Kepala Bappenas Berikan Ceramah tentang Visi Indonesia 2045

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro memberikan ceramah materi kepada peserta PPRA 59 tentang Visi Indonesia 2045 di Ruang Bhinneka Tunggal Ika Gedung Pancagatra Lantai 3 Lemhannas RI, Rabu (12/6).

“Awalnya merdeka kemudian memastikan diri tetap bersatu dengan begitu Indonesia bisa berdaulat dan kemudian memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan akhirnya kemakmuran” ujar Bambang. Pada kesempatan tersebut Bambang menjelaskan bahwa ada satu modal yang ditulis oleh para founding fathers Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Untuk mencapai cita-cita tersebut disusunlah Visi Pembangunan Indonesia 2045 yang terdiri dari 4 pilar, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.

Pilar pertama adalah pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas manusia Indonesia akan meningkat dengan pendidikan yang semakin tinggi dan merata serta kebuadayaan yang kuat. Peningkatan pendidikan dan penyelarasan pengembangan ilmu diarahkan untuk menjawab perubahan struktur ekonomi dengan ditopang oleh kemitraan tiga pihak yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Peran kebudayaan dalam pembangunan ditingkatkan melalui kapitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa  dan pengembangan etos kerja untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat kebudayaan dan peradaban dunia. Jati diri bangsa Indonesia dan budaya bangsa diperkuat untuk memperkokoh akar kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi. Hal selanjutnya adalah bidang kesehatan yaitu dengan menanamkan perilaku hidup sehat, penguasaan teknologi kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit yang responsif, serta fasilitas dan jaminan kesehatan nasional tertata dan berkelanjutan. Penguasaan IPTEK akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan mengembangkan teknologi sendiri yang didukung dengan sumber daya manusia yang melek IPTEK. Dalam bidang ketenagakerjaan, produktivitas tenaga kerja akan ditingkatkan dan kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Perubahan struktur ekonomi dan kemajuan teknologi perlu diikuti dengan perubahan struktur tenaga kerja yang semakin baik.

Selanjutnya adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, yaitu Indonesia menjadi negara maju dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia yang digerakkan oleh investasi dan perdagangan, industri, pariwisata, maritim, dan jasa, serta didukung oleh infrastruktur yang andal dan ketahanan pangan, energi, dan air yang kuat. Investasi dan perdagangan ditingkatkan dengan Indonesia menjalankan perdagangan luar negeri yang terbuka dan adil serta dibidang industri  difokuskan pada industri pengolahan SDA dari hulu ke hilir dengan inovasi dan SDM yang berkualitas. Memiliki laut yang luas dengan potensi yang besar, Indonesia menuju poros maritim dunia membangun kekuatan maritim yang kokoh dan peradaban maritim yang kuat. Sedangkan dalam bidang pariwisata dengan keragaman yang ada, Indonesia memiliki potensi besar bagi pengembangan pariwisata termasuk wisata bahari. Dalam bidang ketahanan pangan bercita-cita terwujudnya sistem ketahanan pangan mandiri dan berkelanjutan, menjaga swasembada karbohidrat dan protein, meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Tidak lupa sumber daya air juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, memenuhi kebutuhan pangan dan energi, serta pertumbuhan ekonomi. Ketahanan air diarahkan untuk memantapkan kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan aksesibilitas sumber daya air untuk mendukung sektor-sektor strategis, pencegahan bencana, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketahanan energi ditingkatkan dengan sistem Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Pemenuhan kebutuhan energi memperhatikan dampak terhadap lingkungan hidup demi keberlanjutan pembangunan masa depan.

Setelah kedua pilar tersebut yang selanjutnya adalah pemerataan pembangunan yaitu pendapatan yang semakin merata bagi seluruh lapisan masyarakat, kesenjangan antarwilayah yang semakin kecil, infrastruktur yang terintegrasi dan merata, serta kemiskinan akut berhasil dientaskan. Kesenjangan pendapatan dan kemiskinan diupayakan berkurang dengan kebijakan redistribusi dan inklusif ditingkatkan agar menjangkau semua kelompok masyarakat. Tidak hanya hal tersebut, program afirmasi terus didorong terutama ke daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Sedangkan dalam bidang pemerataan pembangunan daerah wilayah luar jawa terutama Kawasan Timur Indonesia (KTI) didorong tumbuh lebih tinggi dari Jawa dan Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan wilayah Jawa. Untuk mendukung pembangunan dan pemerataan infrastruktur, sistem transportasi antarpulau melalui transportasi laut dan udara diarahkan untuk mendukung mobilitas penduduk dan distribusi barang antarwilayah. Sedangkan akses ke kawasan terpencil dan terluar disediakan melalui pembangunan pelabuhan dan bandara perintis.

Terakhir adalah pilar pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan. Kualitas politik baik dalam dan luar negeri harus semakin ditingkatkan, mulai dari kualitas demokrasi yang bersifat prosedural dan formalitas diarahkan pada demokrasi substansial, yaitu demokrasi yang mengemban amanat rakyat dengan terwujudnya lembaga perwakilan serta sistem presidensial yang efektif, hingga politik luar negeri bebas aktif yang diarahkan untuk mengimplementasikan poros maritim dunia guna memberi sumbangan positif bagi keamanan dan perdamaian dunia serta membentuk tatanan regional dan global termasuk mempertahankan sentralitas ASEAN. Selain hal tersebut dilakukan juga penguatan reformasi birokrasi dan kelembagaan serta pembangunan hukum yang ditujukan agar terwujudnya masyarakat berbudaya hukum dan anti korupsi.

Menutup ceramahnya Bambang menegaskan bahwa tidak mungkin mencapai keadilan dan kemakmuran jika tidak menjaga kedaulatan dan kesatuan.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749