Cetak

LANSKAP EKONOMI STRATEGIS ASIA TENGGARA DI ERA GEOPOLITIK 5.0

Press Release

Nomor  : PR/63/ XI / 2023

Tanggal: 15 November 2023

Jakarta – Perwakilan negara sahabat yang menjadi mitra penting Indonesia dan juga ASEAN, yakni perwakilan Kementerian Perekonomian dan Pembangunan Jepang Ueda Hajime dan Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim hadir sebagai pembicara Seminar Nasional “Lanskap Strategis Asia Tenggara di Era Geopolitik 5.0” pada Rabu (15/11).

 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategis Lemhannas RI itu dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

 

Para pembicara membahas lanskap ekonomi strategis tentang peran Asia Tenggara dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan negara mitra dalam pembangunan konektivitas kawasan menurut perspektif negara masing-masing.

 

Dalam sudut pandang Jepang, Ueda Hajime menyatakan bahwa terdapat pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kesenjangan ekonomi di ASEAN sebagai pondasi ekonomi UMKM.

 

Oleh sebab itu, Jepang menghormati prinsip sentralitas ASEAN dan mengarusutamakan pembangunan masyarakat untuk ketahanan ekonomi yang inklusif.

 

Hajime menilai prioritas pembangunan ekonomi ASEAN meliputi transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan pangan.

 

Maka dari itu, Jepang memperkuat kerja sama dengan ASEAN pada kerangka Japan-ASEAN Comprehensive Connectivity Initiative yang fokus pada beberapa sektor, di antaranya infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, rantai pasok, konektivitas energi listrik, serta konektivitas pengetahuan dan sumber daya manusia.

 

Hajime juga menyebutkan beberapa proyek kerja sama antara Jepang dan ASEAN yang telah terlaksana, antara lain MRT Jakarta, Pelabuhan Patimbang, Laboratorium Sertifikasi Otomotif, PLT Hidroelektrik Kayan, program tenaga kerja ke Jepang melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan JICA.

 

Selain itu, kerja sama di bidang peningkatan kapasitas maritim Indonesia juga dilakukan dengan BAKAMLA.

 

Sementara itu, Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim selaku perwakilan akademisi, menjelaskan bahwa konektivitas ASEAN telah memformulasikan connectivity master plan yang secara institusional telah dibentuk ASEAN Connectivity Coordinating Committee (ACCC) dengan peningkatan peran Secretariat ASEAN yang signifikan.

 

Fokus kekuatan eksternal ASEAN dalam pembangunan konektivitas ASEAN, di antaranya infrastruktur fisik, kapasitas institusional, hubungan people to people, dan jaringan siber.

 

Pembangunan tersebut menjadi agenda geopolitik strategis, karena tidak hanya menjadi pengungkit bagi mitra ASEAN, namun juga faktor ketergantungan pada negara adidaya mitra ASEAN.

 

Ada 3 hal bentuk keterlibatan negara adidaya dalam pembangunan konektivitas ASEAN, yakni tidak ada keterlibatan, kerja sama, serta kontestasi berupa penyediaan sumber daya untuk tujuan dan institusi ASEAN maupun negara eksternal ASEAN.

 

Seminar yang dilaksanakan secara hibrida ini, dihadiri oleh 200 peserta luring dan 300 peserta daring dari berbagai latar belakang pekerjaan serta pendidikan. Diharapkan seminar ini dapat menjadi sarana diseminasi sekaligus platform diskusi konstruktif dalam tata kelola kawasan Asia Tenggara yang stabil dan bertumbuh.

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI

Brigadir Jenderal TNI Suratno, S.I.P.

Narahubung: Maulida (082229125536) dan Vira (+44 7307 366800)

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri