Luhut Binsar Pandjaitan: Ekonomi Global Penuh Ketidakpastian

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan paparan kepada Anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang menjadi Peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai) bertempat di Ruang Pancasila, Kamis, 20 Februari 2020.

“Ekonomi global sekarang penuh dengan ketidakpastian,” ungkap Luhut membuka paparannya mengenai “Transformasi Ekonomi Indonesia”. Menurut Luhut, hal tersebut semakin diperparah dengan mewabahnya Virus Corona. Luhut menjelaskan waktu mewabahnya SARS, ekonomi Tiongkok hanya berpengaruh 4% pada ekonomi global. Namun, kini ekonomi Tiongkok berpengaruh hampir 18% terhadap ekonomi global.

Virus Corona juga berdampak terhadap Indonesia yakni penurunan devisa parawisata, penurunan devisa ekspor komoditas, dan penurunan devisa ekspor bahan makanan/retail. Luhut menjelaskan bahwa penurunan konsumsi dan aktivitas produksi akan berdampak terhadap ekspor komoditas. “Kita beruntung sudah mulai hilirisasi, jadi sudah mulai mentransfer ekonomi kita dari commodity base menjadi value added base,” ucap Luhut. Menurut Luhut, value added base akan memberikan nilai tambah yang besar.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan daya tahan ekonomi Indonesia akan jauh lebih tinggi jika berhasil meningkatkan nilai tambah dari kekayaan bahan mentah yang selama ini Indonesia miliki. “Indonesia sekarang betul-betul menjadi salah satu negara yang sangat diamati, selama ini kita terlalu malu-malu,” tutur Luhut.

Saat ini pemerintah memiliki 5 fokus area investasi, yakni hilirisasi mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi, energi baru terbarukan, dan penurunan emisi karbon. Luhut juga menjelaskan Rule of Thumb untuk investasi, yakni harus ramah lingkungan, mendidik tenaga kerja lokal, merupakan industri nilai tambah, dan melakukan transfer teknologi. Ramah lingkungan yang dimaksud adalah kepatuhan terhadap hukum mengenai lingkungan serta standar lingkungan regional dan global dan pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan.

Selanjutnya adalah harus mendidik tenaga kerja lokal sehingga tenaga kerja dapat memegang peran kunci di masa depan. Kemudian Indonesia akan memprioritaskan investor yang mau turut membantu dalam memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral. Rule of Thumb terakhir untuk berinvestasi di Indonesia adalah melakukan transfer teknologi yakni memberikan bantuan pengembangan kapasitas untuk masyarakat.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749