Wakil Gubernur Lemhannas RI: Pendidikan Menjadi Bagian Utama untuk Dorong Penguatan Literasi

Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah berkesempatan menjadi narasumber pada acara talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dengan tema “Penguatan Pertahanan dan Keamanan di Era Globalisasi melalui Budaya Literasi” yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI, bertempat di Ruang Auditorium Lantai 2, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (09/08).

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter. Kegiatan PILM dilaksanakan bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpustakaan Nasional RI dengan Tentara Nasional Indonesia.

Kegiatan dibuka oleh sambutan Kepala Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Nasional RI saat ini sudah menjadi bagian dari perpustakaan percaturan global. “Arah perpustakaan yang kami bangun sesuai dengan paradigma yang berkembang,” tutur Kepala Perpustakaan Nasional RI.  Paradigma baru perpustakaan tersebut, yakni 10% (sepuluh persen) untuk manajemen collection (koleksi), 20% (dua puluh persen) untuk manajemen knowledge (pengetahuan), dan 70% (tujuh puluh persen) mentransfer ilmu pengetahuan yang ada di perpustakaan.

Hadir sebagai narasumber pada talkshow tersebut Kepala Museum Satria Mandala dan Kapustaka TNI Letnan Kolonel ADM. A. Rachman Jamal, Wakil Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Marsekal Muda TNI Hesly Paat dan Kepala Perpustakaan Nasional RI Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M.

Acara talkshow tersebut dimoderatori oleh Herlina Mustikasari, Ph.D. Mengawali penyampaian materi, Wakil Gubernur Lemhannas RI menjelaskan terkait sejarah dan tugas fungsi Lemhannas RI. Sejak Lemhannas RI didirikan pada tanggal 20 Mei 1965, Presiden Soekarno selalu membicarakan tentang geopolitik. Di dalam geopolitik, yang menyebabkan satu negara ingin menguasai negara lainnya, dimulai dari hal ekonomi dan berlanjut ke hegemoni kebangsaan yang berlebihan. “Artinya, dalam judul talkshow kita kali ini, pertahanan dan keamanan adalah milik kita semua, bukan hanya milik TNI tetapi milik anak bangsa semua ini,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI. Wakil Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa literasi bukan hanya sekedar membaca, karena minat baca yang tinggi belum tentu memahami bacaan yang dibaca. Wakil Gubernur Lemhannas RI juga memberi pesan bahwa  banyak sekali hal-hal yang harus ditata dan dipahami terkait hal yang dibaca untuk menguatkan diri kita sebagai individu dan sebagai anak bangsa untuk menjaga negeri ini dengan baik.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan kaitan pendidikan dengan budaya literasi. “Saya kira semua kita sependapat bahwa pendidikan menjadi bagian utama untuk mendorong penguatan literasi,” tutur Wakil Gubernur Lemhannas RI. Wakil Gubernur Lemhannas RI berpendapat perlu adanya penguatan dari pemerintah untuk mempunyai program yang lebih jelas dan tertata di semua bidang. Negeri Indonesia merupakan negeri yang kaya dan beragam. Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa pendidikan menjadi penting untuk merajut kesatuan dan persatuan.

Wakil Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan pendidikan tentang keindonesiaan harus dikuatkan, sejarah juga harus dikuatkan agar melengkapi kedewasaan kita sebagai bangsa Indonesia yang terus tumbuh menghadapi berbagai macam disrupsi yang perlu diwaspadai. (SP/CHP)

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749