Lemhannas RI Berikan Penataran bagi Istri dan Suami Peserta PPRA 65

Berita & Artikel Senin, 21 Agustus 2023, 01:05

Hal ini (penataran) sangat penting dalam rangka menyongsong dan menghadapi tantangan tugas dan kehidupan yang akan datang, kata Wakil Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah saat memberikan sambutan dalam Upacara Pembukaan Penataran Istri/Suami Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 65 Tahun 2023 Lemhannas RI pada Senin (21/8) di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI.

Penataran yang berlangsung selama lima hari tersebut, diikuti 94 orang istri dan 4 orang suami peserta PPRA 65. Selama mengikuti kegiatan tersebut, para peserta penataran akan menerima berbagai materi dan melakukan kunjungan budaya. Diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat membekali dan memantapkan para istri/suami dalam peranannya sebagai pendamping kader pimpinan tingkat nasional.

Lebih lanjut, Mohamad Sabrar Fadhilah memandang bahwa keberhasilan para peserta Lemhannas RI dalam meniti karir dan mengemban tugas negara, tidak mungkin terwujud tanpa adanya peran istri/suami selaku pendamping. Oleh karena itu, sudah sepatutnya keharmonisan suami/istri terus dijaga melalui pemeliharaan dan penyesuaian wawasan, moral, dan etika.

Menyoroti kondisi saat ini, semangat kebangsaan, iklim kekeluargaan yang penuh toleransi, dan kebersamaan dengan landasan Bhinneka Tunggal Ika dirasa dapat mengalami erosi akibat arus globalisasi dan dinamika situasi politik yang berkembang. Oleh sebab itu, Lemhannas RI memandang pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dengan lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi akar kerakyatan perlu semakin dikukuhkan, termasuk kepada para pendamping peserta PPRA 65.

Penataran yang dilaksanakan Lemhannas RI pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan para istri/suami, agar lebih memantapkan peranan dalam membantu dan mendampingi suami/istri, baik dalam hubungan kedinasan maupun dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Melalui penataran ini hendaknya dapat dipahami makna moral dan etika kebangsaan yang selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam kehidupan sehari-hari, ujar Mohamad Sabrar Fadhilah. (NA/BIA)


Tag