Cetak

Presiden RI: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, Hanya Bisa dicapai Jika Semua Bahu-membahu dan Saling Bergandeng Tangan dalam Satu Tujuan

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menghadiri secara virtual Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPD RI dan DPR RI dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI, Senin, (16/8). “Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari,” kata Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, menginspirasi dan memotivasi. “Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” ujar Presiden.

Kemudian Presiden juga mengumpamakan pandemi seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa untuk menghadapi dan mengelolanya. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah. “Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah,” tutur Presiden.

Presiden menyatakan bahwa ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan. Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Presiden menegaskan bahwa hal tersebut adalah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan.

“Pandemi telah mengingatkan kepada kita untuk peduli kepada sesama. Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya,” kata Presiden. Menurut Presiden, penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi, penyelesaian bersama menjadi satu satunya cara. Presiden menegaskan dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat ini bisa lebih mudah terselesaikan.

“Mari kita pegang teguh nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tutur Presiden. Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak seluruh pihak untuk melewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus. Presiden juga mengingatkan seluruhnya untuk menjaga kesehatan, mendisiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu karena tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya.

Selain itu, Presiden juga menyadari begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa diselesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu dijawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat. “Terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif, dan terus ikut membangun budaya demokrasi,” ucap Presiden.

“Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” yang diangkat menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi. “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan,” kata Presiden. Dengan tegas Presiden menyampaikan bahwa harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan dihadapi dan harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.

Gubernur Agus Widjojo yang hadir secara virtual menyimak dengan saksama setiap pernyataan dalam pidato Presiden Joko Widodo.