Usai Masa Off Campus, Peserta PPSA 23 Menerima Pengarahan dari Gubernur Lemhannas RI

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo memberikan pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Lemhannas RI, Selasa (11/5).

Pada kesempatan tersebut, Agus menyampaikan tujuan pendidikan Lemhannas RI, yakni memantapkan kader pimpinan tingkat nasional yang berkarakter negarawan dan membentuk pimpinan tingkat nasional yang berwawasan kebangsaan, berpikir strategis, serta terampil dalam memecahkan masalah pada lingkup nasional, regional, dan global. Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa pendidikan di Lemhannas RI kini sudah semakin mengarah kepada bentuk konkret yang dapat diwujudkan. “Kita sudah harus lebih membiasakan diri untuk mengubah dari paradigma abstrak, jargon-jargon, semboyan-semboyan, konsep-konsep ke dalam bentuk konkret yang bisa kita ukur dan sebetulnya bisa kita wujudkan,” kata Agus.

Oleh karena itu, Agus menjelaskan bahwa penyampaian materi dalam proses belajar mengajar mengandung pemecahan masalah dan semakin dipertajam pada arah tersebut. Hal tersebut bertujuan agar proses belajar mengajar dapat membekali peserta dengan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah-masalah pada tingkat strategis.

Tujuan pendidikan kemudian dijabarkan ke dalam sasaran pendidikan. Sasaran pendidikan Lemhannas RI yang pertama, yaitu terwujudnya pemimpin tingkat nasional yang berkarakter nilai-nilai kebangsaan meliputi empat konsensus dasar bangsa dengan cakrawala pandang operasional wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan kewaspadaan nasional. Kemudian sasaran pendidikan lainnya adalah terwujudnya pemimpin yang terampil dalam memecahkan masalah-masalah strategis dan mampu memberikan saran kepada pemerintah tentang kebijakan pada tingkat strategis dengan berpusat pada nilai-nilai kebangsaan. “Sasaran pendidikan merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan dan sudah memuat rumusan-rumusan yang sifatnya konkret yang nantinya diwujudkan dan dipertanggungjawabkan,” ujar Agus.

Kemudian Agus juga menjelaskan mengenai konstruk operasional pendidikan di Lemhannas RI. Peserta dipacu berpikir kritis dan strategis sehingga proses belajar mengajar berpusat pada peserta aktif yang diberikan studi kasus aktual. Proses belajar mengajar di Lemhannas RI tidak menjadikan peserta hanya datang, duduk, dan mendengar, tetapi akan diajak untuk mencari solusi dan jawaban atas permasalahan. Hal tersebut akan diuji dalam implementasi bagaimana peserta menerapkan solusi dalam sebuah studi kasus yang pernah terjadi secara aktual. Tujuan hal tersebut adalah guna menghubungkan antara kerangka teoretis dengan praktik di lapangan, Menurut Agus, dalam kenyataan di lapangan nantinya kedua hal tersebut harus disambungkan oleh jembatan yaitu teori adalah landasan fondasi untuk melaksanakan praktik dan tidak ada teori yang hanya disimpan tanpa dipraktikkan. “Tidak ada praktik yang langsung jadi tanpa melalui teori,” kata Agus.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749