Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M. berkesempatan memberikan ceramah kepada peserta PPRA 67 Lemhanas RI di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Lemhannas RI, pada Kamis (1/8). Pada kesempatan tersebut, Rima Agristina menyampaikan paparannya yang berjudul “Ideologi Global dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.
“Ketika bicara ideologi, kita bicara mengenai gagasan, (dan) mengenai ide-ide. Tapi tentunya bukan sembarang ide yang kita gunakan untuk sesaat, tapi ide yang berkaitan dengan aspek kehidupan kita dan bahkan untuk menuju ke masa depan,” ujar Rima Agristina. Lebih lanjut, Rima Agristina menyampaikan bahwa ideologi tidak bisa terpisah hanya kepada Trigatra maupun Pancagatra. Hal tersebut karena ideologi masuk ke berbagai bentuk, yakni ekonomi, sosial budaya, hankam, politik, geografi, sumber daya manusia dan sumber kekayaan alam.
Disampaikan oleh Rima Agristina, Indonesia membuat tujuan atau visinya untuk menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cara (misi) untuk mencapai tujuan tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Visi dan misi ini diletakkan dengan empat konsensus berbangsa bernegara yang sekarang Bapak Ibu pelajari di Lemhannas sebagai suatu ketahanan nasional dengan Astagatra,” imbuh Rima Agristina.
Melanjutkan paparannya, Rima Agristina menyampaikan dasar negara yang pertama, yakni kebangsaan Indonesia yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat. Kemudian, Indonesia juga harus menuju persatuan dunia, terbentuknya dasar mufakat, perwakilan, permusyawaratan, menjunjung demokrasi yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial, serta memiliki prinsip ketuhanan dengan menjadikan negara Indonesia merdeka yang berasaskan Ketuhanan yang Maha Esa.
Adapun lima pemahaman mengenai pancasila yang disampaikan Rima Agristina, yakni Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai ideologi, Pancasila sebagai pandangan hidup, Pancasila sebagai kekuatan pemersatu bangsa, dan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Hal tersebut sejalan dengan tugas BPIP dalam membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan melaksanakan penyusunan standarisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi negara, kementerian/ lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya.
Di akhir paparannya, Rima Agristina berpesan kepada para peserta PPRA 67 agar dalam penyusunan Kertas Karya Perorangan (Taskap) maupun seminar, dapat memikirkan perlunya membangun generasi emas sesungguhnya untuk anak-anak muda kelak menjadi pemimpin di Indonesia emas 2045. “Mudah-mudahan apa pun langkah kecil yang kita lakukan bisa berdampak untuk Indonesia masa depan,” pungkasnya. (SP/CHP)