Cetak

Mengamati Perkembangan Lingkungan Strategis

Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Perkembangan Lingkungan Strategis yang dilaksanakan padaKamis (18/2), di Ruang Gatot Kaca Gd. Astagatra Lt.III, Lemhannas RI. 

 

Hadir sebagai narasumber pada acara FGD tersebut, diantaranya Direktur Bidang Luar Negeri BAIS TNI Brigjen TNI Santoso Adji, Direktur Eksekutif INDEF (Institute of Development for Economic and Finance), Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A, Pengamat Militer Dr. Andi Widjajanto, dan Kepala Pusat Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (UI) Dr. Luthfi Zuhdi, M.A.

 

Berdasarkan hasil studi Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) pada tahun 2014 menunjukkan implementasi reformasi birokrasi yang kini dilaksanakan masih belum optimal dengan ditandai beberapa hal yaitu; (1) masih belum baiknya pelayanan publik, (2) rendahnya koordinasi antar lembaga pemerintah, (3) masih tingginya tingkat korupsi di berbagai jajaran pemerintahan, dan (4) masih tingginya pengaruh politik dalam pengelolaan birokrasi. Belum optimalnya implementasi reformasi birokrasi tersebut akan menurunkan kepercayaan masyarakat.

 

Sementara itu, Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati yang meninjau dari aspek ekonomi pada sektor migas mengatakan, tren penurunan harga minyak dunia diperkirakan masih terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan bahkan harga minyak mentah telah mengalami kejatuhan terparah sejak 12 tahun terakhir mencapai USD 26/barel per 11 Februari 2016. "Harga minyak ini merosot sekitar 30% dibanding setahun terakhir", tukasnya.

 

Di sisi lain, Peneliti Senior LIPI Siti Zuhro menilai pengelolaan kekayaan alam Indonesia masih banyak dikuasai asing sehingga terkadang mengakibatkan kerusakan lingkungan. “Kekayaan alam yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak ekologis yang cukup besar. Apalagi ketika berhadapan dengan penguasaan asing terhadap sumber kekayaan alam nasional seperti eksploitasi terhadap kekayaan alam Indonesia”, ujarnya.

 

Dengan mencermati perkembangan lingkungan strategis, baik lingkup nasional, regional maupun global, diharapkan bangsa ini mampu mengantisipasinya. Peranserta pemerintah, stakeholder dan masyarakat sangat dibutuhkan agar daya saing Indonesia di berbagai aspek dapat di akui bangsa lain.

 

Hadir sebagai Penanggap yaitu Tenaga Profesional Keamanan Dalam Negeri Mayjen TNI (Purn) SHM. Lerrick, Tenaga Pengkaji Bidang Ekonomi Prof. Dr. Miyasto, S.U, dan Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra W,. M.Sc.