketiga adalah kelancaran distribusi dengan memfasilitasi distribusi pangan dari daerah surplus ke defisit dan penguatan serta kerja sama antar daerah. Lalu yang keempat adalah menciptakan komunikasi yang efektif dengan melakukan pemantauan dan penguatan data secara detail serta pemantauan pasar bersama satgas pangan.

Adapun beberapa narasumber lain yang hadir, yakni Direktur Kebijakan Makro Prudensial Bank Indonesia Irman Robinson, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Wahyu Utomo, S.Sos., M.Si., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati, S.E., M.Sc., Ph.D., dan Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749