Cetak

Menteri Perdagangan RI Beri Ceramah Kebijakan Sektor Perdagangan Kepada Peserta PPRA 60

“Pada April tahun 2020, International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global di angka negatif 3%,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat memberikan ceramah berjudul “Kebijakan Sektor Perdagangan Guna Memajukan Perekonomian Nasional” kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 60, Selasa, 16 Juni 2020.

Berdasarkan gambaran situasi perdagangan global dan dipengaruhi situasi pandemi Covid-19 saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan jauh lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020. Bank Dunia dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berkisar di angka 0% hingga 3,9%.

Di sisi lain, peran konstruktif dan kepemimpinan Indonesia semakin diakui di kancah internasional. Bahkan saat ini Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang semakin diperhitungkan. Demokrasi yang dinamis dan memiliki posisi serta peran penting dalam berbagai forum internasional berpengaruh kuat terhadap perkembangan dan arah kebijakan kerja sama ekonomi internasional yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Bagi Indonesia, keterlibatan aktif di berbagai forum dan kerja sama internasional akan menjadi sebuah wadah untuk dapat mencapai kepentingan nasional termasuk tujuan negara untuk melaksanakan ketertiban dunia dan kesejahteraan umum yang berdasarkan kemerdekaan.

Selain itu, Indonesia juga berada dalam posisi unik yakni memiliki tanggung jawab untuk mewakili negara berkembang dalam berbagai forum dan kerja sama internasional. Posisi tersebut dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya tercatat cukup tinggi di antara negara-negara berkembang lainnya. “Indonesia berupaya mengatasi tantangan dalam negeri dan pada saat yang sama memainkan peranan penting di panggung pembangunan dunia,” ujar Agus.

Pada forum-forum internasional, Indonesia berhasil mengembangkan diri sebagai negara yang mampu mengatasi tantangan pembangunan global yang mempengaruhi kemakmuran dalam negeri. Saat ini pemerintah telah melakukan kerja sama internasional di mana kerja sama tersebut merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan pembangunan nasional. “Kerja sama internasional Indonesia akan selalu diarahkan untuk menjadi sarana bagi peningkatan akses industri dalam negeri,” tutur Agus.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan dan mengembangkan akses pasar produk industri dalam negeri ke pasar internasional. Di antaranya adalah kerja sama perdagangan, baik di tingkat bilateral, regional, maupun multilateral, kemudian promosi luar negeri, kerja sama pengakuan standar, serta kerja sama peningkatan akses pasar bagi produk industri nasional. Namun demikian, upaya-upaya tersebut dirasakan masih perlu ditingkatkan lagi dengan berbagai kebijakan.

“Ke depan, pemerintah akan mempertajam arah pemetaan ke negara-negara potensi serta forum-forum kerja sama internasional yang menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia dalam metode yang valid dan terukur sehingga rencana pengembangan kebijakan perdagangan internasional dapat memperhatikan perkembangan situasi global yang ada serta jelas dan mudah diimplementasikan oleh pemangku kebijakan,” lanjut Agus.

Pandemi Covid-19 juga memberikan dampak bagi perdagangan baik tingkat global maupun nasional. Di tingkat global, Covid-19 berdampak pada perubahan pola perdagangan global, peningkatan biaya logistik, membuat kerja sama perdagangan tidak efektif, bahkan ancaman resesi ekonomi global. Sedangkan di tingkat nasional Covid-19 menimbulkan dampak potensi inflasi barang pokok dan penting akibat terganggunya logistik dan distribusi, terganggunya perdagangan antarpulau, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan melemahnya daya beli masyarakat.

Tantangan perdagangan global dan nasional dimasa yang akan datang tentu akan semakin kompleks dan diikuti dengan ketidakpastian. Saat ini, era normal baru harus dihadapi bersama dengan inovasi dan adaptasi secara terus menerus.