Gubernur Lemhannas: Di Era Digital, Tidak Ada Sekat Nasional dan Internasional

Press Release

Nomor  : PR/48/X/2021

Tanggal:  28 Oktober 2021

Jakarta – Mengembangkan karakter dan identitas pemuda di era digital sangat menantang. Pengembangan karakter sangat menantang karena tidak adanya batasan nasional dan internasional.

Agus melihat tantangan tersebut dapat dihadapi dengan kemampuan pemilihan atau seleksi dari para pemuda itu sendiri. Ketika menghadapi hal yang tidak bisa disekat-sekat menurut kebangsaan, maka para pemuda harus menunjukkan identitas nasionalnya. "Kita sadar sebenarnya identitas nasional tidak serta merta hancur dengan bercampurnya informasi nasional dengan internasional,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat menjadi narasumber dalam Webinar Wawasan Kebangsaan (28/10).

Tidak jarang juga pemuda saat ini mengklaim dirinya sebagai warga internasional, warga dunia. Para pemuda saat ini memiliki gambaran yang berbeda dari generasi generasi tua.  "Pada masa dahulu para pemuda juga jarang mengklaim dirinya sebagai warga internasional," kata Agus.

Sebaliknya pada era sekarang, pemuda tidak lagi semata mata sebagai warga nasional sebuah bangsa, melainkan sebagai warga dunia. Ini lantaran informasi saat ini tidak bisa disekat sekat menurut kebangsaan.  "Ini merupakan tantangan sehingga pemuda  harus menunjukan identitas nasionalnya," kata Agus.

Di era industri 4.0, Angkie Yudistia, staf khusus Presiden untuk Milenial menyampaikan mindset pemuda yang perlu dimiliki untuk menjawab tuntutan perubahan di era industri 4.0.  “Problem solving, critical thinking, creativity, emotional intelligent, flexible, people management,” kata Angkie. Pemuda saat ini harus mau berkoordinasi, berkolaborasi, bersinergi. Mereka perlu bernegosiasi, berkoordinasi, mampu melakukan people management, karena pemuda saat ini perlu konsisten dengan bidangnya masing-masing. “Bukan palugada ‘apa lu mau gua ada’, bukan. Setiap pemuda-pemudi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, pendidikan yang berbeda, punya cara berpikir yang berbeda,” kata Angkie. 

Webinar Gebyar Wawasan Kebangsaan mengangkat tema “Peran Generasi Muda sebagai Agen Perubahan dalam Upaya Menjaga Eksistensi Bangsa Indonesia di Era Digital dan Globalisasi”. Selain Gubernur Lemhannas RI, webinar ini juga menghadirkan generasi muda sarat prestasi yaitu Leani  Ratri Oktila, atlet peraih medail emas pada Paralimpiade Tokyo 2020 dan Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden RI.

Dengan digelarnya Gebyar Wawasan Kebangsaan, Lemhannas RI berharap dapat memberikan semangat kepada para pemuda yang tengah berjuang di masa kini untuk menggapai cita-cita untuk tetap terus melakukan hal positif di tengah situasi pandemi. Terlebih tahun 2045 diproyeksikan menjadi masa emas bagi Indonesia. Pada 2045, Indonesia akan memiliki bonus demografi, dimana angka usia produktif lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif.

Narahubung : Endah (081316072186)

Caption Foto : Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bersama Leani Ratri Oktila  atlet peraih medali emas pada Paralimpiade Tokyo 2020 dan Angkie Yudistia Staff Khusus Presiden RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749