Lemhannas RI Gelar Intellectual Exercise Pengayaan Konten Buku Ketahanan Nasional

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan Intellectual Exercise pengayaan konten buku Ketahanan Nasional di Ruang Syailendra, Gedung Astagatra, Lemhannas RI pada Senin (4/10). Selain digelar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan, sebagian peserta juga mengikuti kegiatan tersebut secara virtual.

Intellectual Exercise merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Kedeputian Pengkajian Strategik (Debidjianstrat) Lemhannas RI dalam rangka penguatan pengetahuan dan penajaman kompetensi dengan menggali pemahaman mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam konteks kedinamikaan lingkungan strategik maupun dalam rangka pengayaan pengetahuan tentang ketahanan nasional sebagai sebuah multidisiplin ilmu. Intellectual Exercise kali ini diadakan untuk memperkaya konten buku Ketahanan Nasional yang ditulis oleh akademisi Universitas Indonesia Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Direktur Pengkajian Ideologi dan Politik Debidjianstrat Lemhannas RI, Drs. Berlian Helmy, M.Ec., ini menghadirkan tiga orang pembicara. Ketiga pembicara tersebut adalah Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr . Ir. Dadan Umar Daihani D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ketahanan Nasional dan Kepemimpinan Lemhannas RI Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar, S.I.P., dan penulis buku Ketahanan Nasional, Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si.

Pembicara pertama,  Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., membahas ketahanan nasional melalui perspektif konseptual. Ia mengungkapkan dua kata kunci ketahanan nasional yaitu inward looking dan kemampuan beradaptasi. Ia juga mengatakan Lemhannas RI sebagai lembaga pendidikan ketahanan nasional perlu mengembangkan body of knowledge ketahanan nasional tersebut.

Pembicara kedua, Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar, S.I.P., memaparkan arah pembinaan setiap gatra dalam Astagatra beserta strategi yang diperlukan untuk mewujudkan ketahanan nasional. Ia juga menyampaikan beberapa permasalahan yang menghambat ketahanan nasional Indonesia. Permasalahan tersebut menurutnya antara lain adalah belum adanya payung hukum dan persoalan dalam mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan.

Pembicara terakhir, penulis buku Ketahanan Nasional, Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., menyampaikan literature review ketahanan nasional dan praktiknya di berbagai negara. Berdasarkan studi mengenai pengertian ketahanan nasional di berbagai negara, Hanita mendefinisikan kembali istilah “ketahanan nasional.” Ia berpendapat “ketahanan nasional adalah kemampuan negara untuk beradaptasi, bangkit kembali dan atau bertransformasi dari berbagai gangguan, berbagai serangan, berbagai peristiwa perusak yang mengancam jiwa, harta, benda, kedaulatan negara, baik dari dalam maupun dari luar, dan setelahnya mampu menyusun strategi yang efektif agar negara menjadi semakin tahan terhadap guncangan yang terjadi tiba-tiba,” ujar Hanita. Definisi tersebut juga telah ia tuliskan pada bukunya Ketahanan Nasional: Teori, Adaptasi dan Strategi yang diterbitkan pada tahun 2020 lalu.

Kegiatan Intellectual Exercise ini ditutup dengan paparan Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, untuk mengerucutkan gagasan-gagasan para pembicara.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749