Cetak

Koorsahli Kasad Memberikan Ceramah Kepada Peserta PPRA 62

Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli Kasad) Letnan Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi memberikan ceramah kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 Lemhannas RI, Selasa (27/7). Pada kesempatan tersebut Wisnoe mengangkat tema “Kebijakan Strategi Pembinaan Kekuatan TNI Angkatan Darat”.

“Perkembangan Lingkungan Strategis dalam era kompetisi global berdampak pada tingginya dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta geopolitik dan geostrategi global,” kata Wisnoe. Lebih lanjut Wisnoe mengatakan hal tersebut bisa menghadirkan ancaman militer maupun non militer. Wisnoe kemudian mengambil beberapa contoh kasus global, salah satunya yang sedang mengemuka saat ini dan sangat berpengaruh terhadap hubungan antarnegara, yakni persaingan dagang antara Amerika Serikat dengan China yang terus meluas ke beberapa sektor dan mengancam perekonomian global.

Selanjutnya, Wisnoe memaparkan Kebijakan dan Strategi Pembinaan Kemampuan TNI AD. Dalam Kebijakan dan Strategi Pembinaan Kemampuan TNI AD terdapat dua aspek, yakni Kemampuan Intelijen dan Kemampuan Tempur. Kemampuan Intelijen bertugas mengoptimalkan Organisasi Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Pussansiad). Sedangkan Kemampuan Tempur mewujudkan Keterpaduan Kesenjataan dan Interoperabilitas antar kecabangan TNI AD.

Kemudian Wisnoe memaparkan terjadinya gelar Kekuatan Pertahanan Matra Darat yang diarahkan melalui kebijakan dan strategi. Pertama, memantapkan gelar kekuatan TNI AD yang didasarkan pada konsep pertahanan pulau besar dan rangkaian pulau kecil yang diarahkan pada terwujudnya totalitas efek tangkal dan tersedianya kekuatan penangkal awal terhadap setiap ancaman yang dapat diprediksi serta dapat digunakan secara terpadu, sinergis, dan terintegrasi. Kedua, merencanakan pengembangan gelar kekuatan TNI AD di wilayah ibu kota baru sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Wisnoe menyampaikan bahwa dengan Kebijakan dan Strategi di bidang Tata Kelola Sistem Pertahanan Negara yang baik, diharapkan dapat mewujudkan birokrasi TNI AD yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pengadaan penataan untuk mewujudkan organisasi Angkatan Darat yang efektif dan efisien. "Untuk mewujudkan kemampuan dukungan manajemen yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, dilaksanakan dengan mengadakan penataan untuk mewujudkan kemampuan TNI yang efektif dan efisien dengan melakukan evaluasi secara terus menerus," ujar Wisnoe.