Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2023, Lemhannas RI Selenggarakan Gebyar Wawasan Kebangsaan

Lemhannas RI kembali menyelenggarakan Talkshow Gebyar Wawasan Kebangsaan dengan mengangkat tema “Generasi Muda Sebagai Kekuatan Dalam Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas” dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2023 pada Selasa (17/10), di Aryanusa Ballroom Menara Danareksa, Jakarta Pusat.

Penyelenggaraan Talkshow Gebyar Wawasan Kebangsaan tersebut merupakan upaya Lemhannas RI untuk memaksimalkan potensi generasi muda sebagai kekuatan dalam membangun bangsa menuju Indonesia emas. Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto sebagai pembicara kunci, menyampaikan ada hal yang paling mendasar dan harus masuk kedalam pikiran bangsa Indonesia, yakni mengapa bangsa Indonesia membutuhkan kebangsaan.

Andi Widjajanto menjelaskan perjalanan pemuda Indonesia sejak tahun 1928. Perjalanan pemuda Indonesia diawali dengan membuka gerbang untuk membentuk kebangsaan Indonesia. Kemudian perjalanan tersebut dilanjutkan dengan membuka gerbang merdeka yang penuh lika-liku. Namun, hal tersebut membuat bangsa Indonesia semakin kokoh karena sejak tahun 1945 sampai tahun 1968, gerbang merdeka tersebut bersanding dengan gerbang persatuan dan kesatuan.

Lebih lanjut penjelasannya, Andi Widjajanto menyebutkan pada masa orde baru Indonesia memasuki gerbang ketiganya, yakni gerbang pembangunan. Hingga saat ini, Indonesia memasuki gerbang demokrasi dan reformasi yang digagas pada tahun 1997 sampai 1998 lalu diperkuat sendi-sendinya sampai tahun 2004 dengan beberapa perangkat regulasi  termasuk proses amandemen UUD 1945. 

Gerbang demokrasi  dan reformasi tersebut telah mengantar Indonesia ke titik di tahun 2023 ini yang akan diuji tahun depan pada pemilu 2024 dengan melakukan pemilu keenam berturut-turut secara demokratik sejak tahun 1999. “Kami di Lemhannas melakukan kajian dan kemudian yakin, bahwa Indonesia membutuhkan tujuh kali pemilu demokratik berturut-turut untuk mematangkan demokrasinya,” kata Andi Widjajanto.

Setelah tujuh kali pemilu demokratik berhasil dilakukan, maka gerbang baru akan terbuka untuk generasi muda Indonesia, yakni gerbang Indonesia maju.  Gerbang baru tersebut adalah gerbang dimana Indonesia bisa melompat menjadi negara nomor empat dunia pada saat tahun 2045 dari nomor enam belas dunia saat ini. Saat itu terjadi, yang memegang kunci adalah generasi yang hari ini berusia 17 sampai 35 tahun. 

“Jadi kembali ke pertanyaan mengapa kami di Lemhannas melakukan gebyar kebangsaan, (adalah) untuk memastikan pada saat teman-teman melangkah membuka gerbang Indonesia maju itu, kebangsaan yang dulu membuka pintu gerbang pertama kita untuk Indonesia tahun 1908, (lalu) 1928 tetap kelihatan alurnya,” tutur Andi Widjajanto.

Sejalan dengan hal tersebut, Andi Widjajanto berpesan kepada peserta yang hadir agar memperkuat tantangan-tantangan kedepan. Dirinya menyarankan kepada peserta yang hadir agar selalu memperkuat “mengapa” tiap akan melakukan sesuatu. Ketika “mengapa” diperkuat, maka “bagaimana” akan mudah didapatkan.

Mengakhiri sambutannya, Andi Widjajanto mengingatkan kepada peserta yang hadir bahwa tujuan gebyar wawasan kebangsaan dilakukan agar saat generasi muda nanti membuka gerbang Indonesia emas, akan selalu mengingat itu semua diawali dengan adanya gerbang pembentukan bangsa Indonesia, gerbang merdeka, gerbang pembangunan, gerbang demokrasi, dan terus maju lebih cepat untuk membuka gerbang Indonesia emas 2045 yang menjadi hasil dari kerja keras generasi muda Indonesia.

Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow tersebut dimoderatori oleh Yohana Elizabeth dan menghadirkan beberapa narasumber salah satunya adalah Dokter Peraih Satya Lencana Kebaktian Sosial dan Kick Andy Heroes dr. Yusuf Nugraha, M.H.

Berbicara tentang pemuda dengan sejarahnya, Dokter Yusuf memberikan pandangannya terhadap generasi muda saat ini. Dokter Yusuf menyampaikan bahwa peran pemuda tidak bisa diragukan lagi dalam situasi dan perubahan Indonesia. Hal tersebut sudah terlihat sejak tahun 1908, lalu berlanjut ke tahun 1928, kemudian tahun 1945 dengan andil para pemuda dalam memerdekakan Indonesia. “Jadi pemuda sudah tidak disangsikan lagi perannya dan ini adalah betul-betul hasil kerja pemuda,” ujarnya.

Untuk menyongsong Indonesia emas 2045, Dokter Yusuf mengajak untuk sering membersamai dan membimbing para pemuda serta sharing pengalaman agar optimisme pemuda Indonesia menjadi nahkoda untuk membawa Indonesia kedepan menjadi negara maju dapat terwujud.

Tentang nasionalisme, salah satu upaya yang Dokter Yusuf gerakkan adalah pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menghafal pancasila. Dokter Yusuf meyakini bahwa dengan memunculkan jiwa nasionalisme, maka Indonesia akan menjadi negara maju.

Adapun beberapa narasumber lain yang hadir adalah Founder Yayasan Harapan Pemuda Indonesia Laila Nihayati serta Pekerja Seni dan Pegiat Literasi Yosi Mokalu. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749