Cetak

Era Geo V, Lemhannas RI Fokus pada Lima Kajian

Press Release

Nomor  : PR/   14   / V /2022

Tanggal:  19 Mei 2022

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyebutkan narasi Geo V dirumuskan dengan satu tujuan, yakni menegaskan lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia di lima ranah pertarungan. Lima ranah pertarungan tersebut yaitu demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“5 isu ini yang akan menjadi titik berat kami dalam melakukan kajian selama 3 tahun ke depan. Dan yang dipaparkan pagi ini baru merupakan kerangka awal yang nanti akan dikembangkan lebih lanjut menjadi rekomendasi kebijakan yang lebih operasional dari Lemhannas kepada Presiden Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dengan judul “Geo V” dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI di Ruang Dwi Warna Lemhannas RI pada Kamis (19/05).

Lompatan strategis ini dilakukan agar kapasitas Indonesia dalam melakukan proyeksi geopolitik dapat meningkat tajam.

Narasi Geo V memiliki tiga babak, Babak pertama tentang konseptual, yakni evolusi dari Geo I yang penuh dengan nasionalisme Eropa menuju Geo V yaitu connectography, geografi yang sangat ditentukan oleh kemampuan untuk melakukan konektivitas.

Babak kedua tentang evolusi geopolitik Indonesia, yakni kembali ke titik nol saat geopolitik ditawarkan oleh tokoh-tokoh dan pendiri bangsa terutama oleh Bung Karno.

Kemudian, proyeksi geopolitik Indonesia berada pada babak ketiga narasi Geo V. Proyeksi tersebut dilakukan dalam dua metode. Pertama mengembangkan metodologi perhitungan kapasitas geopolitik untuk membandingkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain. Kemudian kedua, melakukan komparasi posisi Indonesia di lima topik strategis.

Isu atau topik strategis pertama yang harus dikaji Lemhannas adalah Konsolidasi Demokrasi. Implementasi demokrasi Indonesia masih belum sempurna, karena masih ada tantangan untuk mewujudkan kebebasan berpendapat, serta tingginya perilaku koruptif di pemerintahan.

Sehingga untuk mewujudkan demokrasi matang, Indonesia harus berhasil melaksanakan empat tahapan demokrasi dalam tujuh pemilihan umum demokratis secara berurutan tanpa putus.

Isu strategis kedua adalah Ekonomi Hijau, yakni mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat berlandaskan keberlanjutan lingkugan dan inklusi sosial. Salah satu cara untuk mewujudkan ekonomi hijau adalah transisi energi menuju sumber energi berkelanjutan.

Isu strategis ketiga adalah Ekonomi Biru yang menggunakan paradigma Kesehatan Samudra (Ocean Health) sebagai paradigma utama. Indonesia perlu fokus pada komponen-komponen ekonomi biru yang merupakan pedoman bagi perbaikan ekosistem laut, termasuk dalam pemenuhan target SDGs poin 14 tentang Ekosistem Lautan.

Indonesia harus menjalankan empat strategi simultan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi biru, yaitu konservasi perairan, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, budidaya perikanan berkelanjutan, dan pengelolaan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.

Isu strategis keempat adalah transformasi digital. Transformasi ini harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas keamanan siber Indonesia yang saat ini masih berada di level kurang baik, sekaligus mendorong inovasi dan investasi di bidang ekonomi digital.

Isu yang kelima adalah ketahanan Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju dan salah satu kajian strategis tentang ketahanan IKN adalah gelar pertahanan IKN. Secara geografis, Nusantara memiiki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal, khususnya dari udara. Oleh sebab itu, kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.

Selain itu, Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga nusantara di sektor maritim.

Kajian-kajian strategis Lemhannas tersebut bertujuan untuk membentuk kerangka kerja pengelolaan krisis lintas itu yang nantinya keberadaannya akan menjadi indikasi utama tentang transformasi ketahanan nasional menjadi derivasi-derivasi kebijakan yang lebih operasional.

“Paparan ini bisa menjadi kerangka awal bagi kami di Lemhanas untuk mengembangkan kajian-kajian lebih lanjut. Semoga paparan tadi bermanfaat untuk membangun memperkuat ketahanan nasional Indonesia,” kata Gubernur Andi.

Orasi Ilmiah dengan judul “Geo V” dan Peluncuran Buku tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-57 Lemhannas RI yang mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil KASAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asisten Personel KASAU Marsda TNI Elianto Susetio, Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., Wakil Ketua Umum I IKAL Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.

Pada kesempatan tersebut, Lemhannas RI juga meluncurkan lebih dari 57 judul buku dari 34 penulis yang merupakan keluarga besar Lemhannas RI, terdiri dari Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Profesional, staf, peserta PPRA 63, alumni pendidikan, dan IKAL Kebangsaan.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI