Press Release
Nomor : PR/ 16 /X/2021
Tanggal : 14 Oktober 2021
Jakarta – Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 resmi ditutup oleh Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo di Ruang Dwiwarna Purwa pada Kamis (14/10). Dalam kesempatan tersebut, Agus Widjojo menekankan pentingnya para alumni dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk mendarmabaktikan dirinya di masyarakat.
Karya dharma bakti sesungguhnya menjadi konkret ketika para alumni bertugas di lapangan dalam jabatan masing-masing. “Bukan tanpa maksud, di negara barat wisuda disebut sebagai ‘commencement day’ yang berarti awal dharma bakti, dibandingkan dengan nomenklatur ‘wisuda’ yang sering kita maknakan sebagai akhir masa pendidikan,” kata Agus di hadapan para peserta.
Sebagai sebuah investasi bagi perseorangan dan institusi, masa pendidikan merupakan masa persiapan membaktikan diri ke masa depan. “Titik berat dari marwah nomenklatur ‘commencement’ adalah berorientasi ke masa depan dalam dharma bakti yang sudah efektif secara operasional. Masa pendidikan adalah masa investasi sebagai persiapan dharma bakti,” ucap Agus.
Dalam upacara penutupan tersebut juga disebutkan dua peserta terbaik atas kategori Predikat Akademik Terbaik dan Predikat Taskap Terbaik dari PPSA 23, yaitu:
Komjen Pol Purwadi Arianto, M.Si. dari Polri atas Predikat Akademik Terbaik. Brigjen Pol Tonny Hermawan Rustandi., S.I.K., M.Sos. dari Polri Atas Predikat Taskap Terbaik.
Agus Widjojo menyampaikan akan pentingnya prestasi yang didapat dengan darma bakti yang disumbangkan kepada masyarakat. Kalau ada yang relevan yang dapat saya sampaikan di sini adalah semakin tinggi nilai prestasi belajar Anda, maka semakin besar harapan negara terhadap pengembalian dharma bakti anda. Refleksi hasil proses belajar-mengajar yang didapat, serta pelajaran dan pengalaman selama mengikuti PPSA 23 diharapkan dapat dikembangkan di tempat kerja masing-masing.
Ada empat penekanan yang disampaikan Agus Widjojo kepada para Alumni PPSA 23, sebagai berikut:
Pertama, para alumni PPSA 23 yang merupakan kader pimpinan tingkat nasional, harus mampu menjadi contoh, panutan, teladan bagi masyarakat dengan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang konsisten dan selaras dengan Konsensus Dasar Bangsa yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menjadi dasar pemahaman kita, sejarah kebangsaan kita banyak didasarkan kepada kesepakatan. Indonesia merupakan negara kesepakatan. Keputusan historis kebangsaan kita tidak pernah didasarkan kepada prosedur dan mekanika mayoritas-minoritas.
Kedua, tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan kondisi sosial kemasyarakatan di lingkungan masing-masing dengan tetap berpedoman pada enam bidang studi inti Lemhannas RI.
Ketiga, jaga nama baik almamater. Kebanggaan almamater hanya terletak pada karya alumninya bagi pembangunan bangsa dan negara. Lembaga berharap tali silaturahmi antara para alumni dan lembaga tetap dijaga karena hanya dengan mendapat masukan dari para alumni, lembaga dapat selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.
Keempat, pada kesempatan ini juga saya sampaikan dengan adanya pandemi Covid-19 seluruh alumni tetap menjalankan protokol kesehatan untuk memotong mata rantai penyebaran virus corona.
Agus Wijdojo mengapresiasi sepenuhnya atas capaian dari hasil dan proses yang dijalani oleh para peserta pendidikan PPSA 23. “PPSA 23 telah sukses memaparkan pemikirannya di hadapan Presiden RI,” kata Agus Widjojo. Sebelumnya, sebagai puncak kegiatan, para alumni telah menyumbangkan pemikirannya melalui seminar dengan judul “Sebuah Roadmap Sistem Pendidikan Alternatif Dalam Pusaran Pandemi dan Perkembangan Teknologi Menyambut Indonesia Emas 2045”. Melalui seminar tersebut para alumni PPSA 23 telah merumuskan konsepsi pemikirannya terkait sebuah roadmap sistem pendidikan alternatif yang dihadapkan dalam kondisi pusaran pandemi dan perkembangan teknologi menyambut Indonesia Emas 2045.
Deputi Pendidkan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI Sugeng Santoso dalam kesempatan tersebut menyampaikan laporan pelaksanaan pendidikan PPSA 23 berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil sidang Dewan Penilai yang dipimpin oleh Gubernur Lemhannas RI pada hari jumat tanggal 8 Oktober 2021 telah memutuskan dan menetapkan bahwa 60 orang peserta PPSA 23 dinyatakan lulus dan berhak menerima ijazah.
Pendidikan PPSA 23 tahun 2021 Lemhannas RI dilaksanakan selama 6 bulan yang dibuka tanggal 14 April 2021 dan ditutup tanggal 14 oktober 2021 dibagi dua tahap, diikuti jumlah peserta sebanyak 60 orang, terdiri dari:
MPR RI : 1 orang
Kementerian : 5 orang
Organisasi Masyarakat : 6 orang
Lembaga Non Struktural : 8 orang
Pemerintah Provinsi : 1 orang
Kopertis : 1 orang
Partai Politik : 2 orang
TNI : 28 orang
POLRI : 8 orang
Biro Humas Lemhannas RI
Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110
Telp. 021-3832108/09
http://www.lemhannas.go.id
Instagram : @lemhannas_ri
Facebook : lembagaketahanannasionalri
Twitter : @LemhannasRI