Menteri Agama: “Karakter Kepribadian Umat Beragama yang Moderat, Akan Menciptakan Suasana Sosial yang Aman dan Damai”

Menteri Agama, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi Batubara menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Panel Pancasila PPRA 60 dengan tema “Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia Menghadapi Fundamentalisme Agama” pada Jumat, 6 Maret 2020 di Ruang NKRI, Gedung Panca Gatra Lantai 3, Lemhannas RI. Selain Fachrul, diskusi panel tersebut juga dihadiri oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra, dan Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kemensetneg RI, Prof. Dr. Dadan Wildan, M.Hum.

Mayjen TNI Achmad Yuliarto, S.Sos., MAP. sebagai moderator menyampaikan bahwa Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila tidak cukup untuk sekedar dimengerti dan dipahami tetapi nilai-nilai tersebut harus diterapkan atau diimplementasikan dan diamalkan dalam segenap kehidupan masyarakat sehingga mampu mengantar bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. 

Dalam paparannya yang berjudul “Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Beragama,” Fachrul juga menyampaikan bahwa topik tersebut sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, karena gerakan dan paham keagamaan fundamentalis marak di masyarakat Indonesia. 

Fachrul menyampaikan, Presiden Jokowi menekankan arti penting cara pandang dan sikap beragama yang moderat, “Hal ini penting sebagai modal bagi pembangunan nasional. Karakter kepribadian umat beragama yang moderat, akan menciptakan suasana sosial yang aman dan damai, sehingga hal itu memungkinkan berbagai aktivitas lainnya seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam akan berjalan dengan baik, persaingan politik sehat dan laju pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat,” sambung Fachrul. Kementerian Agama juga memiliki program yang disebut “Moderasi Beragama”, “Kami selalu garis bawahi yang kita moderatkan itu bukan agamanya, tetapi kehidupan beragamanya,” tambah Fachrul. 

Kementerian Agama juga merilis indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) melalui litbangnya, KUB ini berdasarkan kepada tiga indikator besar, yaitu toleransi, kesetaraan dan kerja sama. Tujuan dari indeks KUB ini adalah untuk memberikan masukan pada pemerintah tentang kondisi kerukunan umat beragama di masyarakat sebagai wujud implementasi nilai-nilai Pancasila terutama sila pertamanya. Semakin tinggi indeks KUB maka semakin bagus nilai implementasi Pancasila dalam kehidupan beragama di Indonesia. 

Selama lima tahun terakhir, angka rata-rata indeks KUB selalu berada di atas angka 70, atau pada kategori tinggi hal ini menunjukkan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia adalah baik. 

“Terakhir, Saya menghimbau pada semua untuk senantiasa menjunjung tinggi toleransi dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan, juga untuk saling bekerjasama,” ujar Fachrul. 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749