Gubernur Lemhannas RI Menyampaikan Pandangan pada Konferensi Nasional Sishankamrata

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan pandangan Lemhannas RI pada Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad 21, Senin (14/06). Bertempat di Universitas Pertahanan RI, kegiatan tersebut dibuka oleh Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Dilansir dari idu.ac.id, Prabowo dalam pidatonya menyampaikan bahwa tujuan Konferensi Nasional Sishankamrata Abad 21 adalah sebagai forum diskusi membahas Sishankamrata Abad ke-21. Sasaran Konferensi Nasional adalah terwujudnya Dokumen Strategis Sishankamrata Abad ke-21 yang dapat diimplementasikan secara nyata untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Lebih lanjut dituliskan bahwa Sishankamrata merupakan amanat dari konstitusi serta sudah dijabarkan di dalam peraturan perundang-undangan dan Kementerian Pertahanan mempunyai kewenangan untuk mengatur pengelolaan dan penyelenggaraan pertahanan negara. Doktrin Hankamrata merupakan nilai-nilai ajaran yang digali dari pengalaman sejarah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang sudah dirumuskan ke dalam UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, Doktrin Hankamrata mengatur pengelolaan dan penyelenggaraan Hankamneg sesuai ciri kerakyatan, kewilayahan, dan kesemestaan dengan memperhatikan dinamika ancaman untuk mencapai tujuan pertahanan dan keamanan negara. Sishankamrata Abad ke-21 merupakan paradigma pertahanan dan keamanan negara untuk lebih mampu menghadapi dinamika ancaman militer, nonmiliter dan hibrida dengan mengintegrasikan seluruh sumber daya nasional.

Setelah dibuka oleh Menhan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Konferensi Nasional Sishankamrata Abad 21 rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Sidang Pleno I tentang Pertahanan Militer dengan topik “Doktrin Pertahanan Militer”. Sidang Pleno I menghadirkan peserta delegasi dari Kemenhan, Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL, Mabes TNI AU, BIN, Komisi I DPR RI, Kemenko Polhukam, Kemenlu, Kemendagri, Lemhannas RI, Wantanas, CSIS, PT. PINDAD, PT. Dahana, Pemerintah Provinsi Riau, dan Rektor UI.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan bahwa Sishankamrata bermula pada waktu Indonesia merupakan bangsa yang berjuang, atau dapat dikatakan sebagai a nation in arms. Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa sebelum Indonesia menjadi sebuah negara, pergerakan pertahanan dan keamanan diawali melalui Badan Keamanan Rakyat (BKR), kemudian setelah menjadi negara mulai adanya pemisahan secara teratur antara pertahanan dan keamanan.

Ketika Indonesia dalam proses menuju pembentukan negara, modal kekuatan yang dimiliki adalah rakyat sehingga yang disemestakan adalah rakyat. Oleh karena itu, diberikan nama Sishankam Rakyat Semesta karena modal yang dimiliki adalah rakyat. “Sekarang ini, setelah Indonesia mengalami pembangunan maka kita punya modal lebih dari hanya rakyat saja,” kata Agus. Menurut Agus, kini Indonesia sudah memiliki elemen kekuatan nasional sebagai hasil pembangunan sehingga dengan demikian, kesemestaan sudah tidak hanya terbatas pada kekuatan rakyat saja.

Dengan adanya elemen kekuatan nasional sebagai hasil pembangunan, pada saat bangsa menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidup, maka upaya perlawanan akan dapat mengerahkan segala sumber daya dan aset yang dimiliki untuk mendukung upaya pertahanan. “Tidak mungkin ada sebuah negara atau bangsa ketika kelangsungan hidupnya itu terancam dia hanya mengerahkan setengah hati, separuh-separuh, pasti dia all out,” tutur Agus.

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749