Gubernur Lemhannas RI: Era Post Truth, Kebenaran Bisa Tumbang oleh Kebohongan

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Kursus Singkat Ketahanan Nasional PKS 2020 di Ruang Puri Ratna, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu (22/02).  Selain Gubernur Lemhannas, Kursus singkat tersebut dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai Jumat, 21 Februari 2020 sampai Minggu, 23 Februari 2020 dengan tema “Mengokohkan Ketahanan Nasional Menjawab Tantangan Global”. Kursus singkat tersebut diperuntukkan bagi seluruh Anggota Fraksi PKS DPR RI, Ketua-ketua Fraksi PKS DPRD, dan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten / Kota dari PKS seluruh Indonesia. 

Agus mengatakan bahwa kita telah memasuki era globalisasi dan post truth, “Era globalisasi merupakan era di mana dunia ini sudah semakin mirip satu sama lain, dimana batas-batas nasional semakin mudah, batas nasional yang dimaksud merupakan batas pengaruh dari luar yang mempengaruhi kita dalam mengambil sebuah keputusan,” ujar Agus memulai bahasan. Selain pengaruh ekonomi dan politik, globalisasi juga berakibat pada pengaruh informasi yang terkadang implikasinya lebih luas dari pengaruh ekonomi dan politik, bahkan jika pengaruh informasi tersebut sudah dikemas dalam sebuah konsep operasional yang dikatakan sebagai ideologi. “Rumusan-rumusan ideologi tersebut akan mudah masuk jika kita tidak membangun daya tahan sesuai dengan kesepakatan kita yaitu, konsensus dasar,” tambah Agus.

Selanjutnya Agus membahas situasi pada era post truth. Agus menyatakan bahwa di era post truth, kebenaran bisa tumbang oleh kebohongan. “Orang sudah tidak lagi mengukur benar atau salahnya suatu hal tetapi tentang apa yang dia sukai dan tidak sukai”, ujar Agus. Salah satu sebab meluasnya hoax, false news, fake news, dan hate speech adalah karena filter bubble. Filter bubble, lanjut Agus, menyebabkan bila kita menyukai suatu konten tertentu maka sistem dalam sosial media akan otomatis memberikan informasi lainnya yang sejenis dengan konten yang kita sukai, “Filter Bubble menyebabkan masyarakat terpecah dan terpolarisasi antara yang percaya dan tidak percaya, dan orang akan lebih mengejar apa yang dia inginkan bukan mencari kebenaran,” pungkasnya.

Kursus Singkat tersebut juga dihadiri oleh beberapa narasumber lainnya yakni, Kepala BNPT, Kepala Bareskrim Polri, Asisten Intelijen Panglima TNI, Ketua Dewan Analis Strategis BIN, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749