Cetak

Perdalam Kajian Hilirisasi Mineral dan Logam Tanah Jarang, Lemhannas RI Kunjungi Kalimantan Barat

Deputi Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. didampingi oleh Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam (SKA) Lemhannas RI Ir. Edi Permadi, Tenaga Profesional Bidang SKA Prof. Dr. Jana Tjahjana Anggadirejdja, Direktur Pengkajian Ekonomi dan SKA Lemhannas RI Brigjen TNI Ramses Lumban Tobing, S.T, dan Dewan Pengawas Ikatan Ahli Geologi Indonesia dan Dewan Penasehat Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Econ.Geol. mengunjungi Lokus Kalimantan Barat, mulai Senin, 22 Maret 2021 sampai dengan Kamis, 25 Maret 2021. Kunjungan tersebut guna mengumpulkan data dari lokus Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan salah satu rangkaian dalam penyusunan Kajian Strategik Jangka Panjang Hilirisasi Mineral dan Logam Tanah Jarang guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

Sebanyak 66,77 % cadangan bauksit nasional berada di Kalimantan Barat. Hal inilah yang melandasi kegiatan pendalaman materi kajian jangka panjang Direktorat Ekonomi dan SKA Debidjianstrat Lemhannas RI dilaksanakan di Kalimantan Barat. Penyebaran bauksit di Kalimantan Barat membentuk Lateritic Belt yang menyebar di 9 Kabupaten dan Kota, yakni Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Kayong Utara, dan Kabupaten Ketapang. Bauksit sendiri saat sudah diolah menjadi aluminium merupakan salah satu mineral logam strategis dan vital dengan nilai tambah ekonomi yang besar.

Selama empat hari mengunjungi Kalimantan Barat, Tim Pengkaji Lemhannas RI  melakukan beberapa Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak baik birokrat, praktisi, maupun akademisi. Pada hari pertama, Tim Pengkaji Lemhannas RI diterima oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji S.H., M.Hum. untuk beraudiensi. Hari kedua, Tim Pengkaji Lemhannas RI melakukan FGD dengan PT. Citra Mineral Investindo (CMI) Harita yang berlokasi di Sandai Kiri, Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Dalam FGD tersebut hadir jajaran pimpinan PT. CMI Harita, Bupati Ketapang Martin Rantan, S.H., M.Sos., dan Dandim 1203/Ketapang Letkol Kav. Suntara Wisnu Budi Hidayanta S.H., M.Sc. FGD tersebut yang dilanjutkan dengan peninjauan lapangan.

Selanjutnya pada hari ketiga, Tim Pengkaji Lemhannas RI melakukan FGD ke dua, yakni dengan PT. Antam Tbk – Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit yang berlokasi di Tayan, Desa Piasak Tayan Hilir, Balai Belungai, Kec. Toba, Kabupaten Sanggau. Diskusi tersebut dilanjutkan dengan peninjauan lapangan. Hadir dalam diskusi tersebut para jajaran pimpinan PT. Antam - Unit Bisnis Pertambangan Bauksit (UBPB) Tayan, perwakilan PT. Indonesia Chemical Alumina (ICA), Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP., M.Si, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf. Affiansyah, S.P., dan Raja Tayan/ Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalbar Gusti Yusri, S.H.

Pada hari terakhir, Tim Pengkaji Lemhannas RI melaksanakan FGD ketiga dan keempat. FGD ketiga bersama dengan Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura Pontianak yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Dr.rer.nat. Ir. R.M Rustamaji, M.T., IPU yang didampingi sejumlah dosen Universitas Tanjungpura. Kemudian FGD keempat bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat A.L. Leysandri, S.H. yang didampingi sejumlah Kepala Dinas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat M. Kebing L., dan Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kalimantan Barat Ir. Sigit Nugroho Wahyu Jatmiko.

“Lemhannas RI merupakan Lembaga Pemerintahan Non Kementerian yang langsung bertanggung jawab kepada presiden, yang salah satu tugas pokoknya adalah menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional dan internasional yang diperlukan oleh presiden,” kata Deputi Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. dalam sambutannya. Terkait hal tersebut, pada tahun 2021, Kedeputian Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI melaksanakan program kajian jangka panjang yang berjudul Hilirisasi Mineral dan Logam Tanah Jarang Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

“FGD di lokus Provinsi Kalimantan Barat ini merupakan rangkaian kegiatan pendalaman materi Kajian Jangka Panjang Direktorat Ekonomi dan SKA Debidjianstrat, sebagai upaya untuk mendapatkan data dan fakta riil sesuai kondisi di lapangan tentang hilirisasi mineral dan logam tanah jarang,” tutur Reni. Oleh karena itu, FGD dan kunjungan ke Kalimantan Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya mencari solusi persoalan hilirisasi mineral dan logam tanah jarang.