Menuju Jakarta Geopolitical Forum (JGF) 2020, Lemhannas RI Selenggarakan Seminar Nasional Call For Papers

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) mengadakan Seminar Nasional Call For Papers secara dalam jaringan (daring) sebagai awalan dari kegiatan Jakarta Geopolitical Forum (JGF) 2020, Rabu, 19 Agustus 2020. Kegiatan Seminar Nasional tersebut merupakan kegiatan pendahuluan dari rangkaian JGF 2020 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2020.

Tema yang diangkat adalah “Lanskap Geopolitik di Era Covid-19: Memikirkan Kembali Strategi Ketahanan Nasional”. Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh fakta dan fenomena perubahan lanskap geopolitik global yang dipicu oleh derasnya penyebaran pandemi Covid-19. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui pandangan para peserta terhadap dinamika geopolitik global di tengah Covid-19 dan dampaknya terhadap ketahanan nasional.

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, yang menjadi pembicara kunci, menjelaskan bahwa alasan kegiatan Call For Papers memberi perhatian kepada Covid-19 karena dilatarbelakangi oleh besarnya dampak yang ditimbulkan. Dampak pertama adalah secara horizontal, yaitu pendekatan kawasan dalam konteks global yang berpengaruh dalam hubungan intranasional dan keamanan global. Selanjutnya adalah secara vertikal di dalam sistem nasional tiap-tiap negara, Covid-19 menimbulkan dinamika yang sangat tinggi,  bukan saja terhadap negara menengah tetapi juga pada negara besar.

Lebih lanjut Agus juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 juga berdampak pada interaksi antara kecenderungan lingkungan strategis dengan kondisi intranasional, yaitu saling mempengaruhi antara dampak pertama dan kedua. Terakhir, pandemi Covid-19 menimbulkan gaya hidup baru yang mengharuskan masyarakat membiasakan cara hidup dengan ketentuan-ketentuan melindungi diri sendiri dan orang lain di setiap tempat.

“Ketahanan nasional merupakan outcome, dia tidak merupakan disiplin ilmu tersendiri,” kata Agus. Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Kemudian Agus menjelaskan bahwa ketahanan nasional dapat terwujud dengan pendekatan gatra ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. “Masing-masing gatra mempunyai ketahanan bidangnya,” ujar Agus.

Untuk mewujudkan kondisi gatra yang baik dalam wujud konkret, lanjut Agus, dibutuhkan suatu kebijakan yang berdasarkan fondasi pengetahuan dan kompetensi dalam merumuskan kebijakan.

Kemudian Agus mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia sungguh mengejutkan. Dampak tersebut ditandai dengan memburuknya kondisi ekonomi, politik, dan sosial di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Ketahanan nasional Indonesia juga diuji dalam upaya menyelamatkan bangsa dari terpaan Covid-19 yang memporak-porandakan tatanan dan sendi kehidupan di berbagai aspek dan elemen bangsa. “Sudah saatnya Indonesia bangkit dan tegak untuk memperkuat diri dengan ketahanan nasional yang kuat dan tangguh yang mampu menangkal segala bentuk dampak yang mengancam keutuhan bangsa dan keberadaan bangsa dari ancaman pandemi Covid-19 ini,” kata Agus.

Oleh karena itu, Agus menegaskan bahwa model ketahanan nasional Indonesia hendaknya dipikirkan kembali untuk mampu menciptakan ekosistem nasional yang memberikan efek konstruktif tidak hanya bagi perbaikan kondisi nasional, tetapi juga turut mempengaruhi dan mendukung perbaikan tata dunia. Agus juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas keikutsertaan peserta dalam penulisan. Agus memandang keikutsertaan peserta merupakan wujud konkret bersama dalam memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi saat ini.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749