Cetak

Pra Seminar PPSA XXI Bicarakan Aktualisasi Pancasila

Peserta PPSA XXI menggelar RTD (Round Table Discussion) pada Kamis (14/9) di Ruang Auditorium Gadjah Mada, Gedung Pancagatra Lantai III, Lemhannas RI. RTD Pra Seminar yang mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sistem Pendidikan Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional” tersebut  dimoderatori oleh Brigjen Pol Drs. Firli Bahri, M.Si dan Aviani Malik.

Dalam diskusi yang dibuka oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo tersebut, terdapat empat narasumber yaitu Tokoh Pendidikan  Prof Dr. Indria Samego, M.A, Intelektual TNI Brigjen TNI (Purn) Dr. Saafroedin Bahar, Praktisi dari Klini Pancasila Dr. Dodik dan Tokoh Pendidikan Dr. Nani Nurrahman Sutojo. 

Sebelum diskusi dimulai, Prof. Dr. Reni Mayerni selaku Ketua Seminar membacakan laporan tentang kegiatan RTD yang merupakan rangkaian dari acara seminar yang akan dihelat pada 16 November 2017 mendatang. Reni menyampaikan bahwa tujuan RTD Pra Seminar ini adalah untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai isu pendidikan di Indonesia saat ini.

Round Table Discussion pada hari ini dengan tujuan diperoleh gambaran komprehensif tentang kondisi saat ini terkait dengan isu pendidikan kita. Pada tahapan ini para pihak yang terlibat dalam seminar dapat menampilkan fakta-fakta obyektif terkait dengan sistem pendidikan kita baik yang positif maupun yang negatif serta pengaruhnya terhadap kesatuan dan persatuan bangsa,” jelas Reni.

Dalam sambutannya, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang juga bertindak sebagai keynote speaker mengungkapkan bahwa pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.

“Sebagai dasar negara Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa yang memiliki nilai dasar yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh berjalannya waktu,” ungkap Agus Widjojo.

Jalannnya rangkaian diskusi tersebut kemudian dilanjutkan dengan paparan Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E., M.M., M.Tr (Han) dan Andy Yentriani, S.Sos., M.A.. Dalam paparannya mengenai aktualisasi nilai Pancasila dalam sistem pendidikan, disebutkan bahwa berdasarkan survey dari sebanyak 1600 siswa yang tergabung dalam Rohis  disekolah-sekolah, 6% menyatakan setuju dan mendukung ideologi kelompok negara ISIS dan 33% meyakini para terdakwa teroris seperti Amrozi adalah contoh muslim yang melaksanakan jihad.   

Selanjutnya dijelaskan pula mengenai aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan untuk memperkokoh NKRI yang diharapkan dapat menghasilkan sistem pendidikan yang efektif, materi pendidikan yang terintegrasi dan dilengkapi dengan kearifan lokal, guru dan tenaga kependidikan dengan pemahaman kebangsaan yang mumpuni dan terampil dalam metodologi, lingkungan pendidikan yang kondusif serta metode dan pedekatan pengajaran yang reflektif dan variatif.