Press Release

Nomor  : PR/ 27 /VI/2023

Tanggal: 14 Juni 2023

Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meyakini bahwa kestabilan ASEAN menjadi hal yang sangat penting bagi Indonesia. “Negara-negara ASEAN di sini memegang peranan penting,” kata Menko Marves saat memberikan pidato kunci Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts” di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Beberapa dinamika global yang terjadi memberikan dampak yang cukup besar bagi Indonesia dan negara-negara di ASEAN, seperti misalnya konflik Rusia-Ukraina serta politik dan militer yang berkaitan dengan Laut China Selatan.

Tahun ini, peningkatan ketegangan politik dan konflik militer global menjadi tantangan utama yang dihadapi ASEAN serta turut membuat ketidakpastian global semakin meningkat. “Indeks ketidakpastian global dan indeks tentang keuangan. Kita harus selalu menggabungkan. Tidak bisa hanya melihat ke arah militer,” tambah Menko Marves.

Pandemi Covid-19 juga turut berkontribusi pada ketidakpastian global yang semakin meningkat, sehingga, kerja sama antar negara ASEAN sangat dibutuhkan. “Jadi, di antara negara-negara ASEAN, kita juga harus membangun kolaborasi yang baik terkait isu ini,” kata Menko Marves.

ASEAN, tambah Menko Marves, masih lebih baik dibandingkan dengan dunia. Hal ini yang membuat ASEAN menarik bagi negara-negara lain dan Indonesia akan fokus untuk menjadikan ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang berkembang cepat, inklusif, dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, konektivitas sangat penting bagi pertumbuhan Indonesia dan ASEAN. Di sisi lain, peningkatan keamanan maritim dan infrastruktur pertahanan juga harus dilakukan.

Melalui Jakarta Geopolitical Forum, Menko Marves berharap bisa mendapatkan masukan terkait Indonesia agar dapat memainkan peranan pentingnya di ASEAN sebagai negara terbesar.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat menyampaikan Pidato Kunci Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts”

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/ 25 /VI/2023/Pre Event

Tanggal : 13 Juni 2023

Jakarta-Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) akan menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “Asean’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts” pada 14 sampai dengan 15 Juni 2023 bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta.

Pada acara tahunan ini, Presiden RI Joko Widodo akan memberikan pidato kunci setelah pembukaan resmi dari Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto. Selain itu, turut hadir pula sebagai narasumber para pakar serta pemerhati geopolitik Asia Tenggara dari enam negara, antara lain:

Duta Besar Rizal Sukma dari CSIS; Maj Gen Datuk Mohd Nizam Bin Hj. Jaffar PSD, PSAT, DSDK, PMW, PAT, SMP, SDK, KMN, BCK, PJM, PNBB (Lebanon) MBA (Notts) Dip Strat (UKM) Fellow Scholar (NDUM) nrc CID psc dari The National Resilience College Malaysia; Perwakilan dari The Naval Strategic Studies Center (NSSC), Royal Thai Navy; Alan Ada Lachica dari The National Defense College of The Phillippines; BG Tan Tiong Keat dari The Singapore Armed Forces Training Institute (SAFTI); Đỗ Mạnh Hoàng (Hoang Do) dari The East Sea Institute, Diplomatic Academy of Vietnam, Ministry of Foreign Affairs of Vietnam; Datuk Dr. Sabirin Ja’afar, dari Universiti Kebangsaan Malaysia; Amparo Pamela Fabe dari National Police College of The Philippines; Jane Chan Git Yin dari Institute Of Defence And Strategic Studies-RSIS, Singapore; Aaron Jed Rabena dari Asia Pacific Pathways to Progress Foundation Inc., The Philippines; Chiew-Ping Hoo dari The National University of Malaysia; dan William Choong dari Iseas-Yusof Ishak Institute.

JGF VII/2023 ini akan mengusung empat sub tema yang akan dibahas pada sesi pleno, yakni, Asean maritime security challenges, Maritime connectivity and regional stability, Asean maritime security strategic partnerships, dan Southeast asia nuclear weapon free zone.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu-isu spesifik maupun mempromosikan gagasan geopolitik dan keamanan maritim (Geo-Maritim) di Asia Tenggara. Hal tersebut berkaitan dengan respon dan peran ASEAN dalam beberapa hal, antara lain keretakan geo-maritim di kawasan asia tenggara akibat meningkatnya persaingan kekuatan angkatan laut Amerika Serikat dan Tiongkok, keterlibatan mitra ASEAN dalam kesenjangan geo-maritim melalui aliansi keamanan, dan arsitektur geo-maritim ASEAN serta proposal skenario menghadapi keretakan geo-maritim regional.

Beberapa negara sedang berkembang dan bangkit kembali memulai program pembangunan armada yang ambisius dengan menggunakan dukungan kekuatan ekonomi mereka, salah satu tujuannya untuk memperoleh kemampuan proyeksi angkatan dari laut.

Tiongkok, Rusia, India, dan Brasil merupakan beberapa negara yang mengembangkan kemampuan kapal induk dan amfibi perang untuk proyeksi kekuatan di luar territorial perairan mereka.

Oleh sebab itu, negara-negara tetangga merespon dengan memperkuat pasukan angkatan laut dan menghasilkan serangkaian pembangunan angkatan laut secara besar-besaran. Sebagian besar terkonsentrasi di kawasan Asia-Pasifik yang telah menjadi pusat dinamika arus global. Pertumbuhan penyebaran dan fragmentasi kekuatan ini meningkatkan risiko konflik antar negara.

Kekuatan maritim ini menimbulkan konsekuensi di beberapa bidang, antara lain, meningkatnya jumlah konflik teritorial, pentingnya kontrol dan perlindungan jalur laut vital maupun peningkatan infrastruktur bagi kekuatan baru, serta meningkatnya minat komersil dalam eksploitasi sumber daya maritim.

Dalam satu dekade terakhir, kekuatan maritim Amerika Serikat dan Tiongkok menunjukkan persaingan di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia, sehingga menimbulkan kontestasi geopolitik yang intens.

Berdasarkan hal tersebut, Lemhannas RI menggelar Jakarta Geopolitical Forum dengan mengangkat tema geo-maritim. Diharapkan, acara ini dapat dimanfaatkan seluruh pembicara dan peserta untuk mendiskusikan skenario mitigasi keretakan geo-maritim regional serta upaya navigasi geo-maritim sebagai sebuah prasyarat untuk membangun stabilitas global. Selain itu, hasil dari diskusi ini juga diharapkan dapat berdampak pada ketahanan nasional dan regional Asia Tenggara.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: E-Flyer Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 dengan tema “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts ”.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/ 26 /VI/2023

Tanggal: 14 Juni 2023

Jakarta- Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto meyakini Pilar Komunitas Keamanan ASEAN masih relevan dan dapat diperkuat untuk meningkatkan stabilitas regional.

“Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko geopolitik terhadap peningkatan armada Angkatan laut yang ada di Kawasan Indo-Pasifik,” kata Gubernur Lemhannas saat membuka Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts” di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu (14/6).

Lemhannas RI menyadari bahwa masalah mendasar dalam membangun konektivitas dan rantai pasokan maritim di Asia Tenggara adalah perbatasan maritim.

Indonesia telah melakukan negosiasi perbatasan maritim dengan Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Saat ini, negosiasi juga sedang berlangsung dengan Timor Leste dan telah berhasil mendapatkan solusi bersama yang konstruktif untuk menyelesaikan perbatasan maritim antar negara.

“Saya percaya bahwa pola ini dapat menjadi model untuk menyelesaikan masalah perbatasan maritim di kawasan kita. Untuk memperkuat keamanan maritim demi stabilitas Indonesia dengan mengandalkan Pilar Komunitas Keamanan ASEAN,” kata Gubernur Andi.

Banyak hal yang dapat digunakan untuk menciptakan perdamaian global. Namun saat ini, terlihat bahwa perdamaian dan stabilitas global sangat sulit dicapai.

Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dan meningkatnya ketegangan Amerika Serikat-Tiongkok memaksa Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara, serta negara-negara lain di belahan bumi selatan untuk memilih antara blok Amerika, blok Tiongkok, atau blok Rusia. Sehingga mencari dan menemukan semacam terobosan, agar kita tidak terjebak dalam persaingan strategis semacam ini.

“Seperti yang telah disebutkan oleh Pak Luhut, Menko Maritim kita, Indonesia mencoba untuk memperkuat posisinya dengan menawarkan serta mengajukan skema baru konektivitas global dan rantai pasokan global,” tambah Gubernur Andi.

Oleh sebab itu, Lemhannas menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 dengan tujuan untuk mengantisipasi persaingan antar negara dalam mengelola konektivitas dan rantai pasokan global di kawasan.

Selain itu, pengembangan protokol keamanan navigasi maritim juga dapat dilakukan untuk mengurangi manuver angkatan laut yang dapat menyebabkan kesalahpahaman antar negara.

Melalui Jakarta Geopolitical Forum ini, diharapkan mampu menghasilkan solusi-solusi yang sangat strategis dan juga operasional, sehingga dapat ditawarkan kepada pemerintah untuk diimplementasikan dalam memperkuat stabilitas regional Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan sebagai pembicara kunci serta para pakar dan pemerhati geopolitik Asia Tenggara dari enam negara sebagai pembicara.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menyampaikan Opening Remarks Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts”

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/24/ VI /2023

Tanggal: 6 Juni 2023

Manado – Ada beberapa hal yang mempengaruhi melemahnya nilai-nilai kebangsaan di Indonesia, antara lain, tantangan global, eskalasi dinamika geopolitik, dan kondisi tanah air yang tengah memasuki tahun politik.

Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyebutkan bahwa Lemhannas RI diminta oleh Presiden RI Joko Widodo membuat laporan tentang perkembangan dinamika geopolitik global, seperti belum adanya solusi dari permasalahan Rusia-Ukraina dan belum meredanya ketegangan Amerika-Tiongkok.

Terkait kondisi tanah air yang tengah memasuki tahun politik, Gubernur Andi juga menekankan pentingnya memperkuat perisai bangsa melalui konsensus dasar dan wawasan kebangsaan.

“Pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya, kita tahu bahwa politik kebangsaan itu harus diperkuat. Tugas dari Lemhannas RI untuk memastikan tidak ada intervensi yang dilakukan negara lain, tidak ada anomali dan penyebaran hoaks,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Dosen, Guru, dan Widyaiswara di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023.

Oleh sebab itu, Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menanggulangi hal tersebut dan diharapkan juga dapat memperkuat wawasan kebangsaan di Sulawesi Utara.

Melalui pelatihan ini, tambah Gubernur Andi, diharapkan para dosen, guru, dan widyaiswara dapat menjadi pelatih pemantapan nilai-nilai kebangsaan di wilayah Sulawesi Utara ke depannya.

Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto pada Selasa (6/6/2023) di Hotel Sutan Raja Manado ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari 35 dosen, 9 widyaiswara, 42 guru, 8 prajurit TNI, dan 6 anggota Polri.

Berlangsung selama sebelas hari hingga Jumat (16/6/2023), pelatihan tersebut mengangkat tema “Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa Guna Memelihara dan Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”.

Turut hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut yaitu Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Utara Evans Steven Liow, S.Sos, MM, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara Ferry Sangian, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Utara.

 

Narahubung: Maulida (082229125536)

 

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto saat membuka kegiatan Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Dosen, Guru, dan Widyaiswara.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749