Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan Buka Pelatihan untuk Pelatih Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan di Provinsi Riau

Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan membuka kegiatan Pelatihan untuk Pelatih/ Training of Trainers (ToT) Pematapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Dosen, Guru, dan Widyaiswara di Provinsi Riau Tahun 2022 pada Selasa, 8 Maret 2022.

 "Training of Trainers (ToT) pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini merupakan sebuah model pelatihan dalam rangka menciptakan pengajar-pengajar di bidang nilai-nilai kebangsaan yang memiliki semangat dan kompetensi yang tinggi,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan yang hadir mewakili Gubernur Lemhannas RI (8/3).

Kegiatan TOT ini dilaksankaan selama 11 hari ini diikuti oleh 100 peserta dan dimulai sejak 8 Maret 2022 bertempat di Hotel Aryaduta Pekanbaru. Tema yang diangkat adalah “Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa dapat Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.

“Harapannya dapat terwujud satu pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa pada masyarakat khususnya peserta didik serta mampu mengimplementasikannya,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Lemhannas berharap melalui pelatihan ini dapat terjadi sinergi juga membantu para dosen, guru dan widyaiswara pada lembaga diklat untuk mewujudkan penyelenggaraan proses belajar mengajar yang berkarakter kebangsaan secara lebih efektif, inovatif dan kreatif, sehingga dapat menyentuh rasa kebangsaan setiap peserta didik. 

“Hal ini sekaligus juga membantu Bapak dan Ibu dalam melaksanakan tugas membangun karakter bangsa sebagaimana diamanatkan oleh para pendiri negara (founding fathers),” tutur Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha sebagai ketua penyelenggara menyebutkan bahwa kegiatan ini ditujukan agar para pendidik yang terdiri dari perwakilan guru, dosen, dan widyaiswara untuk mampu memiliki keahlian, keterampilan, dan wawasan yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan, serta menjadi fasilitator yang handal.

Hadir pula Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M. Si. yang turut memberikan sambutannya. Sejalan dengan Lemhannas, Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar berharap agar pelatihan ini mampu menyamakan visi untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045.  "Harapan saya agar widyaiswara di Provinsi Riau masuk ke pondok-pondok pesantren untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan karena berdasar data di Provinsi Riau terdapat sekitar 352 pondok pesantren," lanjut Syamsuar.

Pembukaan dihadiri pula oleh Kapolda Provinsi Riau, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau, Wakil Rektor I Universitas Islam Riau serta beberapa pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Provinsi Riau.

Materi yang didapatkan peserta yaitu terkait dengan memperkuat kemampuan mengelola keahlian dan keterampilan serta wawasan, agar tidak semata-mata memberikan materi pembelajaran dengan baik, menjadi  fasilitator  yang   handal, guna mentransformasikan nilai-nilai kebangsaan dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak sehari-hari, dalam rangka pembentukan kepribadian ke-indonesia-an yang berwawasan kebangsaan pada setiap peserta didik.   Dalam pelaksanaan pelatihan  ini, digunakan metode pendidikan untuk orang dewasa (andragogi) dalam rangka meningkatkan efektivitas pemantapan nilai-nilai kebangsaan, yang dikemas sesuai kebutuhan dosen, guru dan widyaiswara sesuai dengan tempat peserta bertugas .

Kegiatan ToT dilakukan dengan menggunakan metode pemantapan melalui ceramah, diskusi, pembinaan peserta, praktek mengajar, dan outbond. Nantinya, peserta akan mendapatkan  materi terkait 4 konsensus dasar bangsa yang terdiri dari materi utama yaitu Pancasila, UUD NRI TAHUN 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika, serta materi dasar  yaitu Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Kepemimpinan Nasional dan Kewaspadaan Nasional, juga dan materi penunjang yaitu Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan, Kearifan Lokal, Pendidikan Karakter Bangsa, dan interpersonal skill.

 

*Wakil Gubernur Lemhannas RI Peringatkan Kondisi Ketahanan Daerah Provinsi Riau*

Provinsi Riau, masuk dalam salah satu zona kuning pengawasan dari Lambaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI), dari 34 Provinsi Riau berada di posisi 19 pengawasan Lemhannas. Di daerah perlu diwaspadai, dalam pengukuran ketahanan nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, usai memberikan pengarahan kepada peserta Training of Trainer (ToT), kepada dosen, guru-guru di lingkungan Provinsi Riau, Selasa (7/3).

“Sebenarnya Provinsi Riau ini bukan dalam provinsi, atau ketahanan daerah yang rawan. Provinsi Riau ini di dalam ukuran ketahanan nasional kita ada di urutan ke-19 dari 34 provinsi di Indonesia,” ujar Wakil Gubernur Lemhannas.

Dijelaskan Wakil Gubernur Lemhannas, Riau berada dalam posisi kuning dianggap sebagai daerah yang masuk dalam kawasan berhati-hati. "Perlu diberikan pengertian tentang Lemhannas sesuai dengan amanat proklamasi. Apalagi di zaman modern yang dipenuhi dengan dunia informasi teknologi yang cepat menerima berita-berita, yang tidak sesuai dengan tujuan proklamasi," kata Wakil Gubernur.

“Di dalam ukuran Lemhannas itu warnanya ada kuning, itu ada warna hijau, kuning dan sampai terakhir itu adalah merah, merah itu artinya waspada. Nah kalau yang kuning ini baru sebatas kita harus hati-hati, penilaian di Provinsi Riau ini dari lembaga pengukuran ketahanan nasional Riau posisi seperti itu,” tegasnya.

Marsdya TNI Wieko Syofyan harapkan bahwa masyarakat tidak boleh melupakan sejarah kita. "Perkembangan zaman dan teknologi serta komunikasi harus diimbangi dengan pengetahuan sejarah yang kita miliki. Kalau tidak kita waspadai akan menyimpang dari sasaran tujuan Proklamasi kita,” tegasnya lagi.

Talkshow TVRI Riau

Sebelum pelaksanakan kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan, Lemhannas RI juga menyelenggarakan talkshow di TVRI Riau sebagai upaya sosialisasi bagi masyarakat pada Senin, 7 Maret 2022. Talkshow tersebut mengangkat tema "Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa guna Meningkatkan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara".

Hadir dalam kesempatan tersebut yaitu Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau, Ketua umum Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Syahril Abubakar, serta para pejabat dan perwakilan masyarakat Provinsi Riau.

Pada 17 Agustus 2022 nanti, Indonesia akan memasuki usia ke-77 tahun. Indonesia dibentuk oleh perjuangan yang panjang dan juga komitmen dan perjuangan jiwa dan raga para pendiri bangsa, merupakan sebuah keharusan dan penting bagi generasi saat ini untuk menjaga keutuhan Republik Indonesia dan menjaga nilai-nilai kebangsaan. Seiring perkembangan jaman, tantangan yang dihadapi semakin banyak dan beragam. Talkshow ini mengupas bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk terus menerapkan implementasi nilai-nilai kebangsaan.

"Sudah 77 tahun Indonesia bukan usia yang singkat, dan sudah cukup panjang. Dalam perjalanannya kita mengalami berbagai dinamika kebangsaan dan kesejarahan di tengah keberagaman. Bangsa ini bisa menjaganya hingga saat ini," kata Marsdya TNI Wieko Syofyan.

Seperti halnya kita belajar dari bangsa lain, diperlukan adanya kesepakatan. Founding fathers kita menyepakati bahwa pedoman dasar dari Republik Indonesia ada empat yaitu pertama Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum jalannya pemerintahan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote," lanjut Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Kita tahu bersama bahwa perkembangan saat ini kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah hal-hal yang memang tidak ringan, juga permasalahan ke depan yang akan kita hadapi sebagai sebuah bangsa yang besar. "Ini menjadi PR kita bersama antara pemerintah dan masyarakat, dan kami yakin kita bisa melalui ini secara bersama,"lanjut mantan Wakasau tersebut. (EH/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749