Cetak

Agus Widjojo: Alumni Diharapkan Mempunyai Kompetensi dan Komitmen

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) memberikan pembulatan kepada Peserta PPRA 61, Selasa (13/10). Pembulatan tersebut diberikan mengingat PPRA 61 akan segera ditutup pada Rabu, 14 Oktober 2020.

“Tujuan pendidikan ini adalah memantapkan kader pimpinan tingkat nasional yang berkarakter negarawan,” kata Agus. Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa karakter negarawan berbeda dengan karakter politik. Dalam politik praktis, politisi masih membawa misi dari partai masing-masing. Biasanya sikap negarawan muncul jika sudah melampaui masa bakti dan bisa merefleksikan tentang darma bakti ketika berkecimpung dalam politik praktis. “Negarawan tidak berpihak, semua untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Agus.

Tujuan selanjutnya adalah mencetak pimpinan tingkat nasional yang berwawasan kebangsaan, berpikir strategis, dan terampil dalam memecahkan masalah dalam lingkup nasional, regional, dan global. Dalam mencetak pemimpin tingkat nasional yang terampil dalam memecahkan masalah-masalah strategis, peserta diberikan studi kasus dan dilatih untuk terbiasa memecahkan masalah-masalah strategis yang berciri pada lingkup yang luas dan menampung data kemudian mengintegrasikan semuanya menjadi sebuah kesimpulan.

Kemudian pendidikan juga bertujuan untuk mampu memberikan saran kepada pemerintah tentang kebijakan pada tingkat strategis berpusat pada nilai-nilai kebangsaan dalam bentuk kebijakan publik. Agus menjelaskan bahwa karena inti Lemhannas RI berada pada nilai-nilai kebangsaan, maka pada tingkat strategis dalam kebijakan yang diberikan berpusat pada nilai-nilai kebangsaan. Hal tersebut sudah berbentuk kebijakan publik. “Pendidikan merumuskan kebijakan publik, yang memikirkan implikasi (pada) bermacam aspek,” tutur Agus.

Agus juga menjelaskan konstruk operasional pendidikan di Lemhannas RI, yaitu peserta dipacu untuk berpikir kritis dan strategis, komprehensif, integral, holistik, dan berpusat pada peserta aktif. “Kita selalu libatkan peserta untuk berpikir, untuk diberikan studi kasus aktual,” kata Agus. Lebih lanjut Agus menegaskan bahwa pendidikan bersifat mengembangkan kapasitas dan kompetensi individu. Semakin baik kemampuan individu, maka kemampuan kerja sama semakin baik. Begitu pun sebaliknya, semakin individu tidak punya kompetensi,  maka semakin individu tidak bisa bekerja sama.

Agus juga menegaskan bahwa Lemhannas RI tidak ingin para alumni menghafal definisi-definisi, tetapi para alumni diharapkan mempunyai kompetensi pemahaman terhadap 4 Konsensus Dasar Bangsa dan mempunyai komitmen untuk secara konsisten mengamalkan 4 Konsensus Dasar Bangsa dalam kewenangan jabatan masing-masing.