Lemhannas RI menggelar tayang bincang untuk membahas penguatan sumber daya manusia dalam menyambut Indonesia Emas 2045 dengan bekerja sama dengan TVRI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditayangkan secara langsung melalui Stasiun TVRI Sumbar pada Selasa, (2/7). Tenaga Profesional Sumber Kekayaan Alam Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A. menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Penduduk Sumatera Barat tahun 2022 memiliki hasil proyeksi penduduk interim dari tahun 2020-2022 (pertengahan tahun/ Juni) sebanyak 5,64 juta jiwa yang terdiri dari 2,84 juta laki-laki dan 2,80 juta perempuan dengan rasio jenis kelamin 101,54. Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 68,15 persen. Sementara sisanya 31,85 persen termasuk penduduk usia non produktif, yang terdiri dari 24,70 persen penduduk usia 0-14 tahun dan 7,15 persen penduduk 65 tahun ke atas. Dengan struktur umur tersebut, Sumatera Barat masih berada pada periode jendela kesempatan untuk menikmati bonus demografi.
Bonus demografi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melalui pendidikan. Kualitas pendidikan menjadi hal yang perlu diperhatikan guna melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Artinya, pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Sebaliknya, SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik. Bangsa yang berdaya saing tinggi berpeluang memenangkan persaingan. Sebaliknya, daya saing terbatas atau rendah, menyebabkan bangsa tersebut tertinggal di belakang.
Menyikapi persoalan tersebut, Lemhannas RI memiliki tanggung jawab untuk terus menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kepada seluruh elemen masyarakat guna mengantisipasi tantangan tersebut.
“Kalau kita lihat, jatuh bangunnya sebuah negara itu tergantung dari kesadaran anak bangsa itu sendiri,” ujar Dadan Umar saat menyampaikan tentang urgensi dan pentingnya memahami nilai-nilai kebangsaan di masyarakat. Menurutnya, rasa kebangsaan menjadi bahan berdirinya dan eksistensinya suatu negara. Sejalan dengan bonus demografi yang semakin banyak, tantangan ke depan adalah tensi dinamika politik dan perkembangan teknologi. Disampaikan oleh Dadan Umar bahwa Lemhannas RI mengkaji kedua hal tersebut, karena jika jati diri bangsa lemah maka bangsa akan mudah goyah dengan adanya teknologi informasi dan lainnya. Oleh karena itu, Lemhannas RI merupakan lembaga yang ditugaskan untuk memperkuat wawasan kebangsaan anak bangsa dari adanya perubahan teknologi tersebut.
Sebagai lembaga yang mendidik para calon pemimpin, Dadan Umar kembali menegaskan bahwa kecintaan bela negara harus diratakan kepada seluruh masyarakat dan para pemuda. Untuk merekatkan bangsa dari masa ke masa, Dadan Umar berpendapat kejujuran merupakan karakter yang harus ditanamkan supaya kecintaan terhadap negara dan menjaga eksistensi negara bisa dilakukan. Dari hal tersebut, Dadan Umar meyakini wawasan kebangsaan dapat direkatkan kepada seluruh bangsa. “Kecerdasan dapat dipelajari, pengalaman bisa ditambahkan. Tapi tidak jujur sulit diperbaiki,” ujarnya.
Acara tersebut dimoderatori oleh Penyiar TVRI Sumbar Sherly Zulkarnaen. Adapun narasumber lain yang hadir, yakni Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi, S.P., dan Rektor Universitas Andalas Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM., AKF, CA, CRGP. Selengkapnya acara tersebut dapat disaksikan di kanal YouTube TVRI Sumbar. (SP/CHP)