Puslab Lemhannas RI Melaksanakan Workshop dengan Pusat Pelatihan Kepemimpinan Wikasatrian

Kepala Pusat Laboratorium Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Kapuslab Lemhannas RI) Marsma TNI Suroto, S.T., M.A.P. bersama sejumlah personel melakukan Workshop Pengukuran Kepemimpinan Nasional dengan Pusat Pelatihan Kepemimpinan Wikasatrian, Selasa, 22 Juni 2021. Pada workshop tersebut, pihak Wikasatrian dipimpin langsung oleh Pamong Utama Wikasatrian Pusat Kepemimpinan WIKA Tonny Warsono.

Workshop tersebut merupakan salah satu langkah dalam rangka mendukung tugas pokok Pusat Laboratorium Lemhannas RI, di mana Bidang Kepemimpinan Nasional (Bidpimnas) Puslab akan membangun sistem statik dan dinamik pengukuran kepemimpinan nasional. Dalam perumusan pengukuran kepemimpinan tersebut diperlukan penetapan aspek-aspek, variabel, dan indikator yang akan digunakan untuk mengukurnya. Oleh karena itu, sebagai usaha memperkaya dan mempertajam konsep-konsep aspek, variabel, dan indikator tersebut, maka dilaksanakan Workshop Pengukuran Kepemimpinan Nasional dengan Pusat Pelatihan Kepemimpinan Wikasatrian.

Pusat Pelatihan Kepemimpinan Wikasatrian dipilih karena salah satu tugasnya sebagai tempat pelatihan kepemimpinan yang menggunakan konsep kearifan lokal. “Kami ingin mendapatkan data dan masukan dari Wikasatrian tentang kepemimpinan nasional yang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pembangunan nasional,” kata Kapuslab Lemhannas RI Marsma TNI Suroto, S.T., M.A.P. Diharapkan data dan masukan dari Wikasatrian tentang kepemimpinan nasional mampu mengawal amanat konstitusi negara dan bangsa Indonesia dengan baik dan kepemimpinan yang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pembangunan nasional.

Dalam paparannya, Suroto menyampaikan bahwa tujuan workshop ke Pusat Pelatihan Kepemimpinan Wikasatrian adalah guna mendukung pembangunan sistem statik dan dinamik pengukuran kepemimpinan nasional serta perumusan instrumen pengukuran kepemimpinan nasional seperti perumusan aspek, variabel, indikator, dan kuesioner. Lebih lanjut Suroto menyampaikan beberapa manfaat pengukuran kepemimpinan nasional, yakni menghasilkan data penilaian pimpinan nasional yang terukur secara objektif dan komprehensif serta dapat dipertanggungjawabkan, identifikasi dan self control kondisi pimpinan nasional, memetakan potret Pimnas seperti wilayah mana yang sudah atau belum baik, mendiagnosa problematika pimpinan nasional, bahan koreksi, evaluasi dan edukasi pemimpin nasional, mendukung penelitian dan pengembangan pimpinan nasional, serta mewujudkan good governance and clean government serta memperkuat ketahanan nasional.

Suroto juga menyampaikan mengenai Struktur Instrumen Pengukuran Basis Data Nasional Konstitusi UUD NRI 1945. Pertama, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang bertujuan menciptakan keselamatan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia. Variabel dari aspek keselamatan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia di antaranya adalah penanggulangan ancaman perang, penanggulangan bencana, serta kondisi keamanan wilayah laut, udara, dan darat. Kedua, memajukan kesejahteraan umum yang bertujuan mencapai kesejahteraan bangsa Indonesia. Variabel dari aspek kesejahteraan bangsa Indonesia di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi, ketersediaan infrastruktur, stabilitas mata uang, stabilitas harga barang, serta ketercukupan air, pangan, dan energi.

Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tujuan tercapainya kecerdasan bangsa Indonesia. Variabel dari aspek kecerdasan bangsa Indonesia adalah cerdas ber-Pancasila serta cerdas menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan tujuan menciptakan ketertiban dan perdamaian lokal, nasional, regional, dan global. Variabel dari aspek ketertiban dan perdamaian lokal, nasional, regional, dan global di antaranya adalah memelihara hubungan bilateral dan multilateral serta berperan di regional ASEAN, ASIA dan Indopasifik, dan tingkat PBB.

Pada kesempatan tersebut, Pamong Utama Wikasatrian Pusat Kepemimpinan WIKA Tonny Warsono menyampaikan bahwa Wikasatrian adalah persembahan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk bangsa Indonesia melalui Pembelajaran Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal. Tujuan Program Kepemimpinan Wikasatrian dihadirkan untuk menjadi pusat pembelajaran kepemimpinan, baik intern maupun ekstern, untuk menjadikan pemimpin yang efektif, inspirator, dan panutan agar Indonesia lebih baik.

Kemudian Tony menyampaikan bahwa program kepemimpinan di Wikasatrian dilandasi oleh sudut pandang bahwa peserta pembelajaran adalah subjek yang memiliki nilai luhur dan kekuatan yang ditumbuh kembangkan atas pilihan sendiri. Pemimpin diharapkan efektif, berkontribusi, dan mewariskan karya terbaik dari diri dan organisasinya. Karena pemimpin sebagai pandu Indonesia dalam menggunakan keunggulan komparatif Indonesia menjadi keunggulan kompetitif.

Tonny juga menyampaikan hasil riset tentang konsep kepemimpinan berbasis lokal-nasional dan disimpulkan konsep kepemimpinan berbasis atas Ketuhanan-Kemanusiaan-Alam yang dilaksanakan melalui transformasi dengan luwes untuk menemukan pencerahan budi luhur. Silabus yang terkait dengan Ketuhanan diaplikasikan melalui syukur dan ikhlas. Silabus yang terkait dengan Kemanusiaan diaplikasikan melalui bahagia dan melayani. Silabus yang terkait dengan Alam diaplikasikan melalui lintas budaya dan pelestarian alam.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749