Agus Widjojo : “Transformasikan Ilmu Pengetahuan dalam bentuk Pengabdian Konkret”

Setelah dibuka pada Januari 2020 lalu dan dilaksanakan selama 6 bulan, Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 60 secara resmi ditutup oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo di Ruang Dwi Warna Purwa, Jumat, (24/7). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam acara tersebut para alumni tidak dapat didampingi oleh istri atau suami karena adanya Pandemi Covid-19.

“Para peserta PPRA 60 kini telah melepas predikat peserta dan menggantikannya dengan predikat alumni Lemhannas RI,” kata Agus Widjojo. Agus menyatakan jika kualitas pendidikan yang diberikan lembaga tetap sama walaupun proses belajar tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19.

Agus juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada para alumni PPRA 60 yang menunjukan dedikasi, kesabaran, kesungguhan, ketekunan, kekompakan, dan komitmen selama pendidikan berlangsung dan juga menyumbangkan pemikiran melalui seminar nasional dengan judul “Nasionalisme di Tengah Tantangan Pandemi Covid-19 Dalam Menyongsong Indonesia Emas”. Melalui seminar tersebut para alumni PPRA 60 telah merumuskan konsep pemikirannya terkait nasionalisme di tengah tantangan pandemi Covid-19 dalam menyongsong Indonesia emas. “Diharapkan hasil seminar tersebut dapat memberikan sumbang saran pemikiran bagi para pengambil keputusan dan menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujar Agus.

Agus juga menyampaikan bahwa Lemhannas RI menaruh harapan besar kepada seluruh alumni PPRA 60 untuk mampu mengimplementasikan seluruh ilmu, pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama pendidikan melalui pemahaman dan cara berpikir komprehensif, integral, holistik dan sistemik.

Dalam kesempatan tersebut Agus juga menyampaikan ucapan selamat kepada para alumni PPRA 60, yakni Dr. Wahyu Tri Setyobudi, M.M., ATP., CPM., dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III/Jakarta atas penghargaan capaian akumulasi nilai akademik terbaik, Kyatmaja Lookman, B.Com., M.BA., dari DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) atas penghargaan capaian nilai kertas karya ilmiah perseorangan terbaik, dan Brigadir Jenderal Khairul Azmizal Bin Ahmad Natal, dari Tentara Darat Malaysia atas capaian nilai kertas karya ilmiah perseorangan oleh peserta mancanegara.  

Kemudian Agus menyampaikan bahwa para alumni PPRA 60 bisa mendapatkan nilai tambah, yakni adanya kesempatan saling belajar dan berbagi dari kebersamaan para alumni yang berasal dari berbagai ragam latar belakang, khususnya antara peserta TNI/Polri dan Sipil serta peserta negara sahabat. Karena menurut Agus, sistem nasional yang efektif hanya dapat dibangun atas dasar kebersamaan yang dilandasi oleh saling pengertian akan karakteristik yang melekat pada profesi masing-masing guna disinergikan dalam sebuah upaya bersama.

Agus menegaskan bahwa para alumni harus dapat mengaplikasikan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kompetensi yang diberikan dalam pengabdian peserta didik. “Apabila melihat perkembangan lingkungan yang terjadi sekarang ini, tuntutan bagi alumni untuk bisa mentransformasikan pembekalan yang diterima di Lemhannas RI menjadi bentuk pengabdian konkret dalam tugas menjadi suatu hal mendesak,” kata Agus.

Pada akhir sambutannya, Agus mengingatkan kepada para alumni bahwa akhir dari pendidikan tidak seharusnya menghentikan proses belajar. “Tidak ada kesalahan lebih besar yang dapat diperbuat oleh para alumni, kecuali apabila kita ditentukan untuk menduduki jabatan yang tinggi namun kita tidak siap dengan fondasi ilmu pengetahuan yang mumpuni,” tutur Agus.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749