Audiensi Pengurus Mufakat Budaya Indonesia dengan Gubernur Lemhannas RI

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menerima Koordinator dan pengurus Mufakat Budaya Indonesia (MBI) untuk beraudiensi pada Rabu (22/1) di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lt. I, Lemhannas RI.

Dalam audiensi tersebut, Radhar Panca Dahana selaku Koordinator MBI menyampaikan ucapan terima kasih atas diperkenankannya untuk beraudiensi. Pertemuan ini, bagi MBI sendiri merupakan pertemuan kedua kalinya dengan Gubernur Lemhannas RI.

Radhar menjelaskan bahwa MBI merupakan kumpulan dari para cendekiawan senior yang berasal dari berbagai latar belakang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Setiap lima tahun sekali MBI melaksanakan pertemuan akbar. “Dalam pertemuan akbar terakhir yang diikuti 60 peserta dari seluruh perwakilan MBI provinsi di Indonesia, muncul permasalahan-permasalahan kebangsaan yang dianggap critical,” jelas Radhar.

Pertemuan tersebut, tambah Radhar, telah menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi. Permasalahan kebangsaan yang didiskusikan adalah Radikalisme, Manusia Unggul, Papua, Revolusi Industri 4.0., dan Adab dan Budaya. Kesimpulan dan rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan kajian di Lemhannas RI sebagai think tank pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut juga, Radhar menyampaikan bahwa masyarakat saat ini telah menjadi korban dari tergesernya adab dan budaya yang mengakibatkan kemerosotan etika dan moral yang mempengaruhi perilaku dan sikap masyarakat. “Kebudayaan kita mengalami degradasi pada titik nadir,” tegas MBI

Radhar berpendapat bahwa ketahanan atau pertahanan, harus dilakukan dari manusianya. Kalau itu bisa dilakukan oleh 265 juta warga negara dengan karakter budaya, akan menjadi sebuah ketahanan dan pertahanan yang kuat.

Menanggapi hal tersebut, Agus mengatakan bahwa memang saat ini Indonesia tengah mengalami masa transisi, salah satunya adalah transisi budaya. Menurut Agus, berbicara karakter kebudayaan sebenarnya dapat melakukan benchmarking kepada bangsa Jepang yang selalu mengutamakan kedisiplinan dan kebersamaan.

Agus juga menjelaskan bahwa ketahanan dan pertahanan adalah sesuatu hal yang berbeda. Ketahanan, menurut Agus adalah kemampuan sebuah masyarakat untuk memberdayakan sumber dayanya untuk menghadapi ancaman yang mengancam kelangsungan hidupnya.

Turut mendampingi Gubernur Lemhannas RI adalah Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., dan Kepala Biro Humas Brigjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749