Manajemen Pertempuran Udara Generasi Ke-5 Harus Dilakukan Secara Bersama

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menjadi narasumber dalam Seminar Internasional Air Power “Pembangunan Kekuatan Udara Nasional untuk Menghadapi Ancaman pada Era Perang Generasi ke-5” bertempat di Puri Ardhya Garini, Jakarta, pada Rabu, 30 Maret 2022. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan materi berjudul “5th Generation Air Warefare”.

Mengawali paparannya, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan konsep air battle management (manajemen pertempuran udara). Menurut Gubernur Lemhannas RI, sama seperti generasi perang, manajemen pertempuran udara sudah berevolusi dari generasi pertama menuju generasi kelima.

Manajemen pertempuran udara generasi ketiga berlangsung pada tahun 1990an. Pada generasi ketiga, sensor semakin kuat sehingga radar yang ada pada pesawat tempur sudah sangat menyatu dengan apa yang ada di stasiun darat serta dipandu oleh satelit. Selanjutnya manajemen pertempuran udara generasi keempat merupakan perpaduan lintas sistem ketika pesawat tempur bisa dipandu oleh kapal perang, pesawat tempur bisa dipandu kapal selam, dan pesawat bomber bisa dipandu stasiun darat.

Kemudian manajemen pertempuran udara generasi kelima, menurut Gubernur Lemhannas RI, berkaitan dengan decision superiority. Dalam generasi kelima juga banyak dilakukan kombinasi antara manusia dengan sistem. “Air battle management generasi kelima menggabungkan manusia dengan seluruh sistem, menggabungkan manusia dengan domain-domain yang lengkap mulai dari air, udara, laut, space, dan  cyber. Itu semua digabungkan,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Menyoroti keadaan saat ini, Gubernur Lemhannas RI berpendapat saat ini Indonesia berada di manajemen pertempuran udara generasi ketiga. Banyak negara lainnya yang juga sedang berusaha keluar dari generasi ketiga, yang fokusnya dari sensor beralih ke lintas domain dan menuju battle superiority untuk memasuki generasi kelima.

Gubernur Lemhannas RI menekankan jika Indonesia ingin menuju ke manajemen pertempuran udara generasi kelima, maka harus menyiapkan struktur angkatan udara abad ke-21. Salah satunya dengan membangun Air Defence Identification System (ADIS). Konsep tersebut sudah tertuang dalam rencana strategis pertahanan 2020-2024, hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sudah mulai beralih dari generasi ketiga menuju generasi keempat dan akhirnya generasi kelima. “Ini perjalanan panjang dan sangat-sangat mengandalkan teknologi, tapi itulah inti dari pembangunan, yakni modernisasi angkatan udara, darat, dan laut serta mengandalkan teknologi,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Namun, Indonesia dapat sedikit tenang karena teknologi manajemen pertempuran udara generasi kelima belum sepenuhnya matang saat ini. Diperkirakan teknologi generasi kelima akan matang ditahun 2032. “Kita masih punya waktu kira-kira tiga Renstra untuk berevolusi menuju 5th air battle management yang memungkinkan kita bisa memproyeksi kekuatan yang relevan dengan perang generasi ke-5,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Menurut Gubernur Lemhannas RI, ada beberapa tren global yang harus diperhatikan agar Indonesia bisa mencapai manajemen pertempuran udara generasi kelima. Beberapa tren tersebut ialah defense budget, evolutions and distributions of jet fighter, strategic bombers, umanned aerial vehicles, anti submarine warfare aircrafts, dan aircraft industrial consolidation.

Gubernur Lemhannas RI juga menekankan bahwa untuk mencapai manajemen pertempuran udara generasi kelima, harus dibangun sistem integratif dan lintas domain. Dengan demikian, TNI Angkatan Udara tidak bisa mencapai manajemen pertempuran udara generasi keempat dan kelima tanpa memastikan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, space program, cyber defense dan security bergerak dengan fase yang sama. “Ini lintas domain. Tidak bisa kita meninggalkan matra yang lain, meninggalkan domain space, meninggalkan cyber,” pungkas Gubernur Lemhannas RI. (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749