Wakil Gubernur Lemhannas RI Hadiri Peringatan Pemberontakan PETA

Bertempat di Monumen dan Museum PETA, Bogor, Jawa Barat, Gubernur Lemhannas RI diwakili oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan menghadiri acara Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) pada Jumat (14/2).

Mengawali sambutannya, Wieko menyampaikan mengenai sejarah pemberontakan PETA di Blitar pada tahun 1945. “Pemberontakan PETA di Blitar yang terjadi pada tanggal 14 februari 1945 dan dipimpin oleh Shodanco Soeprijadi terhadap pasukan Jepang, muncul atas keprihatinan Soeprijadi melihat penderitaan rakyat yang berada di bawah penjajahan Jepang selama Perang Dunia kedua,” jelas Wieko.

Struktur komando Jepang yang tidak membentuk komando terpusat PETA, lanjut Wieko, berhasil mencegah suksesnya pemberontakan tersebut. Wieko menjelaskan bahwa para tentara PETA yang tertangkap kemudian diadili di Jakarta, sebanyak 68 orang anggota PETA yang memberontak ditangkap dan dihukum mati. Sementara Soeprijadi sendiri tidak ditemukan sampai hari ini. Atas jasa-jasanya, beliau secara resmi dinyatakan sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 9 Agustus 1975 berdasarkan Keputusan Presiden NO. 063/TK/1975.

Terkait dengan lingkungan strategis saat ini, Wieko menyampaikan rasa prihatinnya antara lain atas adanya keinginan kelompok tertentu untuk disintegrasi dari negara kesatuan, meningkatnya ancaman radikalisme, tindakan intoleransi, dan berbagai bentuk kekerasan yang muncul di masyarakat.

Wieko mengatakan bahwa peristiwa PETA di Blitar memiliki makna yang sangat khusus sebagai simbol perlawanan atas penjajahan terhadap bangsa, yang melahirkan kesengsaraan dan penderitaan. Pemberontakan tentara PETA Blitar merupakan pencerminan gelora semangat keberanian, jiwa kepatriotan/cinta tanah air dengan segala macam pengorbanannya, baik jiwa maupun raga putra-putri bangsa.

“Saya berharap agar kita semua dapat merenungkan kembali langkah dan perjuangan yang telah dikorbankan oleh para pendahulu dan pendiri bangsa. Perjuangan dan pengorbanan para founding fathers telah dan akan terus menjadi spirit dalam bermasyarakat, bernegara, dan mempertahankan NKRI,” pungkas Wieko menutup sambutannya.

Hadir pada pertemuan tersebut, Ketua Umum Yayasan PETA Tinton Soeprapto, Walikota Bogor Bima Arya, para veteran perang, dan tamu undangan lainnya.

 

 

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749