post truth" di masyarakat. Post truth adalah ketika opini publik lebih dipengaruhi oleh keyakinan pribadi daripada fakta objektif.

Sejalan dengan hal tersebut, Muhadjir Effendy berharap semua peserta kuliah umum PPRA 66 dan 67 Lemhannas RI yang merupakan pejabat, praktisi, dan ahli di bidangnya dapat menjadi pilar utama dalam menjaga generasi Indonesia dari post truth dan menyongsong Indonesia Maju. "Kita semua berharap cita-cita menjadi negara maju ini juga disertai dengan terwujudnya SDM yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," pungkasnya. (SP/CHP)

" /> post truth" di masyarakat. Post truth adalah ketika opini publik lebih dipengaruhi oleh keyakinan pribadi daripada fakta objektif.

Sejalan dengan hal tersebut, Muhadjir Effendy berharap semua peserta kuliah umum PPRA 66 dan 67 Lemhannas RI yang merupakan pejabat, praktisi, dan ahli di bidangnya dapat menjadi pilar utama dalam menjaga generasi Indonesia dari post truth dan menyongsong Indonesia Maju. "Kita semua berharap cita-cita menjadi negara maju ini juga disertai dengan terwujudnya SDM yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," pungkasnya. (SP/CHP)

"> post truth" di masyarakat. Post truth adalah ketika opini publik lebih dipengaruhi oleh keyakinan pribadi daripada fakta objektif.

Sejalan dengan hal tersebut, Muhadjir Effendy berharap semua peserta kuliah umum PPRA 66 dan 67 Lemhannas RI yang merupakan pejabat, praktisi, dan ahli di bidangnya dapat menjadi pilar utama dalam menjaga generasi Indonesia dari post truth dan menyongsong Indonesia Maju. "Kita semua berharap cita-cita menjadi negara maju ini juga disertai dengan terwujudnya SDM yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," pungkasnya. (SP/CHP)

">

Menteri Koordinator PMK RI Harapkan Peserta PPRA 66 dan 67 Dapat Menjadi Pilar Utama Menyongsong Indonesia Maju

Berita & Artikel Selasa, 30 Juli 2024, 03:37

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. berkesempatan memberikan kuliah umum kepada peserta PPRA 66 dan 67 Lemhannas RI di Auditorium Gadjah Mada, pada Selasa (30/7). Pada kesempatan tersebut, Muhadjir Effendy menjelaskan upaya pembangunan yang telah dilakukan pemerintah meliputi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan pembangunan ekonomi.

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, peningkatan kualitas sumber daya manusia memiliki peranan yang cukup penting, ujar Muhadjir Effendy. Disampaikan juga oleh Muhadjir Effendy, bahwa dari segi pembangunan manusia, pemerintah telah melakukan intervensi sejak dini, mulai dari prenatal dengan mengintervensi gizi pada ibu supaya anak-anak terlahir sehat sampai usia dini-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Lebih lanjut, melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah terus berupaya menyelesaikan angka kemiskinan penduduk Indonesia. Saat ini upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil di mana pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem sudah mencapai 0,83 persen, dan angka kemiskinan sudah mencapai 9,03 persen. Angka tersebut ditargetkan akan terus menurun sampai akhir tahun 2024 agar bisa lebih rendah lagi.

Muhadjir Effendy juga menjelaskan bahwa upaya pemerintah mencakup intervensi gizi untuk mencegah stunting sejak masa prenatal, serta intervensi pengukuran serentak bayi dan balita untuk memerangi stuntingdi seluruh Indonesia. Selain itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan menyediakan pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi. Ini dilakukan agar generasi muda bangsa siap untuk bekerja di dunia kerja di masa mendatang. Hal tersebut juga didasarkan pada fakta bahwa tingkat pengangguran usia produktif di Indonesia masih tinggi.

Kemudian, Muhadjir Effendy juga mengatakan bahwa hambatan dalam pembangunan manusia Indonesia saat ini adalah arus informasi yang cepat dan munculnya "post truth" di masyarakat. Post truth adalah ketika opini publik lebih dipengaruhi oleh keyakinan pribadi daripada fakta objektif.

Sejalan dengan hal tersebut, Muhadjir Effendy berharap semua peserta kuliah umum PPRA 66 dan 67 Lemhannas RI yang merupakan pejabat, praktisi, dan ahli di bidangnya dapat menjadi pilar utama dalam menjaga generasi Indonesia dari post truth dan menyongsong Indonesia Maju. "Kita semua berharap cita-cita menjadi negara maju ini juga disertai dengan terwujudnya SDM yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," pungkasnya. (SP/CHP)


Tag