Cetak

Perayaan Natal di Lemhannas RI: “Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang”

Memperingati Hari Natal 2019, Lemhannas RI menyelenggarakan perayaan Natal 2019 yang mengangkat tema “Dengan Hikmah Natal 2019 Kita Tingkatan Hidup Untuk Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang” bertempat di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Rabu (22/1).

Direktur Program dan Pengembangan Pendidikan Deputi Pendidikan Tingkat Nasional Brigjen TNI Wanti Waranei F. Mamahit yang juga menjadi ketua pelaksana Perayaan Natal Tahun 2019 Lemhannas RI melaporkan kepada Gubernur Lemhannas RI bahwa pelaksanaan perayaan natal ini menjadi salah satu bagian yang menunjukan bahwa pembinaan rohani kristiani tetap berjalan dan menjadi perhatian pimpinan. Kemudian Mamahit juga menjelaskan bahwa dengan mengangkat tema ‘Dengan Hikmah Natal 2019 Kita Tingkatan Hidup Untuk Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang’ umat kristiani bertekad untuk bisa menjadi pribadi yang memiliki sikap kasih tanpa membeda-bedakan untuk berbagi, melayani dan mencintai tanpa membedakan.

Dalam Perayaan Natal kali ini juga diadakan pemberian tali kasih kepada beberapa personel Lemhannas RI yakni Khresnawati, Mulyadi, Adna Okto, Mangihot Simatupang, serta dua keluarga personel Lemhannas RI yakni Keluarga Almh. Daswati dan Alm Supriyana. “Harapan sukacita natal dapat dirasakan oleh semua orang dalam atmosfer persahabatan dan hubungan yang harmonis,” ujar Mamahit.

Romo Antonius Benny Susetyo yang berkesempatan memberikan hikmah Natal pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa menjadi sahabat berarti memberi yang terbaik bagi orang lain. Lebih lanjut Romo Antonius menjelaskan bahwa manusia dapat menjadi sahabat dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila yakni dengan berdasarkan pada kemanusian yang tidak lagi melihat suku, etnis, identitas, dan agama. “Salah satu momen persahabatan Indonesia adalah momentum tahun 1928,” kata Romo Antonius. Momentum 1928 kaum muda Indonesia menjadi sahabat bagi satu sama lain dengan merumuskan satu bangsa, satu bahasa, dan satu tumpah darah Indonesia.

Menurut Antonius, Natal berarti merefleksikan sikap diri yakni tidak menutup diri sendiri dan tidak mementingkan dirinya atau golongannya. Kemudian Antonius mengungkapkan Natal berarti melahirkan kembali kemanusiaan sehingga setiap pribadi menjadi manusia yang diperbaharui dan menjadi manusia yang memiliki pengetahuan takut akan Tuhan yang kemudian akan memiliki hikmat. “Orang yang berhikmat memiliki kepekaan hati,” ungkap Romo Antonius.

Natal adalah momen untuk mengoreksi sikap, perilaku, dan cara berpikir serta bertindak. Romo Antonius berharap momentum natal dapat merajut Lemhannas RI sehingga melahirkan tokoh-tokoh besar bangsa yang memiliki hikmat dan kebijaksanaan. Tokoh-tokoh yang mau membangun bangsa ini menjadi bangsa yang unggul dan bangsa yang kokoh serta menciptakan manusia yang mau belajar, kreatif, dan inovatif. “Tugas umat kristiani membuat indonesia lebih jujur, lebih adil, dan lebih makmur. Semoga anda dipanggil untuk berkomitmen kepada bangsa dan negara,” kata Romo Antonius menutup pembawaan hikmah Natal.

“Perlu kita pahami bersama, bahwa Umat Kristiani sebagai bagian dari umat manusia dituntut untuk memiliki sikap hidup untuk bersahabat dengan siapa saja,” ujar Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat memberi sambutan. Menjadi sahabat bagi setiap orang sesungguhnya adalah kebutuhan setiap manusia yang diwujudkan dalam cara berpikir dan bertindak terhadap orang lain. Menjadi sahabat bagi semua orang merupakan cara untuk membebaskan diri dari belenggu merendahkan orang lain, kebencian pada orang lain, dan ambisi mendominasi orang lain.

Agus juga menegaskan bahwa menjadi sahabat bagi orang lain tanpa membedakan adalah fondasi untuk mencegah kehidupan jatuh dalam tindakan merendahkan manusia, terjerat kriminal dan dosa, bukan saja terhadap orang lain, tetapi juga keseluruhan ciptaan Tuhan. “Kita perlu memahami bahwa kebhinnekaan yang dimiliki bangsa kita adalah sebuah kekayaan dan anugerah Tuhan yang maha besar,” sambung Agus.

Nenek moyang Bangsa Indonesia mewariskan nilai-nilai toleransi, solidaritas, dan kesetaraan yang jika terus diperkuat dan dijadikan dasar tatanan kehidupan akan mencegah bertumbuhnya dan berkembangnya isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Marilah kita bersama-sama mewujudkan rasa damai dan sejahtera,” sambung Agus.

Perayaan Natal Lemhannas RI Tahun 2019 dimeriahkan oleh penampilan Paduan Suara Umat Kristiani Lemhannas RI, Paduan Suara Gabungan Mabes TNI, Paduan Suara Divisi 1 Kostrad, Paduan Suara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Vocal Group Lemhannas RI, Vocal Group Mabes Angkatan Udara, Derin Lumoindong, dan Nindy Elise.