Cetak

Kemandirian Ekonomi Dalam Rangka Ketahanan Nasional

Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna meningkatkan kemandirian ekonomi dalam rangka ketahanan nasional” pada hari Senin (19/10) dibuka oleh Deputi Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr di Ruang Gatot Kaca Lt.III Lemhannas RI yang dimoderatori oleh Tenaga Ahli Pengkaji Madya Bidang Ideologi Laksma TNI Rosehan Chaidir.

"UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Bahkan, kalau kita mau menengok ke belakang, betapa sektor UMKM pernah menjadi ‘pahlawan’ bagi masyarakat ketika terjadi krisis moneter tahun 1997-1998. Sektor UMKM terbukti tangguh ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998, hanya sektor UMKM yang bertahan dari situasi kejatuhan ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tidak dapat bertahan. Sektor ini terbukti tahan terhadap krisis dan mampu bertahan. Namun sampai saat ini UMKM yang dianggap ‘bintang’ dalam perekonomian nasional ternyata masih mengalami kesulitan untuk berkembang", ujar Djagal.588a0188


Perkembangan UMKM dari segi kuantitas semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Masih ada permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, rendahnya produktivitas, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UMKM di Indonesia serta keseriusan dan totalitas Pemerintah dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.


Untuk pembangunan ekonomi nasional yang mandiri perlu penguatan infrastruktur, pemberdayaan, peningkatan skill, keterampilan dan teknologi, linking dengan BUMN, dan akses informasi pasar khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna meningkatkan kemandirian ekonomi memiliki potensi sebagai pertumbuhan pendapatan per kapita, sumber pertumbuhan lapangan pekerjaan, sebagai motor penggerak pembangunan pedesaan, pengurangan impor, penyelamat kegiatan ekonomi pada masa krisis, sebagai wadah pengembangan kewirausahaan, dan sumber investasi produksi.


FGD tersebut dihadir oleh para pembicara diantaranya Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri Kementrian Perdagangan RI Srie Agustina, S.E., M.E, Kepala Pusat Studi UKM Universitas Trisakti atau Pakar Ekonomi Industri dan UKM Universitas Trisakti Dr. Tulus Tambunan, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Teknologi Kementrian Koperasi dan UKM RI Ir. Yuana Setyowati, M.M. sebagai penanggap Ketua Umum yayasan Dharma Bhakti ASTRA (YDBA) F.X. Sri Martono, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi (LIPI) Dr. Agus Eko Nugroho, S.E, M.Ecom, Ketua Asosiasi Perusahaan Penjamin Indonesia (Asppindo) Diding S. Anwar, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Lemhannas RI Dr. H. Didin S. Damanhuri, S.E serta Penanggp floor.