Cetak

Lemhannas RI Selenggarakan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Secara Virtual

Kedeputian Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan  Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Debidtaplai Lemhannas RI) mengadakan Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) serta pembinaan dan pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan  (Taplai) secara virtual. Kegiatan tersebut diikuti oleh 1270 peserta yang terdiri dari 850 peserta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) dan 420 peserta pembinaan dan pelaksanaan Taplai. Peserta dibagi menjadi 10 angkatan yang setiap angkatannya akan mengikuti selama 6 hari, sehingga kegiatan akan dilaksanakan mulai 14 September 2020 dan direncanakan ditutup pada 5 Desember 2020.

“Sebagai warga bangsa yang disatukan karena perbedaan dan kemajemukan, nilai-nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus dijaga demi tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya pada Upacara Pembukaan Kegiatan Pelatihan untuk Pelatih/Training Of Trainers (ToT) serta Pembinaan dan Pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, Senin, 14 September 2020.

Kemajemukan dan keberagaman suku, budaya, bahasa, etnis, golongan dan agama, di satu sisi merupakan kekayaan yang dapat menjadi kekuatan positif dalam pembangunan bangsa. Namun di sisi lain, hal tersebut mengandung potensi konflik yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi titik retak persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Agus, hal tersebut tentu sangat penting untuk dipahami oleh segenap komponen bangsa termasuk para peserta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) serta Pembinaan Pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan.

Dengan mencermati perkembangan lingkungan strategis baik global, regional maupun nasional yang dapat berpengaruh pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak perilaku bangsa Indonesia seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini dan ditambah tantangan menghadapi pandemi Covid-19, dapat terlihat menurunnya rasa dan semangat kebangsaan di berbagai elemen bangsa. Hal tersebut apabila dibiarkan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta terpecahnya NKRI. Namun, apa pun dan bagaimana pun besarnya ancaman, hambatan dan tantangan, dampak dari ancaman, gangguan, dan hambatan tersebut hanya akan ditentukan oleh kekuatan dan kesiapan diri sendiri untuk menghadapinya. “Kesiapan dan kekuatan diri kita untuk mencegah kerusakan itulah yang disebut ketahanan,” ujar Agus.

Oleh karena itu, Agus menegaskan bahwa dalam kegiatan tersebut peserta akan dibekali dengan materi-materi yang terkait dengan 4 Konsensus Dasar Bangsa yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Paradigma Nasional yaitu Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Kewaspadaan Nasional dan Kepemimpinan Nasional.

Selain memahami 4 Konsensus Dasar Bangsa dan Paradigma Nasional, para peserta juga diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan sesuai peran masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan mampu menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan sesuai peran masing-masing  dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

            “Saya selaku Gubernur Lemhannas RI berharap, para peserta Pelatihan untuk Pelatih serta Pembinaan dan Pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini dapat sungguh-sungguh mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah ditentukan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” tutur Agus.