Sejumlah Peserta PPRA 62 Lemhannas RI Pelajari Isu Strategis di Maluku Utara

Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Marsdya TNI Wieko Syofyan mendampingi sejumlah Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 bertolak ke Provinsi Maluku Utara. Keberangkatan ke Maluku Utara tersebut merupakan rangkaian Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) PPRA 62 Lemhannas RI di PT. Aneka Tambang (Antam) Maluku Utara. Tujuan SLISN tersebut adalah membekali para Peserta PPRA 62 dengan suatu pengalaman untuk melaksanakan studi lapangan berkaitan dengan kebenaran isu-isu strategis yang sedang berkembang dan Kebijakan Publik terhadap Objek Vital Nasional, Potensi Budaya, dan Produk Unggulan di daerah melalui Diskusi Panel, Audiensi, Focus Group Disscussion (FGD), dan peninjauan secara langsung sesuai topik permasalahan yang dipilih.

SLISN PPRA 62 Lemhannas RI ke Maluku Utara dilaksanakan selama 5 hari, yakni 21 Juni 2021 sampai dengan 25 Juni 2021. Selama 5 hari tersebut, salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kunjungan ke Kesultanan Tidore dan Kantor Walikota Tidore. Selain itu, Rombongan Lemhannas RI juga mengadakan FGD yang dihadiri berbagai pihak mulai dari PT. Antam, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kepolisian Daerah Maluku Utara, Bupati Halmahera Timur, Sultan Tidore, dan Perwakilan Pemerhati Lingkungan.

FGD SLISN PPRA 62 Lemhannas RI mengangkat tema “Penanganan Isu-Isu Strategis Nasional di Daerah dalam Mendukung Pembangunan Nasional”. “Pemahaman terhadap isu-isu strategis yang sedang berkembang saat ini diperlukan oleh para kader pimpinan tingkat nasional,” kata Wagub Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan. Diharapkan setelah mengikuti FGD tersebut, Peserta PPRA 62 akan memiliki kemampuan cara berpikir yang komprehensif, holistik, dan integratif dalam memahami isu-isu strategis yang berkembang, prospek objek vital nasional, potensi budaya dan produk unggulan dalam rangka mendukung pembangunan nasional serta mampu memberikan saran masukan terkait isu-isu strategis yang sedang berkembang dan kebijakan publik kepada pemerintah pusat dan daerah.

Wieko juga menyampaikan bahwa dalam rangkaian SLISN PPRA 62 Lemhannas RI, para Peserta PPRA 62 sebelumnya telah melaksanakan FGD tingkat pusat di Lemhannas RI dengan mengundang para narasumber dan pembahas dari kementerian, civitas akademik dan LSM atau pemerhati lingkungan sebagai modal awal untuk memperoleh data dan informasi yang objektif terkait isu-isu yang sedang berkembang.

SLISN PPRA 62 Lemhannas RI dilaksanakan di 5 Provinsi, yaitu 4 Provinsi terkait pertambangan, yakni PT Inalum Sumatera Utara, PT Adaro Kalimantan Selatan, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah dan PT Aneka Tambang Maluku Utara serta 1 Provinsi terkait infrastruktur yaitu Pembangunan Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat. Pemilihan lokasi tersebut sesuai dengan isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan merupakan tantangan yang harus dihadapi.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749