Press Release

Nomor  : PR/  2 /VI/2021

Tanggal :   2 Juni 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, mengingatkan masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan selama pandemi masih berlangsung. Mematuhi Prokes pada masa pandemi, sama saja memaknai dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan patuh prokes kita telah menjalankan secara konkret Pancasila," kata Agus Widjojo saat acara Gebyar Wawasan Kebangsaan memperingati Hari Lahir Pancasila tahun  2021 di Jakarta (2/6).  

Menurut Agus Widjojo, sudah saatnya semua komponan bangsa perlu menarik garis  tegas implementasi Pancasila melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Yakni,  nilai mana yang perlu diimplementasikan dan nilai apa yang bertentangan dengan Pancasila. Teori-teori yang selama ini sudah khatam menjadi pegangan masyarakat, sudah saatnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Teori tanpa praktik tak akan berarti apa-apa,” kata Agus.

Berkaca pada negara-negara maju, kata Agus, mereka menjalankan nilai-nilai yang mereka pegang dari  teori yang ada, setelah itu menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. “Contohnya, Jepang yang terkenal kedisiplinannya dalam membuang sampah, dan budaya antre. Juga negara Skandinavia memiliki minat literasi tertinggi di dunia. Negara ini sejahtera dan merasakan keadilan. Ada juga Finlandia yang sistem pendidikannya terbaik di dunia,” kata Agus Widjojo. Semua negara maju sadar, teori tanpa implementasi tak akan berarti apa-apa.

Dalam hal sederhana, kata Agus, sebenarnya masyarakat bisa melatih mengimplementasikan Pancasila pada masa pandemi ini. Ketidakpatuhan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan, berdampak negatif pada kepentingan bersama dan mengurangi kepedulian terhadap sesama. Terbukti, data per tanggal 19 Mei 2029, angka kasus positif di Indonesia mencapai 1,75 juta orang pasca hari raya Idul Fitri.

“Kondisi ini disebabkan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan belum maksimal. Masih banyak masyarakat yang tetap berkerumun, tidak menggunakan masker, bahkan mengadakan acara ketika terjadi pandemi,” kata Agus.

Untuk mendekatkan Pancasila dengan generasi milenial, Lemhannas RI membuat acara Gebyar Wawasan Kebangsaan. Acara dilaksanakan untuk memperingati hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lemhannas RI sebagai acara berbagi pendapat tentangan nilai-nilai Pancasila dengan generasi milenial dan masyarakat secara luas.

Lemhannas mengumpulkan peserta sekitar 900 orang anak-anak milenial yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka diajak berbincang dengan Gubernur Lemhannas dan narasumber lain untuk mengetahui lebih dekat keinginan generasi milenial terhadap Pancasila.

Peserta yang kebanyakan pemuda dan perwakilan komunitas masyarakat dari seluruh Indonesia diharapkan menjadi agen-agen penggerak perubahan bagi para generasi milenial. Tujuannya meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik agar berkarya bagi Indonesia.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/  9 /V/2021

Tanggal :   20 Mei 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo  minta seluruh anggota Lemhannas RI  menjadi individu pembelajar.   “Tidak ada organisasi pembelajar kalau tidak ada individu pembelajar,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Wijdojo saat peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI secara daring, Kamis (20/5).

“Individu pembelajar adalah individu yang kritis akan kelemahan, kritis mencari referensi untuk perbaikan, selalu mencari perluasan pengetahuan, esensi ego sentris menjadi menjadi eko sentris, serta kritis terhadap aspek bagaimana seharusnya, sebaiknya,” kata Agus.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lemhannas RI terkait dengan kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki oleh Lemhannas RI baik dalam aspek manajemen lembaga maupun komunikasi internal kelembagaan. Dalam aspek manajemen lembaga, kata Agus, masih terasa hal-hal yang perlu diperbaiki seperti komunikasi dalam fungsi kepemimpinan lapis menengah ke bawah. "Juga perlu kita perhatikan temuan evaluasi kinerja anggaran aspek konteks dari Dirjen Anggaran Kemenkeu TA 2021, seperti rumusan-rumusan normatif yang tidak menunjukkan cara mengukur kriteria suatu hasil yang dicapai,” lanjut Agus.

Menurut Agus, istilah terukur hanya dapat diberlakukan pada kinerja berbentuk konkret. oleh karenanya, menjadi tantangan dalam berbagai uraian deskripsi output untuk mentransformasikan semua ide, gagasan, dan hasil dalam wujud konkret. kaidah ini kita identifikasi sebagai tuntutan manajemen modern untuk meninggalkan budaya paradigma abstrak dan normatif guna kita jadikan terukur yang berbentuk konkret.

Berbagai capaian dan prestasi yang diraih Lemhannas RI, banyak diakui oleh berbagai kalangan. Namun demikian, harus diakui, Lemhannas RI masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki sehingga Lemhannas RI tidak menjadi menara gading di tengah dinamika kehidupan nasional. Lemhannas RI harus tetap mempertahankan dan meningkatkan efektivitasnya sebagai organisasi pembelajaran. organisasi pembelajaran ini didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk tanggap dan mampu menjawab berbagai kondisi lingkungan yang mempengaruhi keberhasilannya. “Visi penggagas konsep organisasi pembelajar, Peter Senge menyatakan visi ini adalah sekelompok orang yang terus menerus meningkatkan kemampuan untuk membentuk kondisi yang diinginkan,” kata Agus.

 Peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI tersebut diikuti secara daring oleh seluruh anggota Lemhannas RI, peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23. Selain itu, rangkaian kegiatan terkait adalah ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, jam pimpinan, berbagai lomba seperti vlog Ketahanan Nasional dan paduan suara,  lomba administrasi dan reformasi birokasi,  gelar output unit kerja, syukuran, serta Peresmian Monumen Bung Karno di halaman depan Lemhannas RI.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/  1  /VI/2021

Tanggal :   2 Juni 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, “Masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan tidak peduli terhadap sesama.” Hal tersebut disampaikan saat Gebyar Wawasan Kebangsaan dalam rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di Jakarta (28/5).

Sejak tahun 2020 sampai saat ini muncul tantangan baru bagi Pancasila, yaitu Pandemi Covid-19. Dalam rangka penanggulangan pandemi, pemerintah Indonesia mewajibkan masyarkaat untuk menerapkan protokol kesehatan, namun tidak sedikit yang tidak patuh menerapkannya.

“Tentunya ketidakpatuhan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan berdampak negatif pada kepentingan bersama dan mengurangi kepedulian terhadap sesama,” kata Agus di hadapan para peserta Gebyar Wawasan Kebangsaan. Hal ini dibuktikan dengan data per tanggal 19 Mei 2029, angka kasus positif di Indonesia mencapai 1,75 juta orang.

“Kondisi ini disebabkan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan belum maksimal. Masih banyak masyarakat yang tetap berkerumun, tidak menggunakan masker, bahkan mengadakan acara ketika terjadi pandemi,” kata Agus melanjutkan.

Gebyar Wawasan Kebangsaan adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI sebagai upaya untuk sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial dan masyarakat secara luas. Diharapkan kegiatan  ini dapat dilakukan secara rutin dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni  dan upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, sehingga gaungnya mampu menerobos sendi-sendi kehidupan pada setiap anak bangsa yang mendengarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh para pemuda dan perwakilan komunitas masyarakat dari seluruh Indonesia. Mereka diharapkan dapat menjadi agen-agen penggerak perubahan bagi para generasi millenial dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik. Kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan semangat generasi milenial untuk terus berkarya demi masa depan Indonesia.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

 

 


Press Release

Nomor  : PR/  8 /V/2021

Tanggal :   20 Mei 2021

Jakarta –Gubernur Lemhannas RI,  Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan lima capaian Lemhannas RI yang patut dicatat sepanjang tahun 2020 pada pidatonya di peringatan HUT ke-56 pada Kamis (20/5). Capaian tersebut yaitu: Atas Kinerja Anggaran K/L oleh Kemenkeu, dari akala 1-100, Lemhannas RI mendapat nilai 88,10. Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran mendapat nilai 96,49. Peringkat 4 dari 53 K/L dengan pagu di bawah Rp. 2.5 Triliun. Evaluasi atas Reformasi Birokrasi Kategori Baik, Nilai 67,15. Memperoleh Opini WTP (Wajar Tanpa Penecualian) atas Laporan Keuangan selama 5 tahun berturut-turut.

Selama 56 tahun perjalanan Lemhannas RI telah dipengaruhi dari berbagai dinamika politik yang terjadi dan kepemimpinan nasional di setiap eranya. “Ada satu hal yang membanggakan, yakni roh, semangat dan pengabdian Lemhannas RI yang tak pernah lekang dimakan waktu sejak berdiri hingga saat ini,” lanjut Agus di hadapan peserta upacara.

Agus mengingatkan kepada seluruh anggota Lemhannas RI agar tidak boleh lengah atas capaian-capaian tersebut. “Capaian yang dihasilkan dalam tahun 2020 tentu tidak boleh membuat kita lengah, dan sudah menjadi pemahaman umum bahwa mempertahankan prestasi adalah lebih sulit dari mencetak prestasi untuk pertama kali,” kata purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat tersebut.

Di samping kinerja yang telah dicapai, masih ada hal-hal yang merupakan kekurangan atas kelemahan yang perlu diperbaiki. “Kekurangan dan kelemahan tersebut bersifat cukup fundamental karena berbentuk kekurangan yang belum dapat kita atasi walaupun telah kita alami selama beberapa tahun, seperti dalam aspek manajemen lembaga dan komunikasi dalam kepemimpinan lapis menengah ke bawah,” kata Agus.

Peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI yang mengangkat tema “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional” tersebut diikuti secara daring oleh seluruh anggota Lemhannas RI, peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23. Adapun rangkaian  peringatan HUT Lemhannas RI adalah  ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, jam pimpinan, berbagai lomba seperti vlog Ketahanan Nasional dan paduan suara,  lomba administrasi dan reformasi birokasi,  gelar output unit kerja, upacara dan syukuran, serta Peresmian Monumen Bung Karno di halaman depan Lemhannas RI.

 

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749