Cetak

Lemhannas RI Menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono bertempat di Ruang Nusantara, Gedung Trigatra, Lemhannas RI pada Kamis (11/08).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pelindo menyampaikan bahwa per tanggal 1 Oktober 2021, PT Pelindo telah mengoperasikan pelabuhan lebih dari seratus dari Sabang sampai Merauke juga melayani peti kemas. Khusus di Jakarta sebagai pusatnya, PT Pelindo juga mengoperasikan lebih dari 65% (enam puluh lima persen) kargo ekspor impor. “Jadi kalau dari sisi kegiatan, yang kami lakukan terhadap kegiatan perekonomian, Pelindo menjadi hal yg penting, dan dengan adanya Mou ini  berharap kami dari Pelindo bisa lebih baik lagi ke depan dan tentunya bagaimana kami bisa mendukung terkait dengan ketahanan nasional khususnya di bidang ekonomi,” tutur Direktur Utama PT Pelindo.

Dengan menandatangani nota kesepahaman tersebut, PT Pelindo bermaksud untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. Direktur Utama PT Pelindo juga berharap kerja sama ini akan memberikan khususnya kepada PT Pelindo di seluruh Indonesia untuk memiliki pemahaman yang lebih banyak dan lebih baik terkait ketahanan, yang pada akhirnya akan memberikan sumbangsih lebih banyak lagi.

“Kesepakatan kerja sama dengan Pelindo menjadi salah satu dari kajian strategis yang harus kami lakukan atas arahan dari Presiden Joko Widodo,” kata Gubernur Lemhannas RI. Lemhannas RI didirikan oleh Presiden Soekarno sebagai sekolah geopolitik untuk memperkuat ketahanan nasional. Gubernur Lemhannas juga menyampaikan bahwa saat ini kita telah masuk ke era geo-connectivity. Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tantangan Indonesia di tahun depan adalah pada saat Indonesia menjadi ketua ASEAN. Disampaikan juga bahwa Presiden Joko Widodo sudah mulai memikirkan bagaimana merancang ASEAN connectivity, ASEAN supply chain, yang di dalamnya akan melibatkan industri distribusi dan logistik termasuk PT Pelindo. “Diharapkan agar industri yang berhubungan dengan rantai pasok seperti Pelindo itu mulai berpikir membuka diri, tidak hanya untuk Indonesia, tapi minimal juga untuk lingkungan sepuluh negara Asia Tenggara,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI juga berharap dengan kerja sama hari ini, kajian strategis yang dilakukan oleh Lemhannas RI tentang geo-connectivity itu akan mendapatkan kajian-kajian dan data-data yang lebih operasional dengan apa yang sedang dikerjakan dan direncanakan oleh PT Pelindo ke depan, sebagai salah satu pilar untuk meningkatkan konektivitas Indonesia. “Dan berharap setelah hari ini kita bisa bersama-sama merancang beberapa langkah yang bisa secara konkret dilakukan oleh Lemhannas dengan Pelindo yang akan membantu efisiensi, daya saing, dan juga kompetisi Indonesia di lingkungan regional dan global terkait dengan konektivitasnya,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Turut hadir mendampingi Gubernur Lemhannas RI, Wakil Gubernur Lemhannas RI Letnan Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Direktur Sosialisasi dan Media Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI  Brigjen TNI (Mar) Nana Rukmana, S.E., Wakor Tajar Lemhannas RI Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc., Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sumber Kekayaan Alam Brigjen TNI (Mar) Purwadi, M.Tr (Han), Karo Kermakum Settama Lemhannas RI Laksma TNI Deny Septiana, S.I.P., M.I.P., Karo Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P., M.I.P., Koordinator Bag. Kerma Dagri Rokermakum Settama Lemhannas RI Edy Rusminandar, S.E., M.A., dan Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Madya Rokermakum Settama Lemhannas RI Sulis Marwiyani Fatkhan, S.H., M.Sc. (SP/CHP)