Cetak

Gubernur Sambut Hangat Sowan dari Pimpinan Fokkus Babinrohis Nasional

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menerima audiensi dari Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FOKKUS BABINROHIS NASIONAL/ FBN) dalam rangka meminta dukungan moril dari Lemhannas RI karena rencananya pada akhir Juli mendatang FBN akan menyelenggarakan Konferensi Nasional, (11/5) di Ruang Tamu Gubernur Gd. Trigatra Lemhannas RI.

 

FBN sendiri merupakan sebuah forum yang membawahi seluruh Rohis yang ada di Kementerian/Lembaga, BUMN, TNI/Polri serta lembaga-lembaga yang memiliki BABINROHIS lainnya. “Contoh kantor kementerian A memiliki Babin Rohis, anggota yang termaktub 1050 itu hanya ketua-ketuanya saja, anggotanya jutaan. Jadi setiap orang Islam yang ada di kantor, dan ada Babin Rohisnya itu anggota kita, sedangkan yang kita kumpulkan hanya ketua-ketua Babin Rohisnya saja, dari Kementerian/Lembaga, BUMN, TNI/Polri dan lain-lain,” ujar Ketua FBN KH. Ridwan Muhammad Yusuf.

 

Konferensi Nasional Fokkus Babinrohis yang akan diselenggarakan secara nasional ini dalam rangka berkumpul dan membicarakan terkait isu-isu nasional yang semakin lama dirasa semakin rumit. “Saat ini, contoh di depan tentang isu Palestina (pada saat terjadi aksi save palestina di Monas), bagaimana umat secara rasional, kemudian isu ganti presiden, ada juga masalah manajemen masjid yang dipecah menjadi empat kelompok. Disini kami yang turun langsung, umat biar diluruskan cara berpikirnya,” jelasnya. M.Yusuf juga sempat menyinggung masalah pengambil-alihan masjid oleh kelompok-kelompok ekstrem, dan menurutnya sudah banyak masjid-masjid kampus yang diambil alih oleh informal leader. “Masjid-masjid kampus sudah diambil alih oleh informal leader, itu yang mewarnai mahasiswa sehingga terjadi missing link antara program kampus dengan program mahasiswa,” ujarnya.

 

Menurutnya gagasan untuk diselenggarakan konferensi ini murni datang dari  anggota-anggota FBN yang kembali lagi ingin secara bersama-sama meluruskan cara berpikir umat Islam. “Kami secara sistemik masuk untuk membenahi sistem di masjid Indonesia, kami bergerak karena ini persoalan umat. Umat kalau sudah punya keinginan tidak bisa di bendung pak,” ujar M.Yusuf kepada gubernur. Gubernur pun menyambut baik kedatangan para pengurus FBN ke Lemhannas RI dalam rangka sowan dan meminta masukan terhadap kegiatan yang akan mereka selenggarakan. “Saya setuju dengan semua masalah-masalah itu, justru itu merupakan harapan-harapan saya. Jadi FBN ini seperti DPR, MPR dan Presiden, dimana kedaulatan itu datang dari bawah. Mandat itu di dapat dari anggota-anggota. Tantangannya adalah bagaimana mengentalkan concern keprihatinan itu di antara semua anggota,” ucap Agus Widjojo.

 

Agus Widjojo mengungkapkan bahwa yang bisa meluruskan dan memperbaiki cara berpikir umat islam, yakni umat islam itu sendiri, tanpa campur tangan dari unsur luar islam. “Jadi harus ada kesadaran umat Islam sendiri yang dikaitkan dengan keberadaan kita sebagai warga dari sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” jelasnya.

 

Di akhir pertemuannya, M.Yusuf meminta gubernur untuk meluangkan waktu dan terlibat sebagai pembicara dalam Konferensi Nasional Fokkus Babinrohis yang akan diselenggarakan akhir Juli.