Cetak

Sekretaris Kabinet Beri Ceramah Peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI

Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. berkesempatan memberikan materi kepada para peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Angkatan II dan Yayasan Perguruan Tinggi Cikini Tahun 2022 bertempat di Ruang Pancasila, Gedung Trigatra Lemhannas RI, Jakarta, pada Rabu (26/10).

“Kita beruntung ada lembaga seperti Lemhannas yang mencetak orang seperti saudara-saudara sekalian dan berbagai angkatan yang ada, yang diharapkan bisa menjadi agen perubahan untuk tetap menjaga konsensus dasar kebangsaan ini,” kata Sekretaris Kabinet RI saat mengawali paparannya membahas Empat Konsensus Dasar Bangsa yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pemahaman yang utuh disertai pengamalan Empat Konsensus Dasar Bangsa dan wawasan kebangsaan akan memantapkan dan memperkuat identitas nasional yang memainkan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Secara geopolitik, Indonesia saat ini sedang berada pada puncak kepemimpinan negara-negara dunia karena Indonesia pada tahun ini memegang presidensi G20, negara-negara dengan ekonomi besar dunia. Sekretaris Kabinet RI menyampaikan jika sistem dan peraturan yang ada tetap dipertahankan, harapannya pada puncak emas Indonesia di tahun 2045 ekonominya akan berada di urutan empat sampai lima besar dunia.

Lebih lanjut, Sekretaris Kabinet RI menyampaikan bahwa kita harus betul-betul menjaga identitas. Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan atau karakter khas yang dimiliki. Identitas nasional dapat dimulai dengan keyakinan bersama tentang legitimasi sistem politik suatu negara hingga nilai-nilai kebangsaan serta budaya.

Selanjutnya, Sekretaris Kabinet RI menjelaskan terkait manfaat identitas nasional dan wawasan kebangsaan. Identitas nasional dan wawasan kebangsaan memberikan manfaat pada empat faktor, yakni keamanan, pembangunan, pemerintahan, dan kesetiakawanan sosial. Manfaat tersebut di antaranya menghindarkan masyarakat dari potensi ketegangan politik, dapat menghasilkan elit ekonomi dan politik yang bekerja keras demi pembangunan negara, pelayanan publik yang efektif, serta anggota masyarakat akan saling mendukung dan membantu anggota masyarakat lain yang membutuhkan.

Berbicara soal isu-isu terkini seperti pandemi Covid-19 dan potensi varian barunya, cuaca ekstrem, tingkat inflasi, risiko perlambatan ekonomi, dan keberlanjutan krisis ekonomi global, akan menjadi persoalan yang sangat serius. Untuk itu, Sekretaris Kabinet RI menyampaikan bahwa tantangannya tidak mudah, tetapi peluang untuk Indonesia menjadi bangsa besar juga terbuka. 

Sekretaris Kabinet RI pada akhir ceramahnya berpesan agar wawasan kebangsaan dan konsensus dasar bangsa tidak menjadi bahan perdebatan, namum memperkuat kita sebagai bangsa. “Inilah yang mempersatukan kita semua, yang membuat kita semua sampai dengan hari ini, kita menjadi kuat sebagai bangsa,” pungkas Sekretaris Kabinet RI. (SP/CL)