Pengantar Gubernur kepada Peserta Taplai Virtual Angkatan I Lemhannas RI

“Ketahanan nasional adalah sebuah kondisi bangsa agar mempunyai kekuatan karena daya tahan dalam rangka pencapaian tujuan nasional,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat memberikan pengantar pimpinan kepada peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan secara virtual Angkatan I Tahun 2021 Lemhannas RI, Jumat (11/06). Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa dalam perjalanan menuju tujuan nasional, negara pasti harus menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Semua ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan tersebut dapat diatasi jika negara memiliki kondisi ketahanan nasional yang baik.

Agus menegaskan bahwa ketahanan nasional bukan merupakan disiplin ilmu tunggal. Ketahanan nasional akan dibangun melalui pendekatan Pancagatra, yakni gatra ideologi, ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. Kondisi tiap gatra akan mempengaruhi kondisi ketahanan nasional dan apabila ada salah satu gatra dalam kondisi kurang baik maka akan mempengaruhi ketahanan nasional secara keseluruhan. Untuk membangun tiap-tiap gatra dibutuhkan disiplin ilmu masing-masing gatra. Misalnya gatra ekonomi, maka akan membutuhkan disiplin ilmu ekonomi yang dipelajari di Fakultas Ekonomi.

Kemudian Agus juga menjelaskan bahwa kondisi ketahanan nasional juga dibangun melalui pendekatan spasial geografis, yakni kondisi ketahanan tiap-tiap provinsi. Kondisi ketahanan nasional dapat dikatakan baik jika keadaan kondisi seluruh provinsi dalam keadaan baik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa saat membangun ketahanan provinsi, dibutuhkan pendekatan gatra. Selain pendekatan Pancagatra dan spasial geografis, dalam membangun ketahanan nasional, kondisi Trigatra yang terdiri dari geografi, demografi, dan sumber kekayaan alam juga harus dijadikan dasar.

Dalam mencapai ketahanan nasional yang baik, dibutuhkan kebijakan publik yang dirumuskan oleh pemimpin. Dalam hal tersebut, seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan dalam menyusun kebijakan serta kompetensi guna menyusun dan mengimplementasikan kebijakan secara efektif. Kemudian Agus juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Oleh karena itu, memiliki perbedaan pandangan adalah sebuah hal yang diperbolehkan dan demokrasi juga menjamin adanya kebebasan berpendapat. Namun, segala pendapat dan gagasan harus bersumber dari Konsensus Dasar Bangsa dan bertujuan untuk memperkuat Konsensus Dasar Bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Agus, apabila kebebasan berpendapat disalahgunakan dengan menyusun sebuah gagasan yang berasal dari luar Konsensus Dasar Bangsa atau bertujuan di luar Konsensus Dasar Bangsa, maka hal tersebut patut dicurigai. “Segala perbedaan pendapat dan perbedaan gagasan harus berasal dari satu sumber yang sama dan bertujuan untuk satu tujuan yang sama, harus berasal dari Konsensus Dasar Bangsa dan bertujuan untuk memperkuat Konsensus Dasar Bangsa,” ujar Agus.

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menyampaikan harapan bahwa para alumni yang telah mengikuti proses belajar mengajar di Lemhannas RI tidak hanya mampu menghafal atau mengucapkan pengertian dengan lancar tanpa memahami, namun diharapkan dapat mencerminkan komitmen dan kompetensi dalam bentuk perilaku sehari-hari. “Yang diharapkan dari para alumni adalah dalam bentuk perilaku yang mencerminkan komitmen yang konsisten meliputi 4 Konsensus Dasar Kebangsaan. Kata kuncinya adalah kompetensi dari substansi 4 Konsensus Dasar Kebangsaan yang diwujudkan dalam perilaku berdasarkan komitmen untuk tetap setia kepada 4 Konsensus Dasar Kebangsaan,” tutur Agus.

Dalam Pancasila, para alumni diharapkan memiliki kompetensi andal dari komitmen untuk memegang teguh ideologi bangsa Pancasila dan berkomitmen mengimplementasikannya. Kemudian dalam UUD 1945, diharapkan para alumni memiliki komitmen untuk senantiasa berpegang teguh menerapkan pasal-pasal yang terkandung dalam konstitusi negara Republik Indonesia. Selanjutnya dalam NKRI, alumni diharapkan memiliki kompetensi dan komitmen mengutamakan kepentingan nasional, bangsa, dan negara dengan menjaga keutuhan dan kesatuan wilayah. Sejalan dengan ketiga Konsensus Dasar Bangsa yang lainnya, dalam Bhinneka Tunggal Ika, diharapkan para alumni memiliki kompetensi dan komitmen untuk senantiasa menghargai dan menghormati perbedaan ragam budaya, agama, etnik, bahasa dan golongan.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749