Cetak

Agus Widjojo: Antusiasme Peserta JGF V Akan Memberikan Dampak Baik Bagi Peradaban

Press Release

Nomor  : PR/37/X/2021

Tanggal :  22 Oktober 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada semua pembicara, pembahas, serta moderator karena telah memberikan komitmen yang hebat sejak awal Jakarta Geopolitical Forum V 2021 dilaksanakan. Antusiasme yang sangat tinggi dari peserta forum ini akan memberikan dampak yang baik bagi peradaban manusia.

“Terima kasih banyak untuk pembicara dan moderator, semuanya memberikan sumbangan yang sangat berharga dan membuat forum ini berhasil,” kata Agus Widjojo saat memberikan sambutan penutup the 5th Jakarta Geopolitical Forum 2021 “Culture and Civilization: Humanity at the Crossroad”, (22/10).

Ada tiga poin Agus Widjojo yang dapat diambil dari forum ini. Pertama, manusia tidak harus berpikir tentang hal yang besar terkait peradaban, tapi sesuatu yang ada dalam keseharian kita.  Kedua, apakah teknologi merupakan hasil akhir atau alat untuk mencapai tujuan? Ketiga, identitas yang kita terima disebut identitas positif atau negatif?

Oleh sebab itu, manusia harus memilih poin yang akan diadopsi atau ditinggalkan. Pada akhirnya, manusia harus menerima konsekuensi dari pilihan yang diambil.

Tujuan dari forum ini adalah memfasilitasi pertukaran ide antara pakar dan ahli sains. Selain itu, lanjut Agus, hasil forum ini bukanlah hasil akhir, tetapi hanya untuk memicu diskusi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran manusia.

“Semua ini bisa memberi pelajaran bagi kita semua dan kita semua sudah menyaksikan adanya interaksi yang sangat dinamis dalam dua hari forum ini,” kata Agus.

Sepakat dengan Agus Widjojo, Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A. saat menyampaikan simpulan forum juga mengemukakan beberapa catatan. Pertama, saat ini manusia dihadapkan pada dua game changers yaitu kemajuan teknologi yang pesat dan pandemi Covid-19 yang telah mengacaukan dan menghancurkan dunia.

Pada bidang teknologi, saat ini manusia berada di era digital yang telah merubah tatanan kehidupan manusia. “Digitalisasi tidak hanya mempengaruhi cara manusia bekerja, namun juga mempengaruhi cara berpikir manusia,” kata Dadan.

Teknologi seperti pedang bermata dua karena membuka ketidakpastian di masa depan dan tidak dapat dikendalikan persebarannya secara virtual. Ada potensi risiko bahwa manusia akan kehilangan identitas dan semakin bergantung pada jaringan global.

Perubahan besar kedua, adanya pandemi Covid-19. Covid-19 telah menghapuskan ketergantungan lintas negara dan memunculkan rantai pasokan ekonomi global. Bahkan ultranasionalisme terbatas, meningkat lintas negara dan menyebabkan kecurigaan satu sama lain.

“Merebaknya Covid-19 mempengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia selama hampir dua tahun dan masih berlangsung,” kata Dadan.

Ilmu pengetahuan menjadi senjata utama kemanusiaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bahkan saat peradaban berubah. Indonesia merupakan negara yang menakjubkan dengan berbagai macam perbedaan, sehingga berkontribusi secara signifikan dalam sinergi peradaban.

Dadan menegaskan bahwa kita harus mencoba menciptakan keseimbangan baru dan berkompromi antara sikap mudah beradaptasi terhadap perubahan dan bertahan untuk tidak berubah.

“Kita harus sadar akan banyaknya pemikiran-pemikiran yang hebat dari para pakar yang tidak kita sadari. Saya berharap, hal ini akan menjadi bagian dari tugas kita yang harus kita amati. Roda harus terus berputar dan hidup harus terus bermakna. Sebagai seorang manusia, mari kita bangun masyarakat yang beradab,” kata Dadan.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat menyampaikan sambutan penutup Jakarta Geopolitical Forum V 2021

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id 

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI