Antisipasi Pendadakan Strategis, Lemhannas RI Diskusikan Risiko Krisis Ekonomi Global

Lemhannas RI kembali mengadakan Focus Group Discussion Urgen dan Cepat. Kali ini Lemhannas RI membahas tentang “Risiko Krisis Ekonomi Global Bulan September dan Analisis Triwulan III Tahun 2023” pada Rabu (27/9) di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI. “Risiko krisis global bulan September tahun 2023 akan dipengaruhi oleh beberapa momentum pada level nasional dan global,” kata Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P.

Lebih lanjut, Reni Mayerni menyampaikan bahwa momentum 2023 dipersiapkan sebagai antisipasi strategis Indonesia yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan pencegahan dini terhadap kemungkinan terjadinya pendadakan strategis. Hal tersebut berkaca pada kondisi sektor manufaktur global yang masih terperosok dalam kontraksi bahkan terjadi penurunan tajam di kawasan Eropa dan Asia yang merupakan tanda-tanda pelemahan arus perdagangan internasional.

Di dalam negeri sendiri, Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2023 akan berada di bawah angka tengah target sebesar 3%. Penurunan tersebut juga berlaku untuk inflasi inti yang diperkirakan berada di sekitar 2,5% pada akhir tahun 2023. Penurunan inflasi yang terkendali tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti permintaan yang terkendali, ekspektasi inflasi yang stabil, dan harga barang impor yang rendah. Meskipun Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga inflasi dalam kisaran target baik hingga akhir tahun ini maupun pada tahun 2024, masih terdapat ancaman kenaikan harga akibat kenaikan harga migas global yang harus diwaspadai.

Oleh karena itu, Lemhannas RI memandang penting untuk melakukan diskusi ini. Diharapkan melalui diskusi tersebut dapat dihasilkan solusi pemikiran yang segar dan konstruktif. Sebagai informasi Lemhannas RI dalam beberapa bulan kebelakang terus melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah Kementerian/Lembaga guna menyampaikan risiko yang harus diwaspadai dan mitigasi yang harus dilakukan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga terkait dengan rekomendasi yang Lemhannas RI sampaikan ke presiden.

Hadir dalam diskusi tersebut selaku narasumber, yakni Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter - Bank Indonesia Erwindo Kolopaking, S.E., M.Sc.; Director Executive Center for Strategic and International Studies Dr. Yose Rizal Damuri; Plt. Kasubdit Neraca Pembayaran Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI Ibnu Yahya, S.E., M.Ec.Pol.; Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia Dr. Fithra Faisal Hastiadi, S.E., M.S.E., M.A.; serta Analis Ekonomi Politik Lab45 Radhityana Muhammad, S.E., M.E.

Pada kesempatan tersebut, Director Executive Center for Strategic and International Studies (CSIS) Dr. Yose Rizal Damuri menyampaikan salah satu langkah yang dapat diambil Indonesia adalah dengan memperkuat kerja sama dan mempercepat reformasi. Diantaranya Indonesia dapat mengembangkan rantai pasokan regional untuk berbagai industri baru. Guna mewujudkan pengembangan tersebut, Indonesia harus dapat dipercaya oleh pihak lainnya. Maka Indonesia perlu mempercepat reformasi lingkungan bisnis. (NA/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749