“Semoga di tahun 2024 dapat menjadikan kita untuk terus dan lebih produktif, berkarya, serta berkinerja lebih baik lagi demi bangsa dan negara,” kata Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah saat menjadi inspektur Upacara Bendera Bulanan pada Rabu (17/1), di Lapangan Tengah Lemhannas RI.

Mencermati dinamika politik nasional yang akan menyambut Pemilu serentak dan Pilkada pada 14 Februari 2024 dan 27 November 2024 mendatang, Maman Firmansyah menekankan tiga isu tantangan besar eskalasi politik di Indonesia seperti politik identitas, misinformasi yang terkait dengan hoaks, dan ujaran kebencian. Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut muncul pada platform digital yang digunakan oleh masyarakat.

Di sisi lain, sebagai aparat pemerintahan, para personel Lemhannas RI wajib menjaga netralitas. “Saya mengingatkan agar segenap jajaran Lemhannas RI dapat menjaga netralitas politik dan secara cerdas menyikapi suhu politik akibat adanya penyebaran berita bohong atau hoaks oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi menimbulkan konflik,” ujar Maman Firmansyah.

Maman Firmansyah sendiri juga menekankan kepada seluruh anggota Lemhannas RI agar selalu bersikap waspada dalam menerima dan menyebarkan berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Mengingat Lemhannas RI merupakan lembaga independen yang secara konsisten tidak terlibat dalam politik praktis seperti mendukung salah satu kandidat tertentu.

Terkait dinamika internal kelembagaan, Maman Firmansyah mengapresiasi kinerja dan upaya maksimal dari seluruh anggota dalam pencapaian realisasi program kerja dan anggaran tahun 2023. Kinerja dan upaya maksimal tersebut menorehkan banyak prestasi, salah satunya Lemhannas RI berhasil mencapai realisasi anggaran pada tahun anggaran 2023 sebesar 99.56 persen, mengalami kenaikan sebanyak 0.51 persen dari realisasi anggaran tahun anggaran 2022 sebesar 99.05 persen.

Terkait dengan program kerja dan anggaran 2024, Maman Firmansyah mengajak seluruh jajaran Lemhannas RI untuk mengoptimalkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian hingga pengawasan di setiap unit kerja secara cermat dan tepat, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas output maupun outcome-nya.

Dalam pelaksanaan kinerja ketiga kedeputian juga ada banyak kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam bidang pendidikan, Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66 akan dibuka pada 30 Januari 2024. Sedangkan dalam bidang Pengkajian Strategik, Lemhannas akan mengkaji berbagai isu strategis yang berkaitan dengan agenda prioritas pembangunan nasional dan isu geopolitik nasional serta geopolitik global.

Pada bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, pada tahun 2024 akan dilaksanakan beberapa kegiatan pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan serta training of trainers atau pelatihan untuk pelatih tahun 2024. Mengingat pentingnya seluruh kegiatan tersebut, Maman Firmansyah mengimbau agar seluruh jajaran berkoordinasi dan mengoptimalkan kinerja masing-masing. “Saya mengharapkan agar seluruh pegawai Lemhannas RI dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam menyukseskan tugas dan fungsi lembaga,” pungkasnya.

Upacara bendera yang dilaksanakan secara rutin ini merupakan salah satu wadah komunikasi dan berbagi informasi antara pimpinan dengan seluruh personel Lemhannas RI, baik terkait dengan berbagai dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun dinamika pada kelembagaan. (NA/BIA)


Lemhannas RI menyelenggarakan Rapat Pimpinan Tahun 2024 pada Senin (15/1), di Ruang Konstitusi, Gedung Trigatra Lantai 3, Lemhannas RI. Dipimpin langsung oleh Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah, kegiatan tersebut mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI Guna Mendukung Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024”.

Dalam sambutan pembukanya, Maman Firmansyah mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah hadir. Menurutnya, para narasumber sangat penting untuk bisa mencerahkan para personel Lemhannas RI. Terlebih lagi Lemhannas RI merupakan lembaga yang cukup dinamis dalam rotasi personel. “Kami sangat mengharapkan kehadiran para narasumber, kami sangat butuhkan,” ujarnya.

Selain itu, Maman Firmansyah mengimbau seluruh personel yang hadir untuk menyimak dan memahami paparan para narasumber. Pemahaman yang utuh nantinya dapat mendukung kinerja para personel Lemhannas RI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Lemhannas RI.

Salah satu narasumber, Kepala Seksi Anggaran Bidang Pertahanan dan Keamanan IV, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Ahmad Zainal Arifin menyampaikan bahwa nilai kinerja Lemhannas RI Tahun Anggaran 2023 mencapai 95,02 dengan kategori sangat baik. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Zainal Arifin juga menyampaikan beberapa hal terkait Evaluasi Kinerja Anggaran T.A. 2023; Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran T.A. 2024; dan Persiapan Reviu Angka Dasar T.A. 2025.

Dalam Evaluasi Kinerja Anggaran T.A. 2023, dijelaskan bahwa Nilai Kinerja Anggaran Lemhannas RI memang sudah masuk dalam kategori Sangat Baik, tetapi masih perlu diperbaiki dalam menyusun RPD dan pelaksanaan anggarannya sehingga nilai konsistensi dapat maksimal. Nilai Kinerja Anggaran Lemhannas RI sejak T.A. 2018 sampai dengan T.A. 2023 cenderung meningkat, namun pada T.A. 2021 dan T.A. 2022 mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid-19 yang kemudian mengalami perbaikan pada T.A. 2023.

Kemudian saat membahas Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran T.A. 2024 dijelaskan bahwa ada beberapa strategis yang dapat dilakukan. Pertama, meningkatkan kualitas belanja agar lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Kedua, pencapaian sasaran dan target Prioritas Nasional mengingat T.A. 2024 merupakan akhir RPJMN. Ketiga, akselerasi transformasi ekonomi melalui penguatan fungsi alokasi pada bidang prioritas. Keempat, penguatan fungsi stabilisasi untuk menjaga daya beli masyarakat.

Selanjutnya ketika menjelaskan Persiapan Reviu Angka Dasar T.A. 2025 ditekankan beberapa hal yang harus disiapkan. Diantaranya adalah data dan alokasi anggaran untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025; Kegiatan Prioritas Nasional T.A. 2024 beserta alokasi anggarannya yang akan berlanjut pada T.A. 2025; serta Data jumlah Aparatur Sipil Negara 2023 dan rencana pengadaan T.A. 2024 dan T.A. 2025.

Selain Kepala Seksi Anggaran Bidang Pertahanan dan Keamanan IV, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Ahmad Zainal Arifin, turut hadir dua narasumber lain, yakni Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan I Kementerian PAN RB Akhmad Hasmy, Ak. dan Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Erik Armundito, S.T., M.T., Ph.D.

Setelah menerima paparan dari narasumber yang hadir, rapat dilanjutkan dengan paparan tiap-tiap kepala unit kerja yang menyampaikan capaian kinerja pada tahun 2023 dan rancangan kinerja pada tahun 2024. Diharapkan melalui kegiatan tersebut diperoleh kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak seluruh personel di lingkungan Lemhannas RI dalam melaksanakan program kerja tahun 2024. (NA/BIA)


Mengawali tahun 2024, Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah selaku Koordinator Tenaga Profesional memberikan pengarahan kepada para Tenaga Profesional (Taprof) Lemhannas RI pada Selasa (16/1) di Ruang Nusantara, Gedung Trigatra Lantai 1, Lemhannas RI. 

Pada kesempatan tersebut, Maman Firmansyah menyampaikan evaluasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh Taprof Lemhannas RI yang telah mengabdi sepanjang tahun 2023. “Kami atas nama Lemhannas RI mengucapkan terima kasih kepada seluruh Taprof yang sudah mengabdi kepada Lemhannas RI dalam satu tahun ke belakang. Tentunya kami sangat terbantu atas kinerja bapak dan ibu sekalian,” ucapnya.

Menurut Maman Firmansyah, para Taprof sangat bersumbangsih dalam pengkayaan kinerja Lemhannas RI. Banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari kinerja para Taprof Lemhannas RI.

Pada tahun 2023, sebanyak 51 Taprof membantu Lemhannas RI dalam tugas dan fungsi yang diemban. Selanjutnya pada tahun 2024 direncanakan akan ada sebanyak 44 Taprof yang membantu tugas dan fungsi Lemhannas RI. Perubahan jumlah tersebut merupakan hasil pertimbangan dari dinamika dan isu yang menjadi fokus di Lemhannas RI pada tahun 2024. Penentuan 44 Taprof mempertimbangkan keahlian yang dimiliki dengan kebutuhan Lemhannas RI.

Lebih lanjut, Maman Firmansyah menyampaikan bahwa ke depannya mekanisme seleksi akan disusun dengan berdasarkan standar dan peraturan tertulis. Dalam standar tersebut akan tertuang kriteria dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai acuan proses pemilihan Taprof. 

Hal tersebut perlu dilakukan, mengingat tugas Taprof Lemhannas RI sangat penting, yakni mendukung tugas-tugas Lemhannas RI berdasarkan keahlian yang dimiliki terlebih dalam lingkup pendidikan, pengkajian, dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

Pada kesempatan tersebut, turut diberikan piagam penghargaan yang diterima secara simbolis oleh Tenaga Profesional Bidang Ideologi Lemhannas RI Brigjen TNI (Purn) Dr. Paula Theresia E P U, S.Sos., M.M. Selanjutnya Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra Wingarta, S.I.P., M.Sc. berkesempatan menyampaikan pesan dan kesan. 

“Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan terima kasih atas penghargaan dan kepercayaan kepada kami selama tahun 2023 untuk bisa membantu Lemhannas RI sesuai dengan keahlian kami,” kata Putu Sastra Wingarta. Diharapkan kekurangan dan evaluasi dari tahun 2023 dapat dioptimalkan pada tahun 2024. (NA/BIA)


Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P. menjadi narasumber dalam seminar kebangsaan dengan tema “Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Amil Rumah Zakat” pada Senin (15/1), di Hotel Ibis Budget Bandung Asia Afrika, Jawa Barat.

Seminar yang diselenggarakan Lembaga Amil Zakat Nasional tersebut merupakan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rumah Zakat 2024 serta menumbuhkan dan menguatkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat nasional juga memiliki peranan penting untuk bersama sama dengan seluruh elemen bangsa dalam menjaga NKRI dengan menumbuhkan kecintaan dan patriotisme serta tanggung jawab seutuhnya sebagai warga negara.

Seminar kebangsaan tersebut diikuti oleh semua leader Rumah Zakat seluruh Indonesia. Harapannya agar seluruh amil memiliki kesadaran dan pemahaman sebagai warga NKRI melalui perannya sebagai amil dalam kehidupan sehari hari.

Pada kesempatan tersebut, Agus Arif Fadila menyampaikan dua materi tentang kepemimpinan nasional dan nilai dasar bela negara dalam bingkai NKRI. Tentang fungsi kepemimpinan, dirinya menyampaikan bahwa seorang pemimpin berperan sebagai pengambil keputusan, pengembangan loyalitas, pemberi pengayoman, pencipta dan pemelihara keharmonisan, serta berperan dalam melakukan pembaharuan.

Adapun ciri-ciri kepemimpinan yang layak, yakni bermoral, moril, disiplin, memiliki jiwa korsa, cakap/tangkas, dan berdedikasi. Lebih lanjut, Agus Arif Fadila menyampaikan etika yang harus ada dalam kepemimpinan. Dalam kepemimpinan, etika yang harus ditegakkan adalah norma-norma keindahan, kepekaan sosial, serta mengetahui norma-norma yang benar dan yang salah.

Dalam mengambil keputusan, Agus Arif Fadila juga menekankan seorang pemimpin harus mengumpulkan data permasalahan yang belum jelas faktanya, lalu meneliti dan menganalisis secara mendalam semua informasi yang diperoleh. Setelah dua hal tersebut dilakukan, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan dengan membuat rumusan solusi pemecahan masalahnya serta dapat mengambil keputusan dengan sungguh-sungguh dalam kerangka pencapaian tujuan.

Pada paparan selanjutnya, Agus Arif Fadila menyampaikan bahwa bela negara adalah sebuah perilaku dan sikap dari warga negara. Sikap dan perilaku tersebut dijiwai oleh kecintaannya kepada negara dan bangsanya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah NKRI. Kecintaan terhadap NKRI tersebut didasarkan pada Pancasila dan UUD NRI 1945 untuk menjaga kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Sebelum menjalankan proses bela negara, Agus Arif Fadila menekankan sebagai warga negara perlu memahami unsur-unsur bela negara. Unsur-unsur tersebut, yaitu memiliki jiwa kecintaan kepada tanah air/patriot, rela berkorban untuk NKRI, memiliki keyakinan bahwa pancasila adalah ideologi negara, memiliki sebuah kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, serta memiliki keahlian/kemampuan awal bela negara.

Selanjutnya, wawasan kebangsaan turut disampaikan oleh Agus Arif Fadila dalam poin paparannya. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan yang diwarnai oleh rasa, paham, dan semangat kebangsaan. Adapun tiga unsur dari wawasan kebangsaan, yakni rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan.

Pada hakikatnya, tiap warga negara harus siaga pada ancaman nasional. Kesiapsiagaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang dibangun dari rasa peduli, tanggung jawab serta perhatian untuk mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksi pencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman bagi NKRI merupakan arti dari kewaspadaan nasional. 

Sejalan dengan hal tersebut, terdapat tiga komponen yang harus dimiliki warga Negara yang baik. Pertama adalah civic knowledge, yakni berkaitan dengan misi atau hal yang harus warga negara ketahui. Kedua adalah civic skill yang artinya keterampilan yang harus dimiliki oleh warga negara yang mencakup keterampilan intelektual dan keterampilan partisipasi. Ketiga adalah civic dispositions yang artinya karakter privat dan publik dari warga negara yang perlu dipelihara dan ditingkatkan dalam demokrasi konstitusional.

Mengakhiri paparannya, Agus Arif Fadila menyampaikan hakikat NKRI sebagai konsensus nasional bahwa dalam mewujudkan dasar, falsafah, konstitusi, bentuk negara dan pemerintahan serta wilayah negara, para pendiri bangsa telah bersikap bijak dengan kebesaran hati mendahulukan kepentingan bangsa daripada pribadi dan golongan. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749